Marta akhirnya bersedia menandatangani surat-surat yang di sodorkan Damian padanya. Ia tahu apa akibatnya, tapi ia terpaksa lakukan itu. Semoga saja ada keajaiban agar semua dokumen itu tidak sampai keluar dari gedung ini.
Danny, Frans dan Rusli bergerak ke arah ruang banker sambil terus siaga. Danny memimpin di depan,
"Ku rasa sepanjang jalan akan aman!" desis Frans.
"Kolonel, apakah ada jalan rahasia di sini?" tanya Rusli.
"Kenapa kau tanyakan itu?"
"Jika ada, aku khawatir mereka akan keluar melalui jalan itu!"
Danny sedikit memiringkan kepalanya mendengar ucapan Rusli.
"Jujur....., aku belum terlalu mengenal gedung ini sebaik gedung Kementerian Pertahanan kita!" jawabnya jujur.
"Good, semoga kita bisa mengatasi ini!" sahut Rusli kembali.
Mereka kembali melangkah.
Sementara, semua orang sudah berjalan keluar dari ruang banker. Memang ada, tak ada tawanan yang di ikat ataupun di borgol, termasuk Ferdi, Brian dan bayu. Tapi saat ini mereka tak mungkin berontak karena jumlah musuh lebih banyak dan semuanya memegang senjata. Jika salah mengambil langkah, Ibu Menlu dan putrinya yang bisa celaka.
Sarah masih duduk di sebuah kursi, tak jauh darinya Aizawa Hikaru bersandar meja kendali memandangnya. Ia berfikir keras, apa menariknya wanita ini? Kenapa Danny Hatta bisa memilih hidup dengannya? Jika di bandingkan dengan semua mantan Danny, Sarah tidak ada apa-apanya. Dia hanya seorang wartawan sembrono yang tak terlalu memperhatikan penampilannya sendiri. Tapi pasti wanita itu memiliki sesuatu yang istimewa yang membuat Danny jatuh cinta padanya.
Sarah membalas tatapan Hikaru,
"Jika kau berfikir berniat menggunakanku untuk menggertak suamiku, percuma saja!"
"We'll see!"
"Itu tidak akan berhasil, kau tidak akan keluar dari gedung ini dengan nafasmu!"
"Begitupun kau, aku yakin Danny tidak akan membiarkanmu dan bayimu terluka."
Sarah membesarkan bola matanya.
Dia tahu aku hamil! Oh tidak......dia pasti akan menggunakan hal ini.
Danny hampir mendekati ruang banker, Hikaru membalikan tubuhnya. Melihat layar komputer, di salah satu layar terlihat sebuah pergerakan. Ia men-zoom layarnya, terlihat jelas Danny dan dua orang lainnya sedang bergerak ke arah ruang banker. Hikaru tersenyum.