Mohon tunggu...
waliyulhamdi
waliyulhamdi Mohon Tunggu... web developer berbasis CMS Open Source -

pencerita, penikmat buku dan ... atau apalah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pak Sono [yang katanya] adalah Malaikat

17 Februari 2016   13:19 Diperbarui: 17 Februari 2016   18:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menyelesaikan kondisi dilematis ini maka Pak Sono akhirnya merubah aturan main. Privatisasi adalah solusi terbaik dimana layanan kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas rekreasi publik, dan layanan-layanan publik lainnya bisa direalisasikan namun dengan sistem yang berbeda dimana sistem ini akan memberikan keuntungan bagi para investor yang telah berinvestasi. Jadilah dunia pendidikan dan layanan kesehatan menjadi tak lebih dari perusahaan yang menjanjikan keuntungan. Fasilitas rekreasi publik memang tersedia dan memang menjadi jauh lebih baik namun menjadi berbayar bagi yg ingin mengaksesnya. Begitupun dengan layanan-layanan sosial lainnya, semua menjadi lebih baik namun berbayar.

Dan diakhir cerita ...

Jika Pak Sono betul seorang malaikat, Pak Sono mungkin akan mengajukan permohonan untuk ditarik kembali ke langit atau jika Tuhan tak menariknya kembali ke langit maka Pak Sono mungkin akan memotong serta membakar sayap-sayap malaikatnya dan memilih menjadi manusia dengan segala kebaikan serta keburukannya.

Para aparatus-aparatus Pak Sono terpaksa kembali berpikir keras untuk mendapatkan pendapatan tambahan untuk menututupi kebutuhan hidup yang semakin tinggi.

Antusias para investor untuk menanamkan investasinya bersemi kembali bersama ruang gerak yang semakin luas dan janji keuntungan yang cukup besar.
Dengan bantuan tukang sihir, para investor kembali menghidupkan para mafia untuk membantu kelancaran bisnis-bisnisnya dan membantu memenangkan persaingan yang semakin ketat.

Dan masyarakat secara umum dituntut bekerja semakin keras lagi untuk memperoleh uang lebih banyak agar bisa mengakses segala fasilitas dan layanan publik yang telah berbayar.

 

Sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun