Hampir setiap tahunnya kitamendengar adanya tumpahan minyak dilautan. Tumpahan-tumpahan minyak tersebut dapatterjadi pada daerah kilang minyak, kapal pengangkut tangka minyak, kapal yangingin berlabuh dsb. Minyak mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagiorganisme laut dan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan biokimia. Senyawaberbahaya yang terkandung dalam minyak antara lain senyawa volatil organikseperti benzene, toluene, dan xylene. Minyak juga mengandung senyawa polar,yaitu nitrogen-sulfur-oksigen (NSO).
Terdapat beberapa faktor yang menyebakan tumpahanminyak dilaut. Faktor terbesar yang menyebabkan tumpahan minyak di lautanadalah buangan indsutri perminyakan di lautan (37%), kebocoran minyak saatpengangkutan minyak di lautan (33%), insiden yang terjadi pada tangker minyak(12%), gangguan pada proses operasi dan eksplorasi minyak (2%), akibat patahandasar laut pada sumber minyak (7%) dan absorbansi dari atmosfir (9%).Â
Efek tumpahan minyak terhadap ekosistem diantaranyaadalah kematian massal ikan karena menetelan minyak. Berikut beberapa efek laintumpahan minyak terhadap beberapa organisme pada ekosistem lautÂ
1.   Burung Laut
Tumpahan minyak bergabungdengan air laut membentuk suatu zat yang dinamakan "Mousse". Zat ini dapatmenempel pada bulu burung dan menutupi ruang udara yang dimiliki oleh burunguntuk menjaga suhu tubuh. Saat ruang ini tertutupi maka burung kehilangankemampuan untuk menjaga suhu tubuh, akibatnya burung mengalami hipotermia. Efeklainnya, burung mengalami keracunan yang berefek pada kerusakan jaringan danorgan tubuh dan sukar untuk bergerak sehingga mudah untuk mangsa predator. Kasushipotermia juga terjadi pada anjing laut, berang-berang dan lumba -lumba.
2.   Mamalia Laut
Mamalia laut seperti lautakan mengalami kesulitan dalam bernapas akibat uap minyak menyumbat lubangsembur ikan paus sehingga tidak dapat bernafat ke permukaan. Â Uap minyak dapat menyebabkan mamalia lautmengalami kantuk dan tenggelam ke dalam laut.Â
3.   Penyu &KepitingÂ
Polusi tumpahan minyak diwilayah pesisir akan menyebabkan kerusakan pada telur penyu pada daerah pesisirbegitu juga dengan kepiting dan kerang. Kepiting sebagai hewan penggalimenjadi sumber makanan bagi hewan lain, sehingga tumpahan minyak dapat merusakrantai makanan pada ekosistem.Â
4.   MangroveÂ
Tumpahan minyak mempengaruhi mangrove melalui perusakanakar pernapasan tumbuhan mangrove dan sedimentasi  habitat mangrove, akhirnya berakibat padakematian tumbuhan mangrove. Pada pohon yang berusia lebih dari 50 tahun akanmengalami pemulihan selama beberapa dekade sebagai akibat dari paparan polusiminyak. Selain itu, fungsi mangrove sebagai tempat untuk pemeliharanbenih-benih beberapa organisme seperti udang, kepiting, dan ikan akan terganggu.
5.   Fitopankton,ciliate dan copepoda
Tumpahan minyak bersifat toksikbagi beberapa spesies fitoplankton, ciliate, dan copepoda. Toksisitas ini akanmempengaurhi siklus hidup sebagian besar spesies invertebrata laut pada saatfase larva planktonik. Umumnya, fase larva planktonik  sangat sensitif terhadap minyak beracun danbahan kimia yang dikandungnya dibandingkan fase dewasa. Paparan minyak mentahpada organisme planktonik dapat terakumulasi dan memiliki efek yangberkelanjutan pada jarring makanan ekosistem laut.Â
6.    Karang
Kerusakan nyata padaorganisme di laut dalam sangat jelas di komunitas karang, menunjukkantanda-tanda stress seperti kehilangan jaringan, produksi mukosa berlebih,sklerit yang membesar, dan ophiuroid komensal yang memutih. Perubahan dalamkeanekaragaman spesies dan kelimpahan fauna makro dan komunitas meiofaunal yangterkait dengan sedimen yang berdekatan dengan karang juga menunjukkan dampaktumpahan minyak.Â
Daftar Acuan
Parasad, R. G., Anuprakash, M. V. V. S.. 2016. Pollution due to oilspills in Marine environment and control measures. Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology.Vol 10 (9). 8 hlm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H