Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sayap-sayap Patah Sang Bidadari - Inheritance # Part 1

1 September 2014   17:38 Diperbarui: 9 Juli 2015   12:05 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aduh....dasar bodoh. Apa yang kau lakukan Liana? Lain kali berfikir dulu sebelum bertindak. Maki sisi hatinya yang lain. Lihatlah, dia akan membunuhmu!

Sekali lagi pria itu memukulnya hingga jatuh ke lantai. Ia ikut turun, mencengkeram leher Liana. Mau apa? Ya mencekiknya, membunuhnya. Liana mencoba meronta, tapi orang itu sangat kuat. Jaya terluka di pundaknya, luka tembak. William Harris mendekati orang itu dan berusaha menghentikannya tapi orang itu malah menyikunya dengan keras lalu memukul wajahnya hingga terpental. Di luar sana sudah ada sirine mobil polisi yang mendekat dan semakin dekat.

Liana terus berusaha meronta padahal nafasnya sudah mampir habis. O - iya, bukankah dirinya punya pisau di saku. Pisau itu memang sengaja ia bawa untuk berjaga-jaga jika dirinya kena masalah atau bahaya. Ia meraba saku belakang celananya dengan sedikit lemah. Ia meraih pisau itu, menekan dan mendorongnya agar mata pisaunya keluar dari gagangnya. Setelah itu dengan cepat ia menusukkan pisaunya ke dada pria itu. Pria itu terkejut, Liana makin memperdalam tusukannya, membuat tangan pria itu melepaskannya lehernya. Liana langsung merangkak keluar dari jangkauan sang penjahat. Pria itu memegang dadanya dengan pisau yang masih menancap.

Liana setengah duduk, ia terbatuk - batuk. Hampir saja ia mati kehabisan nafas. Jaya bangkit meski dengan sengkoyongan, ia meraih tongkat bissball yang tergeletak tak jauh darinya. Menyeretnya ke arah pria misterius itu. Pria itu menoleh ke arah Jaya

Gawat, gue bisa mati! Bisiknya dalam hati. Ia menoleh kmbali ke Liana, gadis itu telah menggagalkan misinya, kalau dia tidak muncul pasti sekarang William Harris sudah mati dan polisi tidak akan datang secepat itu. Ia menatap Liana dalam dan tajam, seolah berkata. Akau akan membunuhmu nanti. Lalu orang itu bangkit berlari menjauh sambil melepaskan pisau yang ada di dadanya, tapi ia tak membuang pisau itu. Jaya mencoba mengejar, dua mobil polisi datang ke atas, ke tempat mereka. Beberapa langsung turun dan berlari ke arah orang itu, orang itu meloncat dari turun dari lantai 3 itu, entah dengan apa dia meloncat. Jaya tak lagi mengejarnya karena polisi sudah buruan mengejar pria itu, bahkan menembak beberapa kali.

*****

Part 2

 Tayang Senin, Rabu, & Jum'at
Cast ;

1. Liana

2. Nicky ( Nicholas Harris )

3. Willy ( William Harris, kakek Nicky )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun