Mohon tunggu...
Elya Yoja Novita Syafara
Elya Yoja Novita Syafara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hobi menari , konten seputar pariwisata dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Usung Tema "Serenade Langit Tembaga" Memberikan Banyak Antusiasisme Masyarakat Ponorogo pada Perayaan HUT Kab.Ponorogo ke-528

5 September 2024   00:10 Diperbarui: 5 September 2024   00:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan Hari Ulang Tahun Kab.Ponorogo ke 528 dilaksanakan begitu meriah hingga 7 hari berturut turut. Mengusung Tema “Serenade Langit Tembaga” yang memberikan arti penanda waktu untuk kembali merefleksikan keberadaan Bathoro Katong sebagai kepala pemerintahan Ponorogo pada tahun 1496 M, tepatnya pada Ahad Pon, tanggal 1 Besar 1418 Saka atau 11 Agustus 1496. 

Kemeriahan perayaan ini bisa kita lihat dari antusiasisme seluruh komponen masyarakat Ponorogo dari hari pertama hingga penghujung perayaan. Terlebih perayaan ini menghadirkan sentuhan kreativitas dan inovasi untuk menarik minat generasi muda, tak heran jika seluruh kalangan bisa ikut hadir untuk berpatisipasi.

Rangkaian acara yang di gelar dari tanggal 23 hingga 31 Agustus 2024 ini dibuka secara langsung oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko pada Minggu (25/8/2024) di Alun-alun Ponorogo. “Serenade Langit Tembaga adalah serangkaian orkestra peradaban budaya Ponorogo” ujarnya.

Pagelaran ini sudah menampakan kemeriahannya pada “Opening Ceremony Serenade Langit Tembaga” dalam sajian pertunjukan “Tradisional Epic, Thematic, and Reyogland” yang begitu megah. “Ponorogo Creative  Expo” berupa bazar  UMKM turut dibuka dihari yang sama (23-31/8), sehingga  menambah kesan keramaian event ini. 

Pada hari berikutnya tepatnya pada Sabtu 24 Agustus 2024 diadakan “Pagelaran Reog Obyog Cinta Budaya Ponorogo Hebat” yang mementaskan 50 dadak merak dari 21 kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Disusul dengan “Culture Fest” yang di gelar selama 3 hari tepatnya dari Senin 26 Agustus hingga Rabu 28 Agustus 2024, rangkaian event ini menampilkan berbagai grub kesenian reyog dan jaranan thek yang ada di Ponorogo.

(Instagram @lochomotivponorogo) 
(Instagram @lochomotivponorogo) 

(Instagram @lochomotivponorogo)
(Instagram @lochomotivponorogo)

Partisipasi anak muda turut semarak memeriahkan event ini dimana digelar konser musik “Sound of Ponorogo” dimalam tanggal 26 Agustus hingga 29 Agustus.  Berbagai seniman dan grub musik di Ponorogo,seperti halnya Wisnu Jaya putra asli ponorogo dengan membawakan lagunya “Pujaningsih”, yang tengah menjadi trending belakangan ini hingga grub musik ternama “Ndarboy Genk”pun tampil pada acara yang diselenggarakan di alun-alun kota reog tersebut.

(Instagram @lochomotivponorogo)
(Instagram @lochomotivponorogo)

(Instagram @lochomotivponorogo) 
(Instagram @lochomotivponorogo) 

Kemeriahan ini belum berakhir hingga hari berikutnya, sebab digelar event “Ring Tarkam” yang diselenggarakan Gbrand Sport berupa boxing antar mahasiswa, influencer dan proffesional fight se-Jawa Timur. Alun-alun Ponorogo dipenuhi oleh anak-anak muda yang sangat berantusias akan adanya event ini, bahkan petinju legendaris Indonesia Chris John turut memeriahkan malam itu,tepatnya pada jumat malam (30/8/2024).

(Instagram @lochomotivponorogo) 
(Instagram @lochomotivponorogo) 

(Instagram @gbrand.sport) 
(Instagram @gbrand.sport) 

Memasuki hari terakhir perayaan hari ulang tahun Ponorogo ini ditutup dengan “Parade Serenade Langit Tembaga” yaitu parade kesenian dari 21 kecamatan di Kabupaten Ponorogo, kesenian tersebut antara lain, jaranan thek, gajah-gajahan, unto-untoan, banteng-bantengan, tari keling, dan masih banyak lagi. 

Bukan hanya mengirabkan kesenian, parade serenade langit tembaga ini memberikan kesan istimewa dengan kirab tanah dan air suci yang di ambil langsung dari lokasi khusus di 21 kecamatan yang tersebar di Ponorogo. Kirab ini di mulai dari eks pasar lanang, jalan hos cokroaminoto hingga berakhir di paseban alun-alun, sabtu (31/8/2024).

(Instagram @lochomotivponorogo) 
(Instagram @lochomotivponorogo) 

Ikut menghadiri parade, bunda Lisdyarita Wakil Bupati Ponorogo mengungkapkan parade ini sengaja dibuat untuk memperkenalkan serta mengakomodir tarian dan kesenian di Ponorogo yang masih banyak belum dikenal masyarakat luas. Ia juga menambahkan harapan bahwa gelaran seperti ini akan menggugah minat wisatawan untuk berkunjung ke Ponorogo.  “Kedepan ini akan menarik wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung ke Ponorogo” ucapnya.

Tak hanya menjadi panggung apresiasi seniman remaja dan dewasa, pagelaran seperti ini diharapkan bisa menjadi pelopor gebrakan baru sebagai wadah pelestarian budaya bagi Kabupaten Ponorogo. Perayaan ini bukan sekedar perayaan hari ulang tahun, namun juga perayaan atas terjaganya kelestarian budaya Ponorogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun