A. Pengertian Akhlak dan Tasawuf
     Akhlak berasal dari kata "khuluqun" yang mempunyai arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara istilah, pengertian akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang yang sudah melekat dalam dirinya, sehingga melahirkan perilaku-perilaku yang spontan tanpa dipikirkan.
 Sedangkan arti tasawuf berasal dari bahasa arab, yaitu "tashawwafa, yatashawwafu", selain dari kata tersebut ada juga yang menjelaskan tasawuf berasal dari kata "shuf" yang artinya bulu domba, maksudnya adalah seorang penganut tasawuf yang hidup sederhana, tetapi mempunyai hati mulia serta menghindari pakaian sutra atau memakai kain dari bulu domba yang berbulu kasar. Yang mana pada saat itu memakai kain wol kasar adalah symbol kesederhanaan.
B. Biografi Ibnu Arabi
     Ibnu Arabi adalah seorang sufi, penyair, dan penulis yang sangat terkenal dalam perkembangan tasawuf. Beliau lahir di Mursia, Al-Andalus pada 17 Ramadan 560 H. Nama kecilnya yaitu Muhammad, tetapi kemudian dipanggil Abu Abdullah setelah dia memiliki putra. Dalam beberapa karyanya, beliau menyebut dirinya dengan nama Abu Abdullah Muhammad ibn 'Ali ibn al- Arabi al-Ta'i al- Hatimi, dimana tiga nama belakangnya menunjukan silsilah keluarga arabnya yang terkenal. Ibnu Arabi memiliki ketajaman dan intelektualitas yang tinggi, sehingga ia menempuh jalan menjadi seorang sufi. Beliau wafat pada 20 Rabi'ul Akhir 638 H dan dikebumikan di pemakaman bangsawan  daerah Damaskus yang disebut dengan pemakaman Banu Zaki.
C. Ajaran Akhlak dan Tasawuf dari Ibnu Arabi
     Ibnu Arabi memiliki pemikiran tasawuf yang berbeda dari para ahli lainnya. Konsep -konsep tasawufnya  semua berasal dari pengalaman  yang beliau alami. Beliau mengembangkan konsep-konsep tersebut dengan kompleks dan mendalam tentang cinta dan agama. Dalam tasawuf, cinta merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pengalaman langsung dengan tuhan.  Pandangan tersebut dapat memberikan perspektif manusia dengan Tuhan. Bagi Ibnu Arabi cinta itu gerbang menuju pemahaman spiritual yang lebih tinggi dan menyatukan manusia dengan hakikat ilahi.
    Berikut beberapa ajaran Ibnu Arabi :
1. Wahdat al-Wujud, yaitu menyadari bahwa semua ciptaan adalah bagian dari realitas illahi.
2. Mahabbah, yaitu kecintaan yang tulus tidak bersyarat kepada Tuhan.
3. Al-Insan al-Kamil, yaitu individu yang mencapai kesadaran dan hakikat Tuhan.
Â
D. Kesimpulan
     Konsep Tasawuf yang dikembangkan Ibnu Arabi berdasarkan pengalaman yang ia miliki. Konsep yang cukup terkenal  adalah konsep Wahdat al- Wujud (Penggabungan Eksistensi). Pemikiran tersebut membuat manusia dengan hakikat ilahi menjadi satu dan pemahaman tentang spiritualnya lebih tinggi.
E. Referensi
2.https://etheses.uinsgd.ac.id/7429/3/BAB%20II.pdf
3.https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Arabi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H