Mohon tunggu...
Nazha Tiara
Nazha Tiara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

mau jadi arsitek

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beragam Budaya, Satu Suara: Bersatu Kita di Era Digital Nusantara

3 Februari 2025   07:43 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah gemerlap kemajuan teknologi dan budaya global yang terus berubah, kamu pasti setuju bahwa Indonesia memiliki kekuatan unik yaitu keberagaman yang menyatukan. Sesuai dari Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia", bukan hanya sekadar prinsip bernegara, tetapi juga ajakan untuk menghidupkan harmoni di tengah ribuan perbedaan yang menjadi identitas bangsa ini. 

Apa Arti Persatuan di Era Sekarang?

Coba kamu pikirkan, apa sebenarnya arti persatuan di zaman sekarang? Apakah itu hanya simbol, atau justru peluang untuk memperkuat ikatan di tengah derasnya arus digital? Persatuan itu lebih dari sekedar kata-kata. Bayangkan sebuah mozaik. Setiap kepingan warna dan bentuknya berbeda, tetapi ketika disatukan, menciptakan gambar yang luar biasa indah. Begitu juga dengan Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, setiap suku, agama, budaya, hingga bahasa adalah kepingan penting yang membentuk bangsa ini. Persatuan bukan soal menyeragamkan, melainkan menguatkan perbedaan untuk mencapai tujuan bersama. Di zaman digital seperti sekarang, arti persatuan semakin meluas. Bukan hanya soal menjaga keutuhan wilayah, tetapi juga bagaimana kita menyikapi perbedaan opini serta tantangan sosial dengan sikap dewasa dan saling menghormati.

Nilai-Nilai yang Menyatu dalam Persatuan Indonesia 

  1. Menyambut Keberagaman dengan Perasaan Bangga Indonesia adalah rumah bagi 1.340 suku dan 718 bahasa daerah. Apa lagi yang bisa lebih membanggakan? Keberagaman ini adalah aset yang tidak dimiliki negara lain, dan kita punya tanggung jawab untuk merawatnya.

  2. Semangat Gotong Royong dalam Modernitas Di tengah individualisme yang sering muncul karena kemajuan teknologi, gotong royong tetap menjadi inti dari sila ketiga. Kolaborasi dalam komunitas, gerakan sosial, atau bahkan proyek kecil seperti membuat poster kelompok di sekolah adalah wujud nyata dari semangat ini.

  3. Kepentingan Bersama sebagai Prioritas Persatuan mengajarkan kita untuk mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Dalam perbedaan pendapat, kita harus tetap ingat bahwa kita merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar.

  4. Toleransi sebagai Kunci Kehidupan Harmonis Tidak ada persatuan tanpa toleransi. Sikap saling menghormati, baik di dunia nyata maupun dunia digital, menjadi pondasi penting untuk menjaga harmoni.

Persatuan di Tengah Era Digital

Internet telah menciptakan ruang baru yang dapat kita gunakan untuk berinteraksi, belajar, bahkan berdiskusi. Namun, bidang ini juga dapat membawa risiko seperti berita hoaks, perpecahan dan konflik. Sila ketiga juga mengingatkan bahwa teknologi seharusnya tidak digunakan untuk memecah belah, melainkan menjadi sarana untuk menyatukan dan merangkul perbedaan.

Menghidupkan Makna Sila Ketiga dalam Kehidupan Sehari-Hari 

Persatuan Indonesia adalah sebuah perjalanan tanpa akhir. Kamu bisa memulainya dengan langkah-langkah sederhana: 

  1. Ikut menyebarkan kabar baik tentang Indonesia, seperti pencapaian anak bangsa di dunia internasional. 

  2. Mendukung budaya lokal, baik dengan membeli produk UMKM, memakai pakaian tradisional, atau memperkenalkan musik daerah. 

  3. Mempelajari budaya dan tradisi dari daerah lain. 

  4. Menghargai perbedaan sudut pandang tanpa merendahkan.

  5. Berbuat kebaikan, sekecil apa pun itu.

Seperti lirik sebuah lagu terkenal, "Tanah Airku tidak kulupakan, kan terkenang selama hidupku." Sila ketiga adalah alasan mengapa lagu itu bukan sekadar nyanyian, tetapi janji untuk menjaga bangsa ini tetap satu. Karena pada akhirnya, Indonesia adalah milik kita semua. Kita adalah bagian dari sebuah perjalanan panjang yang hanya bisa maju jika kita bersatu. 

Sumber: 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun