Mohon tunggu...
Niken A Fauzi
Niken A Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

do write when don't know how to speak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Serial Netflix "Sex Education"

25 Oktober 2021   10:52 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:55 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari serial Netflix  "Sex Education"

Sudahkah kalian melihat serial drama Netflix satu ini?yap mimin kali ini akan memaparkan esensi yang terkandung didalam drama bernuansa percintaaan remaja ini.

Drama yang menyuguhkan cerita berbalut sekolah pendidikan sex ini sukses membuat penontonnya menggelengkan kepala serta takjub akan relate nya pada kehidupan sehari hari.humor sex yang dihadirkan pun tak jarang membuat siapa saja tertawa dibuatnya.

namun pernahkah terpikirkan dibenak kalian bahwasannya serial drama tersebut mengandung banyak petuah yang patut dijadikan teladan ?

seperti mengutip pembicaraan Maeve,pemeran wanita utama dalam drama season ke tiga yang baru saja tayang pada 17 september kemarin,dalam season tersebut terjadi adegan Maeve berkonflik dengan salah satu guru sekolah yang tidak sependapat dalam perspektif pencegahan HIV dan kehamilan. 

dalam scene tersebut ia menuturkan jika cara yang efektif bagi remaja usia sekolah dalam pencegahan HIV dan Sex bukan memberikan edukasi yang menakut nakuti karena pada dasarnya kita adalah manusia yang haus akan kebutuhan jasmani dan tidak akan pernah bisa lepas dari kodrat tersebut.

sehingga perlunya pendidikan sex yang mengayomi seperti bagaimana pemakaian alat kontrasepsi yang tepat untuk memberikan rasa aman dan penuh pertimbangan.bukan sekedar pencegahan dan pencegahan yang justru menimbulkan rasa penasaran bagi remaja yang baru menginjak dewasa

jika kita berbicara mengenai paradigma pencegahan HIV dan Sex dalam konteks negara kita memanglah masih tabu secara general, jika mengutip pembahasan diatas bukan tidak mungkin jika remaja zaman sekarang pun dapat dikatan tidak berbeda jauh dengan mereka?.

sejatinya Sex sudah bukan menjadi barang asing untuk diperdebatkan diberbagai kalangan.hanya sebuah unsur citra dan kegengsian belaka.

realitasnya kita selalu kecolongan akan kehamilan yang tidak diinginkan oleh remaja dibawah umur yang menginjak angka 17,5 persen per tahun menurut BKKBN.terlepas dari unsur kecelakaan. pun meningkat seiring dengan waktu,terlebih lagi akibat adanya wabah Covid-19 yang mengharuskan kita isolasi mandiri maupun PPKM  yang terjadi akhir akhir ini

berbicara mengenai Sex terlepas dari campur tangan agama ialah  sah sah saja.pertanyaannya ialah sudah tepatkah pendidikan sex yang selama ini kita terapkan mengingat kasus kehamilan yang tidak direncana dikalanagan remaja selalu meningkat ?

secara harfiah kita sebagai remaja menginjak dewasa tidak akan bisa lepas dari sex itu sendiri.kegiatan sekecil apapun selalu dikaitkan dengan sex entah ringan atau halus terutama pada seorang muda mudi yang tengah dimabuk asmara.selalu ada unsur terselubung didalamnya sebagai bumbu peyedap romansa.sudah menjadi hukum alam

dalam konteks ini tidak ada pembeda bagi subjeknya,seperti asal muasal  serta  agama hanya sebagai pelengkap.karena kita pun tahu sejatinya segala hal buruk akan berakibat pada dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun