Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Resensi Film] "Mary Poppins Returns", Kembalinya Si Nanny Super

28 Desember 2018   22:48 Diperbarui: 28 Desember 2018   23:39 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog

Disney sebagai "Raksasa" dunia hiburan memiliki cara untuk membuat dongeng-dongeng lama mereka "abadi" di mata para penonton, cara yang paling umum adalah membuat adaptasi live action (seperti Beauty And The Beast), membuat sequel dari film-film mereka sebelumnya (seperti Christopher Robin), atau mengadaptasi dongeng yang benar-benar baru (seperti Wrinkle Of Time). Untuk akhir tahun ini publik mendapat sebuah film musikal "Mary Poppins Returns" yang merupakan sequel dari "Mary Poppins" yang rilis pada tahun 1964.

Karena saya sudah pernah menonton dan terkagum-kagum dengan "Mary Poppins" jadi mau tidak mau saya harus memasang standar tinggi untuk film ini, salah satu yang cukup menarik perhatian saya adalah pemilihan aktris Emily Blunt sebagai Mary Poppin yang saya anggap cukup menarik karena image Emily Blunt di mata saya lebih cocok sebagai wanita yang bad ass alias tangguh (lihat saja aksinya di A Quiet Place atau Edge of Tomorrow). Bisakah Emily Blunt memperkenalkan sosok Nanny super kepada penonton zaman "now" ??? dan yang terpenting bisakah aktingnya melebihi Julie Andrews ???

Hasilnya cukup mengejutkan karena (bagi saya pribadi) "Mary Poppins Return" sukses sebagai sebuah film tapi GAGAL sebagai film musikal.

Overview

25 tahun setelah film pertamanya dimana Inggris sekarang sedang dalam masa "Great Depression" (krisis). Jane Banks dan Michael Banks (sekarang menjadi seorang duda dengan 3 anak) terancam harus kehilangan rumah mereka karena memiliki hutang dengan pihak bank.

Harapan muncul saat Michael mengingat jika ayah mereka memiliki saham di sebuah bank yang jika dijual bisa melunasi hutang miliknya, tapi masalahnya sekarang adalah mereka harus menemukan sertifikat saham tersebut sebelum rumah mereka disita oleh pihak bank, dapatkah Michael menyelamatkan rumahnya tepat waktu?

Bantuan lain datang dari Mary Poppins yang kali ini bersedia untuk merawat 3 anak-anak Michael, tapi masalahnya anak-anak Michael sudah tergolong mandiri dan tidak membutuhkan seorang Nanny, Bisakah Mary Poppins membantu keluarga ini?

Satu hal yang sangat terasa dari film ini adalah cerita yang sangat menarik untuk diikuti sampai akhir (menang telak jika dibandingkan dengan film pertamanya), cerita terasa begitu nyata sekaligus magical. Film ini bahkan memiliki tokoh antagonis yang menarik karena memiliki kekuatan yang sangat menakutkan yaitu kekuatan finansial!

Cerita yang menarik ini juga didukung dengan akting karakter yang tampil dengan baik. Bagi anda yang pernah menonton film pertamanya maka bersiap-siaplah dengan berbagai fan service / easter egg yang akan membuat anda bernostalgia dengan film pertamanya XD.

Overall film ini mampu menghibur penonton dari awal sampai akhir.

Tapi........

Bagian terburuk dari film ini adalah musiknya yang tampil "standar" (mengecewakan bagi saya pribadi), tidak memorable, dan nyaris tidak bisa dinikmati karena ditutupi oleh visual warna-warni yang membuat lagu-lagu di film ini tidak memiliki "jiwa".

Hal ini tergolong fatal karena film musikal yang tidak bisa membuat penontonnya mengingat lagu-lagu yang ada di dalamnya bisa dianggap sebagai GAGAL. Tapi itu semua tergantung dari bagaimana anda memandang film ini sih...

Tapi tetap saja, 54 tahun berlalu dan lagu-lagu di film ini tidak bisa mengalahkan lagu-lagu di film pertamanya ??? bagi saya ini adalah sebuah kemunduran.

Characters

Michael Banks (Ben Whishaw)

Duda dari 3 anak dan sedang dalam masalah finansial karena memiliki hutang dengan pihak bank tempat dia bekerja, Michael sendiri ingin menjadi seorang seniman meskipun dia tahu profesi tersebut sulit untuk menghasilkan uang. Kehadiran Mary Poppins tentunya sangat membantu Michael dalam menjaga anak-anaknya.

Jane Banks (Emily Mortimer)

Kakak Michael yang tinggal di apartemen dan belum menikah, Jane sekarang menjadi seorang aktivis yang menyuarakan hak para buruh (persis ibunya XD). Tapi untungnya Jane masih bisa meluangkan waktu untuk Michael dan keluarganya.

Annabel, Georgie, John

3 anak Michael yang merasakan kesulitan ayahnya dan mencoba membantunya dengan cara mereka masing-masing. Mereka semua juga sudah diajari untuk hidup mandiri sehingga cukup "protes" saat mengetahui jika Mary Poppins akan menjadi Nanny mereka.

Tapi namanya juga anak-anak, pada akhirnya mereka semua akan "klepek-klepek" di hadapan Mary Poppins XD.

Jack (Lin-Manuel Miranda)

Pria penyala lampu yang ternyata adalah murid dari Bert (Bert sendiri disebut sedang berkeliling dunia), peran Jack di film ini adalah menghibur penonton dengan aksi musikalnya sekaligus menjadi pendukung setia Mary Poppins (persis Bert di film pertamanya XD).

Anehnya, Dick Van Dyke yang dulu memerankan Bert ternyata bermain di film ini meskipun sebagai tokoh yang "tidak terduga" (kecuali anda sudah menonton film pertamanya XD)

Mary Poppins (Emily Blunt)

Pertama-tama, Emily Blunt tidak berkiblat kepada Julie Andrews untuk karakter Mary Poppins kali ini, hal ini membuat karakter Mary Poppins di film ini tampil fresh karena membawa banyak hal baru, tapi setidaknya sifat narsisnya masih terlihat pada film ini XD.

Mary Poppins kali ini tampil lebih tegas, ketat, dan "manusiawi". Hal ini didukung dengan penampilan Emily Blunt (terutama tatapan matanya XD) yang membuat Mary Poppin seperti memiliki aura "ibu tiri" (dalam artian positif) yang membuat dirinya mampu disegani oleh lawan bicaranya. Saya sendiri senang dengan karakter Mary Poppin yang dibawakan Emily Blunt karena tampil lebih "dewasa".

Hal menarik lainnya adalah kali ini Mary Poppins lebih mudah meyakinkan orang lain jika hal-hal ajaib yang terjadi adalah sebuah ilusi/kebohongan belaka, hal ini otomatis membuat dirinya lebih terlihat sebagai seorang "pengamat" dalam film ini dan baru mau menggunakan kekuatannya jika terpaksa, hal ini juga yang menjadikannya lebih "realistis".

Conclusion

"Mary Poppins Return" berhasil memperkenalkan karakter Mary Poppins pada generasi zaman "now" meskipun harus dibayar dengan musik yang jelas-jelas tidak mampu mendekati kualitas musik film pertamanya. Tetapi pada akhirnya tetap menarik untuk ditonton (terutama untuk para penonton baru).

My Score

70, She (still) never explain anything

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun