Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 5

3 Agustus 2015   11:08 Diperbarui: 3 Agustus 2015   11:08 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentu saja!"

Liana memungut mangkok kecil dan menyendokkan sup ke dalamnya, lalu memberikannya pada suaminya, dan iapun ikut duduk. Menyendok nasinya sendiri, mereka mulai menyantap makan malam. Tenang seperti biasanya, sesekali Nicky melirik istrinya. Sepertinya Liana sudsh mulai membuka diri, sudah mulai bangkit. Ia memasang senyum kecil di sela santapannya.

Selesai makan malam Nicky memasuki ruang kerja, ritual rutin.....dan Liana pergi mandi karena sore tadi belum sempat mandi gara-gara ketiduran. Saat Nicky memasuki kamar ia sedang duduk bersandar di kasur, melanjutkan membaca buku. Liana mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding.

Jam 10 malam lewat 5 menit.

Tumben Nicky sudah masuk kamar? Liana menutup bukunya saat Nicky berjalan ke ranjang. Sekarang yang dag-dig-dug justru jantung Nicky, bagaimana tidak, istrinya memakai gaun tidur yang seksi. Bra warna hitam yang di kenakannya menerawang, cukup menantangnya. Apakah dirinya salah lihat, atau sedang bermimpi? Nicky duduk di tepi ranjang, memunggungi Liana.

"Ada yang sedang kau pikirkan?" tanya Liana, "e...., aku...aku sedang memikirkan masalah di kantor!" sahutnya, kini ia yang merasa gugup. Dan sejujurnya ia sedang memikirkan perubahan Liana. Sepertinya istrinya sedang mencoba menggodanya, apakah benar? Sejujurnya ia ingin sekali menghampirinya, membelainya, memeluknya, tetapi....bagaimana kalau nanti Liana menjerit lagi. Mungkin saat ini dia memang terlihat baik-baik saja, tapi siapa tahu saat kulit mereka beradu trauma itu akan muncul dan menghancurkan semuanya!

Damn!

Lagi-lagi Nicky hanya bisa mengumpat dalam hati, ia menghela nafas lalu membaringkan diri. Menaruh lengannya di belakang kepala. Menatap langit-langit di atasnya, Liana menaruh bukunya lalu menoleh ke arah suaminya.

"Nicky!"

"Aku lelah!" serunya menutup mata, Liana menatapnya. Kenapa sekarang Nicky menghindarinya? Liana tidak tahu saja, saat ini Nicky sedang berperang antara hati dan otaknya. Dan itu ulah siapa, siapa lagi kalau bukan dirinya. Selama ini dirinya menjerit setiap kali Nicky menyentuhnya, dan sekarang ia malah seolah menggodanya. Bukankah itu aneh? Liana ikut berbaring, menghadapnya, menatapnya. Ia tahu Nicky belum tertidur meski matanya mengatup.

"Nicky," desisnya, "aku tahu kau belum tidur!" lanjutnya, Liana diam beberaa saat. "maafkan aku!" serunya, Nicky membuka mata. Masih menatap lurus ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun