Persaudaraan dalam pandangan beberapa orang sering kali diartikan sebagai saudara sedarah atau saudara kandung. Namun bila ditelaah dan dilihat lebih dalam lagi makna dari persaudaraan bukan hanya sekedar persaudaraan biologis atau saudara sedarah, melainkan semua orang yang memiliki banyak persamaan dengan diri kita tetapi tetap menghargai segala perbedaan yang ada dan selalu hadir saat kita memerlukan bantuan dari orang lain ketika menghadapi suatu masalah juga merupakan saudara kita.
Kita semua adalah saudara dalam diri Yesus. Hal ini dikatakan Yesus dalam Injil Matius 12:50 yang berbunyi “Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di Sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan”. Sebagai umat beriman kita pasti mengimani, percaya, dan melakukan perintah dan kehendak Bapa dan Putera-Nya untuk saling mengasihi satu sama lain seperti Ia mengasihi kita sehingga kita semua menjadi saudara melalui diri Yesus.
Kita harus bisa membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan menggereja yang dilandasi oleh cinta kasih, karena hal ini merupakan salah satu lambang persekutuan gerejawi. Kehidupan menggereja bukan hanya sekedar merayakan Perayaan Ekaristi dan perayaan liturgi lainnya, melainkan juga membangun rasa persaudaraan dan solidaritas antar umat sehingga terbentuklah relasi yang lebih erat yaitu saling terbuka, saling mengasihi, dan penuh semangat belarasa(compassio) antara satu sama lain yang dilandasi oleh cinta dan kasih.
Dengan membangun relasi yang baik dengan sesama akan membantu kita untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan kepercayaan antara satu dengan yang lain sehingga kita dapat membangun hidup persaudaraan yang diikat oleh kasih seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita dalam hidup menggereja. Kita harus senantiasa saling melengkapi dan mendukung satu sama lain sehingga kita bisa membangun kehidupan menggereja yang lebih berkembang, guna memupuk kehidupan persaudaraan.
#Katolik Punya Cerita
#Torajanese
#Rossel Carol
