Mohon tunggu...
XIE 12 Elisabeth
XIE 12 Elisabeth Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

for essay assignment only

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

CRISPR: Teknologi Penghancur Dunia dalam Film "Rampage"

11 September 2020   18:00 Diperbarui: 11 September 2020   17:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perindustrian film semakin berkembang pesat saat ini. Banyak sekali film yang menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai latar cerita mereka. Salah satu film yang latar ceritanya menggunakan pengetahuan ilmiah adalah Rampage.

Rampage merupakan film science fiction yang dirilis pada tahun 2018 dan dibintangi oleh salah satu aktor America, Dwayne Johnson atau yang kerap kali disapa The Rock. Filmyang mendapat rating 50% dari Rotten Tomatoes itu menceritakan mengenai aksi Davis (Dwayne Johnson) menyelamatkan sahabatnya George (seekor gorila albino) setelah terinveksi sampel CRISPR.

CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) sendiri merupakan teknik pemotongan atau penggantian gen yang rusak dengan gen baru yang normal. CRISPR tidak hanya dapat dilakukan pada hewan saja, tetapi juga dapat dilakukan pada manusia dan tumbuhan. Pencapaian yang diperkirakan akan terjadi dengan adanya teknologi ini antara lain: perancangan bayi, menyembuhkan berbagai penyakit, dan anti penuaan.

CRISPR pertamakali ditemukan di bakteri E.Coli. Perlu diketahui bahwa bakteri akan selalu ‘berperang’ dengan virus. Virus yang bernama bakteriofage atau fage akan membunuh bateri dengan memasukkan kode genetik mereka sendiri ke dalam bakteri dan mengambil alih mereka untuk dijadikan parbiknya. Sistem proteksi bakteria yang terlalu lemah seringkali membuat mereka gagal mempertahankan diri. 

Namun terkadang, ada bakteria yang mampu bertahan dengan menyimpan kode genetik virus dalam genetik mereka sendiri di dalam ‘arsip DNA’ yang disebut CRISPR. Materi genetik virus akan disimpan dengan aman sampai virus menyerang kembali. 

Ketika itu terjadi, bakteri akan langsung membuat salinan RNA dari arsip DNA mereka dan mengaktifkan Cas9 (protein untuk menyalin dan memecah rantai DNA). Cas9 akan membandingkan setiap inci DNA ynag ia temukan dengan sampel dari arsip DNA. Ketika DNA yang ditemukan cocok 100%, Cas9 akan aktif dan memotong DNA virus.

Ilmuan pada saat itu, menemukan bahwa sistem CRISPR dapat dimodifikasi. Para ilmuan hanya perlu memberi salinan DNA yang ingin diubah, lalu memasukkannya pada sel hidup. Ilmuan pada tahun 2015 telah menggunakan CRISPR untuk memotong virus HIV dari sel hidup. Terlebih lagi, teknologi CRISPR ini juga diperkirakan dapat menyembuhkan kanker.

Kanker terjadi ketika sel menolak untuk mati dan tetap membelah diri dengan menyembunyikan diri mereka dari sistem imun. Dengan CRISPR, kita dapat mengubah dan memodifikasi sitem imun kita sehingga dapat memburu dan membunuh sel kanker dengan lebih baik. 

Pekiraan inilah yang dipercaya Dr. Kate Caldwin (Naomi Harris), dalam film Rampage, sehingga ia akhirnya mengembangkan teknologi ini dan bergabung dengan Energyne. Pada kehidupan nyata, teknologi CRISPR ini memang benar dapat menyembuhkan kanker seperti yang telah diuji coba oleh ilmuan di China pada tahun 2016.

Dari fakta yang telah dipaparkan di atas, tentu saja sistem CRISPR ini akan sangat bermanfaat untuk manusia jika dikembangkan lebih lanjut. Tetapi, teknologi CRISPR ini juga dapat menjadi sesuatu yang berbahaya jika digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti halnya dalam film Rampage ini.

Pada film berdurasi 1 jam 47 menit ini kita tahu bahwa Energyne merupakan perusahaan swasta yang pertama kali menguji coba teknologi CRISPR di luar angkasa. Dengan potensi teknologi ini, mereka ingin mengedit DNA seseorang agar dapat menjadi lebih kuat dan cepat seperti super soldier. 

Mereka mengisolasi DNA hiu yang notabene pertumbuhannya tidak berhenti dan mengombinasinya agar orang tersebut dapat tumbuh seperti paus biru, kuat seperti kumbang badak, cepat seperti cheetah, dan memiliki kemampuan fast recovery dari tikus duri afrika. Mereka juga mengembangkan CRISPR yang awalnya hanya mengubah DNA satu sel dalam sekali waktu menjadi cepat dalam mengirim perubahan ukuran DNA di tubuh inangnya. Jika saja uji coba mereka berhasil, Energyne tentu saja akan menjualnya kepada pemerintah dengan harga yang tinggi. 

Namun naas, percobaan mereka gagal, tikus percobaan mereka tidak hanya kuat dan cepat, tetapi juga ganas dan berbahaya. Kerusakan yang diakibatkan oleh tikus percobaan tersebut akhirnya membuat sampel CRISPR yang lain menginfeksi hewan hewan di bumi, salah satunya George.

Selain untuk memperkenalkan teknologi CRISPR kepada orang awam, film ini juga memiliki intensi untuk menunjukan bahwa, dibalik seribu keuntungan CRISPR, masalah yang ditimbulkan dari teknologi ini juga sangat besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun