[caption caption="shutterstock.com"][/caption]
Â
London, September 2011
Ada tawa yang bergelak di ruang tamu, suaranya membahana ke seluruh dinding yang mengitari mereka. Lilin-lilin yang tersulut untuk suasana romantis yang di ciptakan Mike untuk kekasihnya, Dua orang manusia berkejaran mengelilingi sofa di dekat meja kaca yang tingginya hanya setengah meter. Di atas meja ada sebuah kue ulang tahun yang sudah setengah hancur, ada bekas colekan tangan yang tak terhitung, 2 gelas yang masih ada sedikit sampanye bekas mereka minum, satu botol yang berisi sampanye, tentunya. Beberapa piring makanan yang belum di sentuh, karena mereka lebih asyik colek-colekan kue hingga pakaian mereka pun ikut memakan kuenya.
Â
Karena sulit di kejar maka Mike punya ide lain untuk menangkap Marisa, ia melompati sofa dan mencegat Marisa di depan,"I got you!" serunya seraya memeluknya, Marisa meronta dan ingin memutar tubuhnya tapi seketika itu keduanya terpeleset dan jatuh meluncur ke lantai, untuk keseimbangan Marisa mencoba meraih meja di sampingnya tapi sayang ia hanya dapat taplak mejanya saja dan menariknya, hingga seluruh isinya jatuh berserakan di sisi mereka,"Oh, no..!"seru Marisa masih dengan tawanya di ikuti Mike. keduanya berpandangan lama, hingga tawa mereka hilang perlahan di telan kerinduan yang mulai membara, padahal hampir tiap hari ketemu!huh....
Â
Mike menurunkan dirinya hingga bibirnya menangkap bibir Marisa dan mulai menikmatinya, Marisa pun melingkarkan tangannya ke punggung Mike dan membalas ciumannya, seketika api menyulut ke seluruh tubuh, menciptakan hasrat yang tak terkendali. Tangan Mike mulai merayap dan memberantaki rambut Marisa yang tergerai indah,Mike memang tak seperti biasanya di hari ultah Marisa ia selalu membawa kado tapi kali ini ia tak membawa apa-apa selain kue ulang tahun dan lilin serta memesan makanan dari restoran,toh Marisa juga tak mendambakan kado.Malam begitu tenang, alunan lagu Firehouse (I need you now) masih mengalun merdu memenuhi seluruh isi ruangan itu. Mike yang nampaknya tak sabar lagi menggendong Marisa dan membawanya ke kamar.
Â
Marisa menonton Mike yang sedang memakai pakaiannya kembali dengan memunggunginya, sedang dirinya masih terbungkus selimut di ranjangnya, satu tangannya menyangka tubuhnya,"Where are you going?"tanyanya.
"Back to office!"jawabnya simple dan datar,
"You said you weren't busy!"
"I have work to do."
"Its midnight!"
"I know!"
Â
Ada kediaman sejenak sebalum Marisa menyadari kesalahannya,"I mention his name again, didn't I?"seru Marisa,"that why you wanna go?"
"Nothing to do with it!"jawabnya sambil membenahi dasinya yang masih belum benar, "Liar!"gerutu Marisa dengan membalikan badannya dan membanting kepalanya ke bantal,"Lock the door for me when you get out!" Mike menoleh melihat punggung Marisa yang bergerak halus oleh tarikan nafasnya.
"You angry to me?"
"Nop, I have no right to angry to you, this my fault. Why not you just leave me and find a good women who can cry out your name when she make love to you!"kesalnya,"why are you so kind to me?" Mike melangkah maju, Marisa mendengar suara sepatunya dan merasakannya duduk di tepi ranjang,
Â
"You know I love you so much, how dare you suggest me to leave you just because that bastard Irwin!"serunya dengan nada marah terhadap dirinya sendiri,"Darling, I would never leave you no matter what, I can't life without you!"
"I always make you angry!"
"No-I just angry to myself because I can't change him with me, damn him!"makinya,
"Do you think I want to?"
"Marisa, I'm so sorry, I really am!"akunya.
Â
"Don't, you don't need to apologize to me, you did nothing wrong, its my mistake. I have to forget him!" diam beberapa menit, sebenarnya memang Mike ada acara lain, dia ingin pergi bukan karena Marisa menyebut nama Irwin di tengah percintaan mereka. Marisa bangun dan membalikan badannya menatap Mike, Mike melihat butiran bening mulai membasahi wajahnya,"I do, I do care to you, you don't need to be him if you want to be with me ,just be yourself, Mikhail Morgan, the man who understand me, the man who love me, I want you always like that for me, stay with me, please..!"rengeknya.
Â
Mike menyekop wajah Marisa di kedua tangan besarnya dan menggunakan jemppolnya untuk mengusap airmatanya,"Listen to me, I did not angry to you, I did not! it just... I really have to go, I have some work to do"Â
"No, I need you!"
"Marisa...!"
"Its still my birth day, stay with me, please...I want you to be here!"pintanya. Mike berpikir sejenak sebelum ia memutuskan untuk tinggal,Ia mengambil Marisa lebih dekat lagi dnegannya dan mencium keningnya, turun ke mata, leher sambil menidurkannya ke ranjang kembali.
Mereka berciuman kembali tapi tiba-tiba perlahan Mike memotong ciumannya dan menatap kekasihnya sebagai tanda menolak.
"You don't wanto to..?"
"Its late, lets sleep, I don't want to be late tomorrow!"ajaknya.ia membenamkan wajahnya di ramput indah Marisa dan mengucap,"I love You!"bisiknya lirih.
---Bersambung.....---
Selanjutnya, Untitled Feeling #Part 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H