Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Melanie # 23

19 Juli 2014   16:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Artika menelponnya beberapa kali tapi hp Ruben mati. Ia ingin memberi keputusan terhadap Ruben, tak seperti biasanya hpnya di matikan. Akhirnya hari itu Artika datang ke sekolah Ruben. Ia bertanya kepada salah satu anak yang sedang makan bakso di pinggir jalan ketika jam istirahat.

" Maaf, boleh aku bertanya?" tanya Artika.
Beberapa anak menoleh.
" Kalian kenal Ruben?"
" Ruben!"
" Iya, dia sekolah di sini juga. Ada 3 anak yang namanya Ruben, yang mana nih?" tanya salah seorang.
" Em... Ruben Alexander!" jawabnya. Tika tak menyebut nama keluarga Ruben karena memang Ben tak memberi tahu nama keluarganya yaitu Wirata. Tentu, jika Tika tahu Tika pasti juga akan berfikir apa hubungan Ben dengan Dennis karena nama belakang mereka sama.

" Oh... Tidak masuk, kemarin terjadi insiden dan dia masuk rumah sakit!"
" Masuk rumah sakit!" serunya.
" Ya!"
" Terima kasih." katanya lalu menyingkir.

" Ruben masuk rumah sakit, dan kemarin... Adiknya Dennis juga masuk rumah sakit. Bukankah mereka satu sekolah?" pikir Tika. " Siapa sebenarnya Ruben?" tambahnya.
Artika kembali ke tempat anak tadi.
" Maaf jika mengganggu lagi?" tanyanya, anak yang tadi kembaki menoleh.

" Boleh tahu ada berapa anak yang bernama Ruben alexander?"
" Cuma satu , dia dong!"
" Nama keluarganya siapa?"
" Ruben Alexander Wirata, kenapa dia bikin ulah ya? Mau datengin kleuarganya minta tanggung jawab!" seru anak yang sebelahnya.

Tika mengernyit.
" Dia kan playboy paling aktif di sini!" samber yang di tanya Tika. Ia pergi tanpa sepatah katapun. Wirata, itu kan nama keluarga Dennis, jika hanya dia di sekolah ini dengan nama itu.... Itu artinya dia... Oh Tuhan. Dia adiknya Dennis! Seru Tika daalm hati.
Tika memasuki mobilnya dan menyuruh supirnya untuk menjalankan mobilnya.

" jadi selama ini... Mereka kakak beradik." pikir Tika. Apa yang akan terjadi jika Dennis tahu itu, juga Ruben. Sekarang ia malah jadi serba salah, tapi ia akan tetap mrmilih bersama Dennis setelah pembicaraan mereka semalam.
Tika tahu hp Ben mati makanya ia kirim pesan singkat saja.

" Ku dengar kau sakit. Bagaimana kabarmu? Jika sudah sehat bisakah kita bertemu, ada yang penting yang ingin aku bicarakan!"
Itu isi pesannya.

Melanie membuka pintu ketika ada yang mengetuk. Tumben ada tamu, biasanya tak pernah ada di jam segini. Kecuali pak Rt, atau ibu-ibu pengajian yang ngasih undangan .

Melanie begitu terkejut melihat siapa yang ada di depan pintunya. Seketika tubuhnya jadi terasa tak bertulang, ingin segera menjatuhkan diri ke lantai. Tapi ia meyakinkan dirinya untuk tetap berdiri di sana. Dan menghadapi apa yang akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun