LSP P1 berfokus pada sertifikasi kompetensi di tingkat dasar. Sertifikasi ini biasanya mencakup:
- Fokus: Kompetensi teknis dasar dan spesifik.
- Cakupan: Sertifikasi untuk tenaga kerja baru atau yang memiliki pengalaman terbatas.
- Contoh: Sertifikasi teknisi otomotif dasar.
LSP P2
LSP P2 menangani sertifikasi pada tingkat menengah. Sertifikasi ini melibatkan:
- Fokus: Kompetensi yang lebih kompleks dan mendalam.
- Cakupan: Profesional dengan pengalaman yang lebih banyak dan pengetahuan mendalam.
- Contoh: Sertifikasi manajer proyek atau supervisor industri.
LSP P3
LSP P3 fokus pada sertifikasi di tingkat strategis dan manajerial. Sertifikasi ini mencakup:
- Fokus: Kompetensi strategis dan manajerial tingkat tinggi.
- Cakupan: Posisi senior dengan pengalaman manajerial dan pendidikan lanjutan.
- Contoh: Sertifikasi untuk direktur atau kepala departemen.
Kriteria Pendirian untuk Masing-Masing Jenis LSP
Untuk mendirikan LSP P1, P2, dan P3, ada kriteria khusus yang harus dipenuhi:
- LSP P1: Menyediakan pelatihan teknis dasar dengan penguji yang terlatih. Fasilitas harus memadai untuk pelatihan praktis.
- LSP P2: Memerlukan pengalaman praktis dari tenaga penguji dan fasilitas yang mendukung sertifikasi tingkat menengah.
- LSP P3: Mengharuskan adanya tenaga penguji dengan latar belakang manajerial dan fasilitas yang mendukung sertifikasi tingkat tinggi.
Proses Pendirian LSP
Proses mendirikan LSP melibatkan beberapa langkah penting:
Pengajuan Proposal
- Menyusun proposal yang mencakup rencana bisnis, struktur organisasi, dan standar kompetensi.
Penilaian dan Persetujuan
- Mengajukan proposal kepada badan akreditasi untuk mendapatkan persetujuan.
Pengembangan Fasilitas
- Menyiapkan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk operasional LSP.
Rekrutmen dan Pelatihan
- Merekrut tenaga penguji dan asesor, serta memberikan pelatihan yang diperlukan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!