Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Ralph Breaks The Internet", Belajar Internet bersama Ralph

23 November 2018   22:25 Diperbarui: 1 Desember 2018   15:18 2542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog

Selama bertahun-tahun dunia film masih belum bisa membuat sebuah movie based on video game yang berhasil di pasaran dari segi rating dan penghasilan. Banyak yang mencoba dan pada akhirnya selalu berakhir dengan kekecewaan. Salah satu penyebabnya adalah dua media ini (film dan video game) sudah berdiri sendiri dan sulit untuk disatukan (seperti yang sudah saya singgung di review Assasin Creed dan Rampage).

Tapi di tahun 2012, sebuah film berusaha mendongkrak pemikiran di atas dengan sebuah premis simpel yaitu, "Bagaimana jika para karakter video game itu hidup?"

Meskipun terlihat sangat meniru konsep dari Toy Story, ternyata film ini mampu memikat banyak perhatian dan akhirnya sering dianggap sebagai movie based on video game terbaik sampai sekarang. Nama film tersebut adalah "Wreck-It Ralph". Film ini sendiri menjadi salah satu "all-time favourite" bagi saya pribadi.

(bbc.co.uk)
(bbc.co.uk)
8 tahun berlalu dan akhirnya film ini memiliki sequel yaitu "Ralph Breaks The Internet". Bisakah film ini kembali sukses?

Oleh karena "Wreck-It Ralph" adalah salah satu film favorit saya, jadi saya harus me-review film ini dengan cukup "sadis". Lalu bagaimana hasilnya? Apakah film ini hanya akan sekadar menjual "nostalgia" seperti "The Incredibles 2"?

Dengan bangga saya nyatakan jika film ini berhasil memenuhi berbagai ekspetasi saya meskipun masih ada beberapa hal yang membuat film ini tidak sebaik film pertamanya. "Ralph Breaks The Internet" tidak hanya berhasil sebagai film tetapi juga sebagai media yang dapat memberi jawaban sebuah pertanyaan penting yang ada di "zaman now" yaitu, "Bagaimana cara kerja Internet?"

Overview

6 tahun setelah film pertamanya, Wreck-It Ralph masih berteman baik dengan Venellope Von Schweetz dan selalu menghabiskan waktu bersama setelah arcade tutup. Namun sebuah insiden menyebabkan alat kendali (baca: setir) mesin Sugar Rush mengalami kerusakan dan membuat Video Game ini terancam "dimatikan". Belum lagi fakta jika perusahaan pembuat video game ini sudah lama bangkrut sehingga sulit untuk mencari suku cadang yang dibutuhkan. 

Sebuah solusi datang dari internet di mana e-bay menjual suku cadang tersebut, tapi hal ini membuat Ralph dan Venellope harus menjelajahi internet yang dianggap sebagai tempat berbahaya bagi para penghuni arcade lainnya. Dapatkah Ralph dan Venellope menyelamatkan Sugar Rush tepat waktu?

Saat mereka berdua memasuki internet, maka bersiap-siaplah untuk melihat bagaimana cerdasnya film ini merepresentasikan atau menjelaskan berbagai hal di dalam internet . Sisi positif (mencari informasi) dan negatif (cyber bullying) dari internet digambarkan dengan sangat baik sehingga membuat penonton dapat lebih memahami betapa berharga sekaligus berbahayanya internet.

(Welcome To The Internet)

Tapi sayang film ini tidak membahas dua topik negatif yang sedang hot di internet saat ini yaitu hoax dan politainment. Hahaha.

Ada dua dunia yang akan menjadi fokus pada film ini, yang pertama adalah video game "Slaughter Race" di mana Ralph dan Venellope harus mencari item langka demi uang. Yang kedua adalah Buzztube dimana Ralph harus menjadi viral untuk mendapatkan uang.

Bagaimana caranya? Ya jadi yucuber dong.

Film ini juga mencoba "menyindir" berbagai klise yang ada pada dunia film yang sudah dianggap lazim dan yang akan menjadi korban adalah para Disney Princess.

Overall film ini sangat menghibur dan mampu memberi pesan yang cukup "dalam" tentang teman dan "mencari jati diri". Tapi tetap saja saya menemukan beberapa kekurangan yaitu:

- Ending dan pesan moral yang tidak sebaik film pertama

- Credit scene tidak interaktif

- Karakter lama tidak memiliki peran pada film ini

- Slaughter Race tampil hanya sebentar

- Lagu "Zero" dari Imagine Dragon yang terdengar hampa jika dibandingkan dengan "When Can I See You Again" dari Owl City

Film ini juga memiliki 2 post-credit scene (3 untuk wilayah Indonesia) yaitu :

- Video klip "Sebuah Lagu" dari Payung Teduh yang jujur saja terlihat dipaksakan (jadi ingat film Coco -_- ) karena muncul tiba-tiba. Sungguh sebuah marketing stunt yang terdengar aneh bagi saya.

- Adegan humor yang muncul di trailer

- Teaser khusus untuk FROZEN 2! , jika kalian tidak sabar maka bisa langsung melihatnya di SINI

Wreck-It Ralph (John C Reiley)

"Mantan" Villain dari video game "Fix-It Felix Jr" yang menjadi teman baik Venellope dan mencoba melakukan segala sesuatu untuk membuat Venellope bahagia, bahkan sampai rela untuk menjelajahi internet untuk mencari setir di e-bay agar Sugar Rush tidak dimatikan. Perjalanannya di internet kelak akan membuat Ralph menyadari sisi positif dan negatif dari Internet.

Cukup disayangkan peran Ralph di sini lebih banyak menjadi bahan candaan bagi para pengguna internet, tapi itu semua jelas ada tujuannya dong.

Venellope Von Schweetz (Sarah Silverman)

Putri "cacat" (baca : glitch) yang pergi bersama Ralph untuk mencari suku cadang bagi Sugar Rush. Rusaknya Sugar Rush membuat Venellope mengalami Existential Crisis (krisis jati diri) di mana Venellope mulai mempertanyakan apa "tujuan hidup" yang sebaiknya dia miliki dan sialnya ternyata jawabannya ada di Slaughter Race yang dipimpin oleh....

Shank (Gal Gadot)

Muka secantik Gal Gadot

Body semulus Gal Gadot

Ehh ternyata Gal Gadot sendiri yang mengisi suara karakter ini.

Pemimpin dari video game "Slaughter Race" yang tertarik dengan Venellope, sayangnya aksi dia di film ini kurang banyak (padahal keren). Untuk membantu Venellope mencari uang untuk membeli suku cadang, Shank membuat sebuah video dan meminta Ralph untuk menemui temannya yaitu...

Yess (Taraji P Henson)

Sebuah algoritma yang menentukan video apa yang menjadi viral di Buzztube, sebuah situs berbagi video paling terkenal dan menjadi saingan terbesar Youtube. Melalui Yess penonton akan mengetahui bagaimana cara kerja "iklan" di internet.

KnoMore (Alan Tudyk)

Menjadi representasi untuk Search Engine yang menjadi cukup menyebalkan karena memiliki fitur autofill.

Disney Princess

Para putri yang pastinya sudah akrab di mata anda, siapa sangka Venellope akan memberi "ceramah" yang mengubah persepsi mereka tentang kehidupan.

Psssst, bisakah anda menemukan "penyusup" dari putri-putri di atas XD ???

Conclusion

Meski memiliki ending yang kurang "nendang" dan "Sebuah Lagu" yang muncul secara tiba-tiba, Ralph Breaks The Internet kembali mengulangi berbagai hal yang membuat film pertamanya berhasil sambil tidak lupa memberikan sebuah cerita yang menarik. Apalagi film ini dapat mengajari anda tentang Internet. Jadi tunggu apalagi?

Tapi tetap saja saya terpaksa mengurangi nilai film dari 90 hanya karena "Sebuah Lagu" sehingga menjadi...

My Score
85, Ralph jadi Viral Euy!!!!

Temukan review lainnya di SINI

===============================================

Bonus

6 tahun berlalu dan Venellope masih menganggap Ralph sebagai "teman", masa kalah sama Felix dan Calhoun yang hanya butuh 1 film saja untuk menikah.

  Jadi intinya, "Friendzoned" itu nyaman sekaligus menyakitkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun