Mohon tunggu...
xingliecargo
xingliecargo Mohon Tunggu... Konsultan - jasa forwarder ekspedisi China Indonesia

Xing Lie Cargo jasa forwarder terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Istilah Rounding dalam Menggunakan Jasa Forwarder

30 April 2020   21:20 Diperbarui: 30 April 2020   21:28 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengiriman barang dari China menggunakan Jasa Forwarder door to door terkadang terjadi perbedaan selisih antara kubikasi / kg an barang asli setelah barang tiba di gudang forwarder dengan kubikasi / kg an yang tertera di packing list customer. Perbedaan selisih ini terkadang bisa naik atau turun.Misalnya: 

Di packing list kg an 10 kg. Pas barang sampai tagihan 9.5 kg -> kg an nya selisih turun

Di packing list kg an 10 kg. Pas barang sampai tagihan 11 kg -> kg an nya naik

Naik atau turunnya kubikasi atau kilo an barang terjadi karena beberapa faktor yaitu diantara lain:

1. Pembulatan (rounding)

2. Perbedaan dus

Sebagai penyedia jasa cargo import borongan dari China ke Indonesia, kita pernah mengalami kondisi seperti ini. 2:10 deh kalau di buatkan ratio. Walaupun jarang, tapi terkadang ada aja yang menanyakan perbedaan selisih ini. Penagihan barang ke customer, ditagih berdasarkan bukti real atau fakta. Bukan disengaja untuk di mark up, curang, dll. Untuk customer yang mengalami masalah seperti ini, jangan khawatir karena kita bisa memberikan bukti foto timbangan jika memang dibutuhkan.

1. Pembulatan (rounding)

Contohnya kurang lebih seperti ini ya.

Di document customer, supplier tulis barangnya 62 kg. Kita tagih 64 kg.

Ternyata setelah diukur ulang ini hasilnya. 26 kg+ 38kg = 64 kg.

Perbedaan tersebut karena adanya rounding atau pembulatan. 

Perbedaan selisih akibat pembulatan memang hal yg wajar. Jika ada customer yang merasa ''kok timbangannya agak beda ya. Berat dari supplier segini, kok tagihannya segini?'' Ya, gapapa nanti kita ukurin ulang, bukti nya bisa kirim ke customer. Jadi sama-sama enak. Kita juga transparant dalam memberikan tagihan bisa disertai foto.

2. Perbedaan dus

Adanya selisih baik kelebihan atau kekurangan kubikasi atau kilo an terkadang juga terjadi karena perbedaan dus yang menyebabkan perbedaan dimensi dus. Misalnya: di document dimensi dus untuk panjang x lebar x tinggi nya anggaplah 50 cm x 50 cm x 50 cm. Ternyata pas diukur ulang dimensi nya misalnya panjang x lebar x tinggi nya misalnya 36 cm x 40 cm x 10 cm. Hal ini juga jelas mengakibatkan perbedaan.

Ada juga loh perbedaannya lumayan jauh. Ada kejadian dimana barang customer selisihnya jauh banget. Ternyata pengukuran dimensi oleh supplier di ukur hanya dari dusnya. Sedangkan saat barang tiba di gudang kami di Jakarta, barang yang kita terima dalam bentuk palet yang mengakibatkan selisihnya jadi jauh banget

Kasus lainnya misalnya terkadang supplier memberikan informasi yang salah ke customer. Customer diinfo misalnya 5 KG, tau-tau pas sampe barangnya 10 kg. Bukan karena rounding, tapi memang ya berat asli nya pas barang datang segitu. Diukur ulang pun akurat beratnya memang beda dari info supplier.  

Oleh karena itu, terkadang ada customer yang minta dirinciin biaya pengirimannya. Customer kasih kita dokument packing list, minta info biayanya berapa yang harus dibayarkan setelah barang tiba di Jakarta. Maaf, kita tidak bisa memberikan biaya pasti untuk pengiriman anda karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena, ukuran berdasarkan packing list dengan ukuran dari perhitungan real barang itu sendiri terkadang ga selalu sama. Oleh sebab itu, kita hanya bisa memberikan biaya estimasi atau kisarannya saja. 

Sekian artikel mengenai perhitungan barang. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel kami selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun