Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Semburat Luka Dalam Senyummu

23 Maret 2015   11:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Raka, apa-apaan ini?" serunya berdiri, "itu karena kau berani menggoda istriku!" serunya. "menggoda, ha....apa aku tidak salah dengar? Jadi kau mengira aku dan Indira selingkuh, begitu?"
"Apa namanya kalau tidak selingkuh, kalian bertemu di sini setiap aku tidak ada di rumah!"
"Aku dan Indi hanya berteman, tidak lebih dari itu!"
"Bukankah kau mencintainya?"
"Ya, aku memang mencintainya. Itu sebabnya aku tak mau melihatnya menangis setiap malam oleh ulahmu!"

Raka melotot, "jangan salahkan Indi, dia tak pernah cerita apapun padaku. Tapi aku tahu apa yang kau lakukan di luar sana. Aku melihatmu beberapa kali, kau menuduh istrimu selingkuh tapi kau sendiri meniduri banyak wanita di luar sana!" cibir Dino.
"Jangan banyak bicara kau!" seru Raka menyerangnya lagi. Mereka pun berkelahi di sana hingga keduanya babak belur. Indira yang merasa hatinya tak tenang menyusul ke tempat itu dan melerai keduanya. Ia berusaha menyingkirkan Dino yang sedang memukuli suaminya yang sudah tersungkur di tanah.

"Dino cukup, hentikan!" serunya mendorong tubuh Dino menjauh, "kamu nggak apa-apa mas?" cemasnya pada Raka, Dino diam memperhatikan wanita itu yang masih saja peduli dengan suami yang terus menyakitinya. Indira membantu Raka berdiri, lalu ia menoleh Dino.

"Kamu apa-apaan Din, kamu sengaja mau membunuh suamiku?"
"Indi, dia memang pantas untuk di hajar!"
"Cukup, aku sudah bilang kan. Jangan campuri urusan rumah tanggaku jika kamu masih menganggapku sebagai temanmu!"
"Indi....!"
"Lebih baik, mulai sekarang jangan temui aku lagi!" seru Indira lalu memapah Raka kembali ke rumah sementara Dino masih terpaku di sana.

*****

Indira meminta Dino untuk tak menemuinya lagi demi rumah tangganya. Ia bahkan meminta Dino untuk melupakannya dari hatinya, "aku akan baik-baik saja selama kamu tidak menemuiku, belakangan ini....sikap mas Raka sudah cukup baik padaku. Aku mohon Din, lupakan aku dari hatimu. Anggap saja kamu tidak pernah mencintaiku, anggap saja kita hanya sebagai teman. Itu akan jauh lebih baik!"

"Aku tidak yakin suamimu bersikap baik padamu?"
"Aku istrinya, aku lebih tahu dia. Pernikahan ini adalah pilihanku juga, aku menikahinya karena aku mencintainya!"
"Apa sedikitpun kamu nggak pernah mencintai aku?"

Indira menatapnya dalam, "apakah harus aku jawab, Dino....kita tidak bisa mencintai dua orang dalam satu waktu. Ada kalanya kita harus memilih, aku sudah memilih dan mungkin sekarang giliran kamu!"

Itu adalah percakapan terakhir mereka, sejak itu mereka tak pernah bertemu lagi meski Dino masih saja mengontrol keadaan Indira dari jauh. Mungkin benar, Raka mulai bisa bersikap sedikit baik pada Indira, tapi apakah itu akan bertahan lama?

*****

Beberapa tahun berlalu begitu saja, Akhirnya Dino bertemu dengan seorang wanita yang bisa ia cintai meski ia tetap tak bisa membuang cintanya pada Indira. Hari pernikahan sudah di tentukan, ia juga mengirim undangan untuk Indira, tapi ia titipkan ke rumah Indira. Meski ia tak yakin Indira akan bisa hadir atau tidak. Tapi jika hubungan mereka memang masih seperti dulu, masih sebagai sahabat mungkin Indi akan menyempatkan diri untuk hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun