Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Price of Honor ( Part 13 )

25 Agustus 2014   03:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:39 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ah.....peduli setan dengan semua itu! Umpatnya dalam hati. Yang penting sekarang di tangannya sudah ada bumerang yang akan menghantam dunia politik besok pagi. Lebih baik sekarang ia keluar dari ruangan terkutuk ini dan kembali ke kantor. Mempersiapkan artikel itu dan menunggu hari esok. Apa yang akan terjadi ya?


*****


Sarah dan Tedi duduk di trotoar, mereka mengobrolkan hal yang sebenarnya tidak penting.

" Apa yang kita lakukan di sini? Ini membosankan!" keluhnya.

Sarah tak menjawab ia malah mengambil kamera digital dari dalam tasnya dan mulai mengambil beberapa gambar. Tedi melirik.

" Kau tidak butuh foto itu. Kau kan sudah tidak bekerja lagi di surat kabar!"

" Ini hanya hobi!" jawabnya .

Ia memutar arah kameranya ke seliling Istana negara. Apa yang sebenarnya ia lakukan di sini? Mencari berita atau memata-matai suaminya. Ini gara-gara foto murahan yang di kirim oleh mantan teman kerjanya. Harusnya ia lebih percaya pada suaminya ketimbang foto-foto itu, Kenapa hanya karena sebuah foto ia jadi mencurigai suaminya sendiri, padahal ia tahu betul kalau Danny sangat mencintainya dan tak mungkin mengkhianatinya. Bahkan setelah peristiwa terburuk 7 tahun yang lalu saat dirinya di sekap oleh MayJend Hendri, Danny tetap menikahinya, lalu apalagi yang harus di ragukan? Dasar bodoh! Makinya pada diri sendiri.

" Seperti orang idiot duduk di sini, menyebalkan!" keluh Tedi lagi, dia jadi seperti wanita, suka mengeluh.

Sarah menangkap pemandangan iring-iringan Ibu Menteri kaluar dari pintu Istana Negara, terlihat suaminya membukakan pintu pada wanita tua itu yang masih cantik nan menawan dengan gaya sombong. Wanita itu kalau di lihat-lihat mirip sekali dengan suaminya, Danny memang memiliki mata ayahnya tapi tidak dengan wajahnya. Sementara gadis yang bersama Danny di dalam foto itu mambuka pintunya sendiri. Tanpa mampir otak dulu Sarah mengambil gambar mereka beberapa kali, entah untuk apa. Akhirnya suaminya masuk ke dalam mobil, tak berapa lama mobil mereka melaju.


Sarah menurunkan kameranya, memasukkannya lagi ke dalam tas, dan berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun