Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Cinta yang Terlarang # 10 ; Kado Misterius

26 September 2014   00:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:31 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Be Shining just like this star

From A

Itu isi tulisannya.

A, siapa? Hanya ada dua orang yang cukup gue kenal dengan inisial A, kalau nggak Axel ya Antony!
Jesie melihat benda di dalam kotak itu. Cukup memukau, berkilauan. Sebuah kalung dengan liontin bintang. Indah sekali, itu seperti berlian. Tapi rasanya aneh jika seorang anak SMU memberi kado sebuah berlian. Jesie menutup kembali kotaknya lalu menaruhnya di dalam tas saja. Ia masih pensaran.

"Xel, belakangan kemana aja sih loe?" tanya Andra.
"Gue?"
"Beberapa hari loe nggak latihan band, di telpon nggak di angkat!" seru Radit.
"Gue nggak kemana-mana, lagi pingin di rumah aja!"
"Sejak kapan lo betah di rumah?" sahut Andra.
"Trus....tumben ke sekolah pake sepeda!" tukas Edo.
"Pingin aja. Masalah!"

Jesie mencari Reta hingga di dekat ruang osis, ia melihat Antony keluar dari ruang osis.
"Ton!" panggil Jesie.
Antony menoleh dan menghampirinya.
"Kenapa Jes, kelihatannya bingung banget?"
"Loe lihat Reta nggak, gue cariin nggak tahu kemana tuh anak?"
"Oh. Reta, tadi sih gue lihat dia keluar gedung tuh!"
"Keluar? Ya dah thanks ya." katanya sambil beranjak. Tapi Antony menahan lengannya hingga Jesie terhenti.
"Gue temenin ya!"
"Nggak perlu, gue cari sendiri aja!"
"Tapi....!"

Sara muncul.

"Ton, loe udah di tungguin tuh sama anak-anak panitia!" serunya.
"Tuh. Loe sibuk kan!" seru Jesie melepaskan diri dan berjalan pergi. Sara menatapnya kesal.

Lihat aja Jes, kalau loe masih deket-deket sama Antony!

Jesie mengendarai sepedanya untuk mengejar Mareta, ia masih bisa melihat mobil merah itu. Mengayuh sepedanya lebih kencang lagi hingga bisa mendahului mobil Reta yang melaju pelan. Karena sedikit nggak konsen jadi Reta nggak nyadar kalau Jesie mengejarnya. Ia kaget ketika tiba-tiba Jesie dan sepedanya sudah ada di depannya. Ia pun mengijak rem dengan kencang dan dadakan. Untung nggak sampe nabrak. Ia segera keluar dan menghampiri Jesie.

"Jes, loe ngapain sih? Sengaja mau cari mati."
"Re, loe kenapa sih?" tanyanya turun dari sepeda, "loe marah nggak jelas gini sama gue?"
"Nggak jelas. Gue punya alasan buat marah!" jawabnya.
"Ya udah, kasih tahu gue apa alasannya!"
"Gue nggak suka loe deket sama Axel!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun