"Dia mengincar orang tertentu!"
"Mereka pasti tahu kalau Daren adalah seorang jenius di bidang teknologi. Ini keterlaluan!" maki Andre.
*****
Burhan mengamati sekitarnya, sepertinya sudah aman. Tak ada orang yang akan melihat, ia merusak rem mobilnya terlebih dahulu sebelum mendorong mobil itu masuk ke dalam jurang. Mobilnya meluncur dengan cepat ke bawah hingga menabrak sebuah pohon dan akhirnya terguling-guling. Saat itulah Daren sadar, ia sangat panik dan terkejut karena menggelinding bersama mobil yang nampaknya masih mobil yang sama. Pecahan kaca berserakan kesana-kemari, melukai kulitnya. Kepalanya juga terbentur berulang-ulang hingga darah mengalir deras. Mobil itu akhirnya berhenti di dasar jurang, begitu pun tubuh Daren yang juga ikut berhenti bergerak. Seluruh sendinya serasa mau lepas, ia bahkan sudah tak bisa merasakan tubuhnya sendiri.
Pandangannya jadi kabur, pecahan kaca mobil menusuk di beberapa bagian tubuhnya. Kepalanya juga serasa mau pecah. Ia mencoba bergerak, percikan api dari mesin mobil mulai terlihat beberapa kali. Dari atas Burhan bisa melihat asap yang keluar dari dalam mobil tapi ia masih menunggu, menunggu hasil yang jauh lebih baik.
Daren mencoba mendorong pintu mobil yang masih terkunci dengan kakinya, berharap bisa keluar sebelum mobilnya terbakar. Ia juga mendorong pintu mobil dengan tangannya yang sudah lemah.
Tuhan, selamatkan aku!
Ia terus berdo'a agar masih bisa melihat hari. Ia tak mau mati terbakar di dalam mobil. Pintunya tak mau terbuka, ia mulai putus asa. Kaca mobilnya kan sudah pecah, kenapa tak menerobos saja? Daren mencoba menerobos keluar dari ruang bekas kaca mobilnya, ia berhasil mengeluarkan kepalanya dan menaruhnya di rerumputan. Ia menengok ke bagian depan mobil yang sudah rusak parah, percikan api jelas terlihat. Ia harus bergegas keluar dari sana, tapi bagaimana? Tenaganya rasanya sudah habis. Tak ada waktu lagi.
Burhan masih di atas, ia mulai melihat api terpercik dari mobil dan akhirnya terdengar suara ledakam hebat dari bawah sana. Api membubung tinggi ke udara, menyala merah membakar badan mobil. Burhan tersenyum puas lalu ia mencopot sarung tangannya dan mengantonginya. Lalu pergi sambil menyulut sebatang rokok lagi.
Suara ledakan mobil mengundang perhatian warga yang pemukimannya tak jauh dari sana. Mereka yang sedang berada di luar rumah bisa melihat asap hitam yang mengepul di udara.
"Wah, ada apa itu?"