Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] A Winter Story [27]

27 Desember 2020   17:08 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Yoonsung yang sedang tiduran di ranjang Kyungju beranjak menuju meja Kyungju ketika ponsel Kyungju terus berbunyi menandakan pesan Kakao Talk yang masuk terus menerus. Pesan Kakao Talk itu muncul di screen ponselnya meskipun ponsel itu terkunci.

Kyungju-ya, kau dimana? Apa kau lupa kalau siang ini kita ada jadwal nonton? Aku sudah pesan tiketnya! Akan kubunuh kau kalau sampai kau lupa!

               Nonton, batin Yoonsung, sejak kapan hubungan mereka berdua sedekat ini? Yoonsung yang penasaran mengambil ponsel Kyungju dan duduk di ranjang. Ponsel itu terkunci dengan fingerprint, tapi password juga bisa membuka kuncinya. Yoonsung mencoba menekan angka 1-6 dan betapa kagetnya dia ketika ponsel itu terbuka: Kyungju bahkan tidak peduli password itu pasti akan dengan mudah ditebak orang yang ingin membuka ponselnya. Tanpa menunggu lama, Yoonsung membuka pesan Kakao Talk dari nama "Jagiya" yang rupanya adalah Valene. Itu wajah Valene, itu gaya mengetik Valene, Yoonsung mengenalinya. Dan ternyata yang ditakutkannya benar... Valene dan Kyungju sudah berpacaran. Tapi mengapa... mengapa lagi-lagi Kyungju merebut orang yang dicintainya? Dengan tangan gemetar Yoonsung melempar ponsel Kyungju ke ranjang. Dunia ini tidak adil... tidak ada yang pernah berlaku adil padanya. Dia hanya si nomor dua, dulu, sekarang, dan bahkan selamanya... Jika masih ada Kyungju, dia pastilah hanya si nomor dua... dia harus memikirkan strategi untuk menyingkirkan Kyungju... atau merebut sesuatu yang disayanginya... karena Kyungju sesekali harus merasakan apa yang dia rasakan... ya, itu benar...

               "Yoonsung... Yoonsung-ah..."

               Siapa itu? Batin Yoonsung, menoleh kesana kemari. Dia yakin dia sendirian sekarang, tapi mengapa dia mendengar suara Valene memanggilnya? Tapi tidak ada Valene disini. Dari mana suara itu berasal?

               "Yoonsung, bangunlah...."

               Dan semuanya mendadak menjadi gelap, Yoonsung seakan dihisap dalam kegelapan.

***

               "Ouch..."

               Yoonsung tidak tau mana yang lebih terasa sakit: seluruh sendinya, kepalanya, atau matanya yang kesilauan. Tangannya terasa berat digunakan untuk melindungi matanya dari sinar lampu yang terang benderang di atasnya.

               "Yoon... YOONSUNG! KYUNGJU, YOONSUNG!!!"

               Perlahan, Yoonsung mampu melihat dengan baik: melihat Valene yang wajahnya basah oleh air mata dan Kyungju yang berkeringat. Tapi mata mereka berdua berbinar senang.

               "Apa yang terjadi?" tanya Yoonsung, suaranya serak.

               "Akhirnya kau bangun juga! Kami kira kami akan kehilanganmu setelah... setelah kau jatuh!" seru Valene dengan suaranya yang gemetar.

               "Beruntung sekali, tim dari rumah sakit yang dibawa Sekretaris Kim sudah mempersiapkan jaring penyelamat di bawah kita. Aku bahkan tidak menyangka Sekretaris Kim lebih memilih membawa tim medis daripada polisi," ujar Kyungju.

               Mata Yoonsung menyelidiki mereka berdua. Di lengan Valene terdapat luka lebam, Kyungju terlihat berantakan dan kemejanya terlihat terkoyak di beberapa tempat. Apakah semua ini perbuatannya? Apakah dia benar-benar nyaris membunuh mereka? Tidak, aku tidak ingin menyakiti mereka, batin Yoonsung.

               "Bagaimana keadaanmu? Haruskah kupanggil dokter?"

               "Tidak usah, hyong. Aku... baik-baik saja. Bahkan aku merasa lebih baik setelah melihat kalian berdua disini."

               Valene menyentuh lembut bahu Yoonsung dan Yoonsung tersenyum lembut padanya.

               "Maafkan aku, noona, hyong... maafkan keegoisanku."

               "Tidak, kumohon lupakan saja itu Yoonsung. Aku... setelah mengingat semuanya... aku merasa bersalah..."

               "Jangan mengasihani aku, hyong. Aku harusnya tidak boleh iri pada apa yang kau miliki dan apa yang tak aku miliki. Aku harusnya mensyukuri apa yang aku miliki saat ini tanpa harus menjadi lebih serakah. Aku minta maaf, pada kalian berdua. Aku akan merestui kalian dengan sepenuh hati mulai dari sekarang."

               "Oh Yoonsung..."

               Valene memeluk Yoonsung dan Yoonsung merasakan tubuhnya agak sakit.

               "Ouch noona, badanku sakit..."

               "Ah, maafkan aku! Aku hanya terlalu bahagia!"

               "Cepatlah sembuh Yoonsung. Aku akan mentraktirmu apa saja yang kau mau."

               "Itu janji yang harus hyong tepati!"

               Dan mereka bertiga tertawa. Setidaknya liburan Valene berakhir dengan happy ending. Meskipun dia dan Kyungju harus dipisahkan jarak ribuan mil dalam berpacaran, setidaknya dia akan berusaha mempertahankan hubungan ini dengan sekuat tenaganya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun