" Gawat!" bisik Sarah menambah kecepatannya. Ia membelokkan mobilnya dan mengikuti rute suaminya semoga bisa menyusul. Dengan begitu dirinya bisa aman kalau tidak dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti. Sarah makin mempercepat laju mobilnya, tak peduli kexepatannya mencari lebih dari 100 km/jam.
" Sial, lebih cepat lagi!" seru Rendi.
" Jangan berisik!" sahut Arga yang menyetir. Ia juga menambah kecepatannya. Tapi...
" Oh, brengsek. Dasar wanita jalang!" maki Sam.
" Kenapa?" tanya Nathan.
" Lihatlah di depan!" suruh Sam sambil memberikan sebuah teropong kepada temannya itu. Nathan menerimanya dan menempelkannya ke matanya.
Di jalanan yang melengkung ia melihat iringan mobil pejabat di depan, dan mobil nissan Juke warna putih yang sedang mereka kejar melaju hampir mensejajarkan posisinya dengan mobil iringan itu. Salah satu mobil iringan itu ia kenal, mobil Danny Hatta. Ini gawat, melawan Danny Hatta seorang diri saja mereka tak mampu malah ketiga temannya tertangkap. Apalagi melawannya dengan timnya, cari mati namanya.
" Son of bitch!" maki Nathan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H