Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tempat Terindah #3

13 Februari 2015   19:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Alisa menggeleng, "aku baik-baik saja, mungkin Cheryl benar. Kamu nggak seharusnya berteman sama aku!" desis Alisa. "jangan dengarkan dia, kamu kan tahu dia lebih lama dari aku. Aku saja tidak terlalu memperdulikan ocehannya. Ayo, kita pulang!" ajak Nadine, "ku kenalkan dengan tunanganku, sebentar lagi dia datang!" katanya menarik lengan Alisa. Alisa memungut tasnya lalu mengikutinya keluar. Ia memang melihat sebuah cincin berlian yang cantik di jari manis Nadine. Mereka menunggu di parkiran.

"Aduh, sepertinya dia sedikit terlambat. Kebiasaan!" kesal Nadine, "mungkin lain kali saja, aku harus pulang sekarang. Mau membantu di mama di toko!" tolaknya, Nadine sedikit kecewa.
"Maaf ya, membuatmu jadi menunggu begini. Keburukannya memang begitu, kalau tidak telat malah datang sebelum jam latihan selesai. Menyebalkan!"

Alisa tersenyum lembut, "kamu nggak apa-apa kan aku pulang duluan!" tanya Alisa. "nggak apa-apa kok, hati-hati ya!" sahut Nadine, Alisa beranjak. "Alisa!" panggil Nadine. Alisa berhenti dan menoleh, "lain kali kalau kamu punya waktu kita makan bersama ya, pasti seru!" pinta Nadine, Alisa tersenyum mengangguk, lalu ia melanjutkan langkahnya.

Baru saja Alisa menghilang dari pandangannya, dari arah berlainan ia melihat mobil Ridwan mendekat. Ia langsung menghampiri, ketika mobil itu berhenti ia langsung masuk. "kenapa kamu terlambat, padahal aku mau mengenalkanmu pada teman baruku!" keslanya.

"Kau punya teman baru, siapa?"
"Ada deh, sebenarnya dulu dia penari di sini. Tapi karena ada masalah makanya terhenti!" jawabnya. "kau seperti sangat menyukainya?" tanya Ridwan.
"Tentu, dia sangat baik. Dan berbeda dari yang lain, dia juga seorang balerina yang hebat!"
"Baguslah, kalau kamu punya teman yang cocok!"

Nadine tersenyum, ia juga merasa aneh. Biasanya ia tak langsung akrab dengan teman baru, tapi entah mengapa ia merasa begitu menyukai Alisa. Meski wanita itu sedikit tertutup dan jarang bicara, mungkin karena dia baru saja mengalami masa yang sulit jadi dia lebih menutup diri. Tapi ia tahu kalau Alisa adalah orang yang baik, nyatanya ia hanya diam saja saat Cheryl bersikap tidak baik padanya.

*****

Alisa terkejut ketika menginjakkan kaki melalui pintu depan toko bakerinya. "mbak Alisa!" seru Fitri menghampirinya dengan panik, "ibu Sinta!" desisnya, matanya sembab. "mama, kenapa dengan mama?"
"Aku sudah mencoba menghubungi mbak Alisa tapi hp mbak Alisa tidak aktif. Ibu Sinta masuk rumah sakit, tadi dia drop dan pingsan. Mbak Ita baru saja membawanya ke rumah sakit!"

Alisa tertegun, tasnya terjatuh ke lantai. Ia pun segera berhambur keluar mencegat taksi menuju rumah sakit.

*****

Sinta terbaring lemah di ruangan itu, Alisa perlahan mendekatinya. Ita menoleh, "mbak Alisa!" desisnya, "bagaimana keadaan mama?" tanya Alisa. "mbak Alisa di minta menemui dokter di ruangannya!" jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun