"Orangtuaku tidak akan menggigitmu."
"Tapi tidakkah kau pikir ini terlalu cepat untuk menemui orangtuamu? Kau tau, kita baru..."
"Ini baru hari ketiga kita? Lalu kenapa? Tidak ada yang terlalu awal atau terlambat. Noona, aku sudah menunggumu jauh lebih lama dari tiga hari."
Aku masih bergeming di tempatku berdiri. Aku bukannya takut orangtuanya akan menggigitku, tapi aku malu. Aku masih tak yakin apa tanggapan mereka tentangku. Memang aku dengar dari Choeun, keluarga Min sempat terbuka pikirannya soal kemungkinan dia berpacaran dengan Donghyun. Tapi itu kan WAKTU ITU, yang sudah berlalu hampir satu tahun yang lalu. Lagipula ini tentang aku, bukan Choeun. Keluarga mereka sudah mengenal Choeun, tapi kalau aku? Bagaimana kalau mereka menolakku? Dan memang benar aku pernah bertemu dengan mereka sekali di apartemen Choeun waktu itu, tapi perasaannya berbeda dengan pertemuan yang akan kami lakukan nanti. Aku akan dikenalkan sebagai pacar anak mereka! Kalau aku diizinkan untuk jadi gila, pastilah aku akan gila sekarang.
Dongsun berjalan mendekatiku, "noona, percayalah padaku, orangtuaku akan menyukaimu. Lagipula aku tak akan membawa gadis lain ke rumah selain noona. Noona bilang hubungan kita baru tiga hari, tapi tiga hari itu membuatku yakin aku hanya ingin menjalani masa depanku bersamamu."
Rupanya kata-kata Dongsun menyihirku dan aku menurutinya saja ketika dia menggandeng tanganku memasuki gedung apartemen. Jujur saja aku memang masih belum sadar sepenuhnya semenjak dia menyatakan perasaannya padaku. Kukira selama ini aku memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan, jadi kukira hari itu adalah sejenis mimpi. Tapi ketika di keesokan paginya dia mengirimkan ucapan selamat pagi padaku, percaya atau tidak, aku setengah berpikir semua itu adalah kenyataan. Dan hari ini dia bersikeras membawaku menemui orangtuanya. Dia bilang, karena sebentar lagi akan menjalani wajib militernya, dia ingin Donghyun membantunya menjagaku dan alangkah baiknya jika keluarganya sudah mengenalku, supaya keakraban bisa dipelihara sementara dia tidak ada di dekatku.
"Aku pulang."
"Hyong, akhirnya kau pu... oh, miss Hwan?"
Donghyun terlihat agak berbeda di rumah, dia terlihat lebih kasual. Tapi itu tidak menutup kenyataan bahwa dia tetap terlihat tampan bahkan hanya dengan memakai kaos biasa dan celana pendek, ditambah rambutnya yang dibiarkan berantakan.
"Syukurlah kau ada di rumah, ada yang mau aku bicarakan. Appa dan eomma ada?"
"Hai Donghyun," sapaku terdengar kaku.