Mohon tunggu...
Akhmad Zaed
Akhmad Zaed Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wonosobo Mistery

13 Februari 2016   01:05 Diperbarui: 13 Februari 2016   01:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimbal? Ah setauku di Wonosobo adanya gembel. Bukan gembel miskin namun gembel

konotasi di sini ialah gembel yang lain. Konon katanya menjadi petunjuk bahwa si penyandang

gembel titisan dari pendahulu pendiri Wonosobo. Rambut yang menggumpal tanpa sebab yang bisa

dijelaskan secara nalar manusia. Ya namanya juga cerita yang masih melegenda, prosesi rambut

menjadi rambut gembel juga melegenda.

 

Berawal dari panas yang sangat tinggi, tanpa diketahui sebab musababnya. Biasanya proses

gembel ini bermula pada saat menginjak usia anak-anak. Bahkan terkadang panasnya ini sampai

menguji kesabaran orang tuanya. Kalau dilihat bisa dikatakan si anak yang panas tadi seperti mau

meninggal. Panas yang tinggi dan dating secara tidak jelas selama seminggu bahkan bisa lebih,

bagaimana tidak membingungkan. Diberi obat apapun tidak ada respon terhadap panasnya tadi.

Pengalaman adikku sempat panas selama seminggu, susah makan, kelihatan lemas, pucat, seperti

semangat hidupnya hilang, dan hanya berbaring terus.

 

Berlanjut dengan kehidupan yang sangat dan begitu absurd (baca: ribet). Anak menjadi

Hyper aktif, tidak menutup kemungkinan ketika dia menangis juga sangat susah untuk didiamkan.

Lebih angkuh kepada orang tua, meminta ya harus dituruti kalau tidak akan menangis dengan begitu

histeris. Mengajukan permintaan aneh-aneh (baca : di luar nalar). Waktu tengah malam bangun

menangis, minta keluar untuk melihat ikan di kolam tetangga tidak mau pulang. Sesaat sudah

terlelap kembali kemudian di bawa pulang, dia langsung bangun serta menangis lagi.

 

Begitu besar pengorbanan sang keluarga untuk mengasuh anak titisan tersebut. Tidak

pernah ada perjanjian sebelumnya, namun dengan berbangga hati mereka menerima walau selalu

dilingkupi kepayahan. Iya toh kalau nantinya anak ini bisa membuat perubahan bagi keluarga lebih-

lebih bagi Wonosobo di kemudian hari. Apakah kalau gembel ini menunjukkan bahwa dia orang

Wonosobo tulen?

Pembawa pesankah?

Pembawa aura keselamatankah?

Penjaga kemanankah?

Mungkinkah dia hanya menjadi anak-anak seperti yang biasanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun