Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Cinta yang Terlarang # 8 ; Cewe Perkasa Kok Nangis?

23 September 2014   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kok Axel jadi perhatian banget ya sama gue? Apa dia lagi nggak waras, atau dia emang baik?

Jesie beranjak pergi, Axel menatap punggungnya hingga gadsi itu menjauh, Jesie menoleh. Ia melihat Axel masih memandangnya, ada senyum yang mengembang di bibir cowo itu, Jesie membalasnya dengan senyuman kecil. Kemudian melanjutkan langkahnya semakin cepat.

*****

Joni berdiri mondar-mandir di depan rumah ketika Jesie sampai.
"Jesie!"
"Yah, maafin Jesie ya yah. Kalau Jesie ngomong kasar tadi!"
"Ayah juga minta maaf, ayah tidak bermaksud memukulmu!"
Jesie tersenyum dan memeluk ayahnya.
"Jesie sayang ayah!"
"Ayah juga sayang padamu!" Joni membalas pelukan putrinya. Lalu melepasnya.
"Eh, ngomong-ngomong....ini jaket siapa?"

Aduh, Jesie baru sadar kalau ia membawa jaket Axel.
"E...ini, tadi ketemu temen di jalan. Karena dingin jadi di pinjemin jaket!" jawabnya.

Ayahnya memandangnya dengan tatapan selidik.

**********

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun