Dan sekejap saja, lamunan akan konsep satu cinta kepada Allah itu pun terlupakan. Semua tergantikan oleh Fulin; kecantikan wajahnya, keseksian tubuh dan suaranya, kehangatan candanya, dan semua, semua, semuanya tentang Fulin. Hidup ini hanya untuk Fulin. Mati pun demi Fulin.
Ah, cinta memang aneh dan bisa membuat orang menjadi aneh pula.
–-
Tentang Si Fulan di Negeri Nelangsa:
Kisah-kisah Si Fulan di Negeri Nelangsa merupakan kisah oleh tokoh fiktif di negeri yang fiktif pula. Namun esensi kisahnya mungkin berkaitan langsung dengan kisah di negeri selain Negeri Nelangsa. Satu hal yang perlu saya tekankan, tidak ada satu kisahpun yang bertujuan untuk mendiskreditkan pihak manapun. Saya menulis kisah-kisah Si Fulan di Negeri Nelangsa ini hanya untuk berlatih menulis; naratif dan terkadang argumentatif, dibumbui dengan gaya bahasa metaforis dan satir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!