Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tempat Terindah #3

13 Februari 2015   19:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Alisa menatap beberapa penari yang sedang latihan, beberapa dari mereka ia kenal. Terutama Cheryl, rupanya dia sudah tak lagi jadi penari utama. Ada seorang wanita cantik dan anggun yang sekarang menduduki posisi itu, dia juga terlihat baik. Alisa tersenyum menatapnya menari, tariannya sangat natural dan indah. Pantas saja madam Selfi memilihnya. Saat wanita itu berputar di tengah di antara penari lainnya, tiba-tiba ia terjatuh ke lantai. Membuat semua berhenti menari dan menatapnya, Alisa juga terkejut melihatnya.
Ia berlari menghampiri kerumunan itu dan jongkok di samping Nadine, "kamu nggak apa-apa?" tanyanya, Nadine menoleh dan menggeleng pelan. Tadi ia merasa ada seseorang yang menjagal kakinya sehingga ia terjatuh. Alisa membantunya berdiri.

"Baru latihan aja udah jatuh, gimana nanti kalau tampil!" cibir Cheryl, baik Alisa maupun Nadine menatapnya. Cheryl cukup terkejut melihat siapa yang membantu Nadine.

"Alisa!" desisnya, ia melangkah mendekat. "ini beneran kamu?" nada suaranya seperti tak percaya dengan yang di lihatnya. "kok kamu bisa ada di sini sih?" tambahnya.
"Madam Selfi menginjinkanku untuk kembali ke sini!" jawabnya, sekali lagi Cheryl terkejut. "he, kamu bilang apa? Itu nggak mungkin, mana mungkin madam Selfi mengijinkanmu setelah kamu membuat sanggar ini berantakan!"

Alisa terdiam, "aku nggak yakin kalau kamu udah sembuh, aku nggak bisa menari bersama seorang jangkys!" cibirnya lalu menjauh, hampir semua yang ada di sana menatap Alisa. Perlahan mereka bubar dan menepi menunggu madam Selfi ke tempat itu. Nadine memperhatikan semua orang lalu iapun menatap Alisa.
"Terima kasih ya, kamu sudah bantuin aku!" desisnya. Alisa tersenyum, "kamu...., nggak ikut menjauh?" tanya Alisa. Nadine menampkan ekspresi heran, "kenapa harus menjauh?"
"Seperti yang di katakan Cheryl, apa kamu nggak tahu tentang aku?"

Nadine terdiam, ia terlihat sedang berfikir. "Nama kamu Alisa?" tanya Nadine, Alisa mengangguk pelan. "aku memang sempat dengar dulu kau penari utama di sini sebelum Cheryl, dan....desas-desus soal kasusmu itu. Cuma....aku nggak mau ambil pusing, mikirin pribadi orang. Semua orang itu kan pernah melakukan kesalahan!" sahutnya dengan senyuman. Alisa benar, wanita ini memiliki hati yang baik. "oya, aku Nadine!" katanya menjulurkan tangannya, Alisa menatap tangan lentik itu lalu menjabatnya.
"Senang bisa berkenalan sama kamu!" sahut Alisa, "mungkin kita bisa menjadi teman," timpal Nadine dengan senyuman yang manis, suara langkah kaki mendekati tempat itu. Madam Selfi muncul, "pagi semuanya!" sapanya.
"Pagi, madam!" jawab semuanya mendekat. "pagi ini saya mau mengumumkan sesuatu, beberapa di antara kalian pasti sudah mengenal Alisa Paramita, dia akan bergabung lagi dengan kita di sanggar ini!" katanya.
"Maaf, Madam." potong Cheryl, "apa madam tidak salah mengambil keputusan? Madam tahu apa yang terjadi padanya, dan dampak dari perbuatannya pada sanggar ini. Kenapa madam menerimanya kembali?" protes Cheryl.
"Cheryl, Alisa sudah sembuh dan dia sudah menyadari kesalahannya. Jadi menurut saya, kita layak memberikannya kesempatan kedua!"
"Tapi...!"
"Saya yang memutuskan di sini, jika ada yang keberatan kalian boleh tidak mengikuti pementasan kali ini!" serunya. Cheryl sangat terkejut dengan pernyataan itu, ia melirik Alisa dengan kesal. "tidak ada, kalau begitu kita mulai lagi latihannya!"

*****

Beberapa tahun terakhir di panti Rehab, Alisa mulai melatih kembali gerakannya. Jadi ia sudah mulai terbiasa lagi, tariannya masih cukup bagus. Bahkan ia menciptakan gerakan baru sendiri yang membuat madam Selfi terpukau. Dan hal itu membuat Cheryl semakin resah, ia bisa lebih tersingkir jika Alisa bisa kembali seperti dulu, atau bahkan jauh lebih baik.

"Bagus sekali Alisa, aku tidak percaya kau sudah kembali seperti Alisa yang ku kenal. Tingkatkan itu!" pujinya menyentuh pundak Alisa dan menyingkir. Nadine menghampirinya, "kamu luar biasa, pantas saja madam Selfi bersedia memberimu kesempatan lagi. Kau memang layak!" pujinya.

Alisa tersenyum, "tidak jauh lebih baik darimu, kamu juga sangat hebat. Aku suka sekali melihatmu menari tadi. Itu sangat indah!" puji Alisa pula. "kamu bisa saja!" balas Nadine. Mereka pergi ke ruang ganti. Hampir semua penari sudah mulai bubar dan meninggalkan tempat itu. Alisa memakai sepatunya sambil duduk, Cheryl tiba-tiba saja sudah berdiri di dekatnya.

"Kamu nggak punya malu ya, tiba-tiba datang kesini dan merayu madam Selfi biar kamu di terima lagi di sini?" kesalnya. Alisa menoleh, "apa maksudmu?" tanyanya seraya berdiri.

Cheryl memasang senyum congkak, "kamu itu nggak pantes ada di sini, tempat kamu itu harusnya di penjara. Aku yakin kamu itu belum sembuh total, dan kau pasti bakal membuat kami kembali malu dengan kasus yang sama!"
"Cheryl!" desis Alisa.
Nadine mundul dari kamar mandi, ia menghampiri Alisa. "ada apa?" tanyanya, "Nadine, sebaik kamu kamu jangan dekat-dekat sama dia. Nanti kamu bisa celaka, apa kamu tahu dulu dia hampir saja membunuh temannya sendiri!"
"Kamu nggak berhak melarangku untuk berteman dengan siapapun yang aku mau, bukannya sebelumnya kamu nggak peduli. Kenapa sekarang kamu jadi sok peduli?" balas Nadine. Cheryl melotot dengan jawaban Nadine, lalu ia kembali menatap Alisa. Tanpa bicara iapun berlalu melewati Alisa dengan menubruk sisi bahunya cukup kencang, membuat Alisa sedikit terpental. Nadine menahannya, "kamu nggak apa-apa?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun