Ah.....peduli setan dengan semua itu! Umpatnya dalam hati. Yang penting sekarang di tangannya sudah ada bumerang yang akan menghantam dunia politik besok pagi. Lebih baik sekarang ia keluar dari ruangan terkutuk ini dan kembali ke kantor. Mempersiapkan artikel itu dan menunggu hari esok. Apa yang akan terjadi ya?
*****
Sarah dan Tedi duduk di trotoar, mereka mengobrolkan hal yang sebenarnya tidak penting.
" Apa yang kita lakukan di sini? Ini membosankan!" keluhnya.
Sarah tak menjawab ia malah mengambil kamera digital dari dalam tasnya dan mulai mengambil beberapa gambar. Tedi melirik.
" Kau tidak butuh foto itu. Kau kan sudah tidak bekerja lagi di surat kabar!"
" Ini hanya hobi!" jawabnya .
Ia memutar arah kameranya ke seliling Istana negara. Apa yang sebenarnya ia lakukan di sini? Mencari berita atau memata-matai suaminya. Ini gara-gara foto murahan yang di kirim oleh mantan teman kerjanya. Harusnya ia lebih percaya pada suaminya ketimbang foto-foto itu, Kenapa hanya karena sebuah foto ia jadi mencurigai suaminya sendiri, padahal ia tahu betul kalau Danny sangat mencintainya dan tak mungkin mengkhianatinya. Bahkan setelah peristiwa terburuk 7 tahun yang lalu saat dirinya di sekap oleh MayJend Hendri, Danny tetap menikahinya, lalu apalagi yang harus di ragukan? Dasar bodoh! Makinya pada diri sendiri.
" Seperti orang idiot duduk di sini, menyebalkan!" keluh Tedi lagi, dia jadi seperti wanita, suka mengeluh.
Sarah menangkap pemandangan iring-iringan Ibu Menteri kaluar dari pintu Istana Negara, terlihat suaminya membukakan pintu pada wanita tua itu yang masih cantik nan menawan dengan gaya sombong. Wanita itu kalau di lihat-lihat mirip sekali dengan suaminya, Danny memang memiliki mata ayahnya tapi tidak dengan wajahnya. Sementara gadis yang bersama Danny di dalam foto itu mambuka pintunya sendiri. Tanpa mampir otak dulu Sarah mengambil gambar mereka beberapa kali, entah untuk apa. Akhirnya suaminya masuk ke dalam mobil, tak berapa lama mobil mereka melaju.
Sarah menurunkan kameranya, memasukkannya lagi ke dalam tas, dan berdiri.