Mohon tunggu...
Christina Hutabarat
Christina Hutabarat Mohon Tunggu... -

Mantan pengacara, sekarang doyannya bikin acara.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Distribusi Film Online", Mari Didukung!

1 September 2015   09:55 Diperbarui: 1 September 2015   09:55 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi!

Semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu ya.

Perfilman Indonesia, seperti yang sama sama kita ketahui, sedang mengalami masa masa kritis. Dengan rendahnya kualitas film dan tingginya permintaan masyarakat atas film-film berkualitas rendah tersebut, hanya sedikit film berkualitas tinggi yang bisa diterima oleh masyarakat dan bisa dibanggakan bangsa ini. Tapi masalah yang paling utama terletak pada pendistribusian film di dalam negeri yang hanya mengandalkan bioskop saja.

Untungnya kemajuan internet bisa menjadi penyelamat masalah ini. Banyak praktisi perfilman yang menggagas media media distribusi film secara online, yang bisa membantu pendistribusian film film lokal dengan cara alternatif (bukan lagi melalui bioskop). Saya rasa, distributor-distributor semacam ini memang seharusnya ada dan dikembangkan, dan kita sebagai penikmat film juga harus mendukung keberadaannya supaya mereka tetap eksis dan terus berkembang.

Kamis minggu lalu, ada sebuah diskusi mengenai distribusi film online di Galeri Indonesia Kaya Grand Indonesia yang menghadirkan lembaga-lembaga distributor film online ini. KArena tertarik, saya pun datang bersama beberapa orang teman untuk mencari tahu lebih dalam soal distribusi film online ini. Penyelenggara mengundang tiga distributor film online yang dua di antaranya, Kineria dan Nonton.com, sudah pernah saya dengar dan saya kunjungi. Satu yang benar-benar baru saya dengar karena mendatangi diskusi itu adalah Buttonijo.

Pada diskusi itu ketiganya mempresentasikan program-program mereka dan semuanya sangat menarik. Sepanjang acara bulu kuduk saya merinding karena merasa terharu karena ada saja pihak-pihak yang akhirnya bisa memberi perubahan pada industri film kita.

Tapi dari semuanya, buat saya pribadi, Buttonijo memiliki konsep yang lebih menarik. Meski tergolong pendatang baru dan lebih muda daripada Kineria dan Nonton.com, Buttonijo memiliki program yang menurut saya belum terpikirkan oleh siapapun sebelumnya (bahkan tidak ada di Kineria atau Nonton.com). Mereka menyebutnya USB Sinema.

USB Sinema ini adalah sistem distribusi film offline dimana pembeli bisa memesan film secara online, lalu dikirimkan dalam bentuk USB untuk bisa diputar dan ditonton bersama komunitas dalam sebuah acara screening yang mereka adakan sendiri. Mbak Myrna, pembicara yang mewakili Buttonijo kemarin, menyampaikan bahwa Buttonijo tidak meminta bayaran apapun dari hasil penjualan tiket screening. Dan 60% dari hasil penjualan USB Sinema akan langsung disalurkan kepada filmmaker.

Mbak Myrna juga mengutarakan bahwa mereka menggunakan konsep ini karena Buttonijo sangat mengapresiasi filmmaker dan komunitas film. Mengapresiasi filmmaker dengan membantu distribusi film mereka, memproteksi film mereka dan membantu menambah penghasilan dari film mereka. Serta mengapresiasi komunitas dengan memberi kemudahan dalam mendapatkan film lokal yang berkualitas, memberikan pilihan film yang beragam, dan tentu saja membantu komunitas mendapat penghasilan dengan mengadakan screening.

[caption caption="Bersama para sineas dan praktisi perfilman yang datang"][/caption]

Tapi bagaimanapun juga, baik Buttonijo, Kineria maupun Nonton semuanya harus kita dukung. Kehadiran mereka merupakan angin segar yang saya rasa bisa mencerahkan masa depan industri film Tanah Air. Jadi mulai sekarang, selalu ingat Buttonijo dkk kalau mau nonton film lokal. Adakan screening dengan USB Sinema Buttonijo, nonton di rumah dengan paket-paket Kineria, atau streaming lewat Nonton, apapun itu, kita harus turut mendukung distributor-distributor film online ini. Karena tentu saja, cepat atau lambat dampaknya akan terasa bagi industri perfilman Indonesia secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun