Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Shin Megami Tensei, Kepercayaan, Iblis, dan Hari Kiamat

3 November 2018   00:45 Diperbarui: 4 November 2018   09:12 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog

  Bayangkan sebuah Role Playing Game (RPG) dimana pemain bisa berpetualang sambil mengumpulkan/menangkap "monster" yang bisa digunakan untuk bertarung, terdengar sangat mirip dengan Pokemon bukan ?

 Tapi sayang sekali yang akan saya bahas kali ini bukan Pokemon tapi sebuah franchise yang sering dianggap oleh beberapa pihak sebagai RPG untuk "dewasa" yaitu "Megami Tensei" atau lebih dikenal di dunia internasional dengan "Shin Megami Tensei" (SMT) karena alasan marketing (baca: lebih mudah diingat). SMT memiliki unsur "mengumpulkan monster", tapi bedanya monster di SMT adalah demon yang mengambil referensi ASLI dari beberapa makhluk mitos yang ada di dunia ini, bahkan kebanyakan demon "terinspirasi" dari berbagai kepercayaan (baca: agama) yang ada di dunia ini.

 Lebih menariknya lagi, seri SMT sering mengambil tema yang cukup berat untuk "dicerna" yaitu "melawan dewa pencipta" (baca : Tuhan, tapi saya lebih suka menggunakan kata dewa) dan "sisi psikologi manusia".

  Melalui tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan beberapa game SMT yang pernah saya mainkan sambil tidak lupa menjelaskan sejarah singkat tentang SMT yang sudah berjalan selama > 30 tahun dan memiliki banyak cabang.

Main Series (Megami Tensei)

  Muncul pertamakali pada tahun 1987 dengan judul "Digital Devil Story : Megami Tensei" untuk konsol Famicom dari Nintendo. Game ini menjadi terkenal pada masanya karena memperkenalkan fitur "negosiasi" dimana pemain dapat "ngobrol" dengan musuh yang ada dengan berbagai tujuan (bergabung dengan party atau meminta item). Fitur ini menjadi ciri khas SMT meskipun nantinya akan ada beberapa seri yang membuang fitur ini.

  Melalui wikipedia, inilah daftar game yang termasuk seri utama dari SMT :

  hal-hal yang akan kalian temukan dalam seri game ini adalah :

  • demon menginvasi dunia manusia melalui berbagai sumber, mulai dari virus komputer sampai portal yang terbuka karena perang nuklir
  • setting post-apocalypse yang membuat mereka yang bertahan hidup mendirikan berbagai organisasi dan menyembah berbagai entitas
  • referensi berbagai kepercayaan, terutama Kristen, Hindu, dan Yahudi
  • Pemain dianggap sebagai sosok Messiah (baca : Juru Selamat) yang akan menyelamatkan dunia
  • Pemain umumnya memilih satu dari 3 pihak yaitu Law, Chaos, dan Neutral. Masing-masing pihak memiliki visi dan misi yang berbeda tentang "perdamaian"

  Karena hal-hal diatas, seri ini sulit untuk menembus pasar internasional dan pada akhirnya harus mengalami banyak proses "sensor" (terutama dari penamaan nama dewa/demon yang ada).

  Pada tahun 2003 muncul SMT III : Nocturne yang berhasil merebut hati banyak gamer barat karena tema dan gameplay yang diberikan, game ini sendiri menjadi simbol dari "Fans sejati SMT" sehingga bagi anda yang mengenal SMT bukan dari Nocturne maka akan dianggap sebagai casual alias minoritas.

(Favorit para fans "garis keras" nih  )

  Tapi tenang saja, saya sendiri tergolong minoritas kok  , karena saya pribadi BELUM PERNAH memainkan sama sekali Main Series dari SMT ini dengan 2 alasan simpel yaitu :

  • tidak memiliki konsolnya kecuali PS2 (padahal bisa diakali dengan emulator)
  • sulit menemukan "kaset bajakan" SMT : Nocturne di masanya (padahal dulu saya sudah berkeliling ke berbagai mall hanya untuk mencari game ini)

  Penasaran SMT apa yang pertama kali saya mainkan ??? jawabannya adalah....

Spin-Off (Digital Devil Saga)

  di tahun 2005 sebuah majalah game asal Surabaya yaitu PIPPP (sensor biar kalian penasaran  ) menulis review game PS2 yaitu "Shin Megami Tensei :Digital Devil Saga" (DDS) dan mengatakan jika game ini adalah game khusus DEWASA, saya yang waktu itu berpikir jika dewasa itu pasti memiliki unsur PIP (pasti tahu dong jawabannya  ) berusaha mati-matian untuk mencari game ini dan akhirnya....

Kecewa

  Soalnya DDS memiliki tingkat kesulitan yang tidak main-main dan memaksa pemain untuk mempelajari dengan serius berbagai mekanisme yang ada di dalam game ini. Tapi setelah membiasakan diri akhirnya saya mulai menyadari betapa "indahnya" seri SMT.

  Jadi berikut adalah hal yang akan kalian temukan dalam DDS :

  • setting dunia pasca kiamat di mana 5 "suku" dipaksa untuk berperang dengan hadiah sebuah "surga" bernama Nirvana, sebuah virus membuat para penghuni dunia ini bisa berubah menjadi demon dan terpaksa memakan satu sama lain untuk menghilangkan rasa lapar yang mereka derita. Pemain berperan sebagai Serph, pemimpin suku "Embryon"
  • unsur kanibalisme tampil dalam bentuk skill khusus di mana beberapa musuh dapat pemain makan agar bisa mempelajari skill dengan lebih cepat, tapi memakan terlalu banyak juga bisa berakibat buruk bagi pemain
  • kunci game ini adalah mencari tahu elemen kelemahan lawan agar bisa mendapat giliran tambahan, jangan lupa juga memberi buff (skill "-kaja") pada pemain menjadi lebih kuat dan memberi debuff (skill "-nda")
  • ending yang sangat mengejutkan!!!

  kenapa mengejutkan ??? karena game ini berakhir secara menggantung dan berlanjut di Digital Devil Saga 2 yang dirilis pada tahun yang sama. Jika pemain memiliki save file dari DDS pertama maka di DDS 2 pemain akan mendapat berbagai item/skill tambahan (konsep yang hampir mirip dengan .hack sih  ).

  Tapi yang jelas, "Nirvana" dalam game ini tidak seperti Nirvana yang anda harapkan, dan bagi saya pribadi sampai sekarang tema dari DDS bisa menggambarkan apa yang terjadi jika umat manusia terlalu bergantung pada ilmu pengetahuan dan menjadi sombong karena hal ini sehingga lupa akan "dewa" yang menciptakan mereka, meskipun sayangnya "dewa" dalam game ini tampil sangat mengecewakan karena muncul begitu saja tanpa memiliki penjelasan yang jelas.

  "Dewa" model begini yang kelak akan menjadi kelemahan terbesar dari SMT di mata saya.

Spin-Off (Raidou Kuzunoha)

  di tahun 2006 saya menemukan SMT lain untuk PS2 dengan judul "Raidou Kuzunoha VS The Soulless Army" yang kali ini tampil berbeda dengan memberikan unsur action , detektif, dan sejarah "alternatif" yang cukup kental.

  Di game ini pemain berperan sebagai Raidou Kuzunoha XIV, seorang Devil Summoner dari klan Kuzunoha yang bertugas untuk menjaga perdamaian di Jepang. Raidou saat ini sedang menjadi assiten dari Shohei Narumi, seorang detektif handal tapi sayangnya malas bergerak yang membuat Raidou harus "kerja lembur bagai kuda" untuk menyelesaikan kasus yang ada. 

Raidou dapat menggunakan demon yang dia miliki untuk membantu dalam pertarungan atau dalam melakukan penyelidikan. Overall game ini masih layak untuk dimainkan terutama untuk anda yang belum mengenal SMT karena tema di game ini tampil lebih "ringan" ketimbang pendahulunya.

(tokoh dalam game ini)

  Seri Raidou Kuzunoha memiliki sequel dengan judul "Raidou Kuzunoha VS King Abaddon" yang dirilis pada tahun 2008, sayang sekali tidak ada rencana untuk melanjutkan seri ini sampai saat ini.

Spin-Off (Devil Survivor)

 Pada tahun 2009 muncul "Shin Megami Tensei : Devil Survivor" untuk handheld Nintendo DS yang mulai mengikuti seri Persona dengan memberikan setting pada masa kini dan desain karakter yang lebih "gaul". Dalam game ini pemain mendapat sebuah aplikasi pemanggil demon yang digunakan untuk melawan invasi demon yang terjadi pada game ini. Pemain memiliki kemampuan tambahan lain yaitu "Death clock" dimana pemain dapat melihat sisa "nyawa" yang dimiliki individu lain, hal ini menjadi penting dari segi cerita karena pemain akan mencoba untuk mencegah kematian beberapa tokoh penting yang ada pada game ini.

  Pada game ini akhirnya saya bisa merasakan hal penting yang ada pada Main Series Megami Tensei yaitu "menjadi seorang Messiah" meskipun harus bergabung dengan salah satu kubu yang ada.

Persona Series Overview

  dimulai dari tahun 1996, SMT memulai seri baru dengan judul "Persona" yang dirilis untuk konsol Playstation. 2 seri Persona (Revelation : Persona dan Persona 2 : Innocent Sin/Eternal Punishment) saya tidak bahas karena belum pernah saya mainkan sehingga saya akan lebih fokus pada Persona 3 dan 4 yang (pastinya) lebih dikenal dan menjadi salah satu RPG terbaik + terunik untuk konsol PS2.

Yang akan kalian temukan saat bermain Persona 3 dan 4 adalah :

  • setting di masa kini dengan pemain berperan sebagai murid SMA kelas 2 yang memiliki tanggung jawab sebagai seorang pelajar
  • "simulasi kehidupan SMA" dimana pemain dapat melakukan berbagai aktivitas normal seperti yang seorang pelajar lakukan (contoh : BELAJAR  )
  • pemain memiliki akses ke sebuah dunia supranatural tertentu dan memiliki kekuatan untuk memanggil Persona dalam bentuk berbagai makhluk dalam mitologi
  • karakter utama memiliki kemampuan untuk mengganti / menggabungkan Persona
  • desain karakter yang lebih modern dan lebih sedap untuk dipandang  
  • Musik Shoji Meguro yang memiliki kesan "gaul" dan sangat memorable
  • memiliki tema yang berat tetapi tampil FUN

Persona 3

  Rilis di tahun 2006, Persona 3 (P3) menjadi primadona RPG pada masanya karena memiliki gameplay dan setting yang begitu "pas" di mata beberapa orang yaitu "menjadi pelajar yang berusaha untuk menyelamatkan dunia sambil tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban/kehidupan seorang pelajar  ".

Di game ini, pemain berperan sebagai murid pindahan (Minato Arisato pada versi manga dan Makoto Yuki pada versi film) baru di Gekkoukan High School yang berhasil membangkitkan Persona "Orpheus" pada dirinya dan terpaksa bergabung dengan SESS, kelompok yang mencoba menghentikan fenomena Dark Hour dimana pada saat waktu ini terjadi semua orang normal akan masuk ke dalam peti mati dan makhluk misterius "Shadow" akan memburu mereka yang tidak terpengaruh dengan Dark Hour. 

Pada game ini pemain dapat menjalin sebuah hubungan (Social Link) dengan karakter lain baik itu persahabatan atau "cinta" dengan tujuan akhir untuk membuat Persona yang lebih kuat.

(para anggota SEES)

Memiliki gameplay Simulasi Murid SMA membuat game ini mendapat predikat sebagai casual di mata para fans berat SMT. Tapi harus saya katakan jika game ini SANGAT DARK DARI SEMUA SERI PERSONA DAN SAYA JAMIN TIDAK BISA DIRILIS DI JAMAN NOW!!!

 Kenapa saya sebut seperti itu ? karena begini cara memanggil Persona di game ini

(tidak akan cocok untuk selera orang jaman "now")

  selain hal di atas, game ini memiliki 2 tema yang cukup kelam yaitu "Memento Mori" (bahasa latin dari "Ingatlah Jika kamu akan MATI") yang akan sangat terasa pada akhir game dan beberapa karakter yang harus bertarung dengan depresi karena kehilangan orang yang mereka sayangi.

  Konon game ini sempat diprotes beberapa pihak karena dianggap mempromosikan "bunuh diri", untung saja orang-orang zaman dulu tidak sensitif seperti jaman Now sehingga game ini masih bisa beredar bebas di pasaran  .

  Berbicara tentang "Memento Mori", SPOILER ALERT!!!

  Karakter utama / main character (MC) di game ini pada akhirnya memilih untuk mengorbankan dirinya (Baca : mati) untuk menyegel (The Great Seal) boss terakhir  dan membuat fenomena Dark Hour menghilang sekaligus MENGHILANGKAN INGATAN semua orang tentang Dark Hour kecuali Aigis, Android yang memiliki hubungan masa lalu dengan MC.

(siapa yang menaruh bawang di sini)

  Karena banyak yang tidak suka dengan ending ini maka dibuatlah "Persona 3 : FES" yang memberikan 2 cerita yaitu The Journey (mengulang Persona 3 dengan berbagai fitur tambahan) dan The Answer dimana pemain mengendalikan Aigis (sekarang mewarisi kemampuan MC untuk mengganti Persona) yang mencari cara untuk bisa "Move On" dari kematian MC. 

Meskipun harus terlibat Battle Royale dan Time Travel pada akhirnya kematian MC tidak bisa dibatalkan karena MC sudah melakukan "sesuatu" yang sangat penting bagi umat manusia. Tapi secara tidak langsung kehadiran Persona 4 dan 5 cukup merusak ending game ini (pengorbanan MC yang menjadi sia-sia karena kelak akan muncul fenomena-fenomena lain).

(berkorban untuk umat manusia T_T )

  Tidak sangka saya malah menulis banyak hal tragis untuk Persona 3, untuk menghibur diri sendiri mari saya perkenalkan Koromaru, anjing imut yang menjadi party member sekaligus memiliki Persona yang bernama Cerberus

(Anjing memang lebih lucu jika dibandingkan dengan kucing  )

Persona 4

  Di tahun 2008 muncul Persona 4 yang tampil begitu FUN karena memakai setting pedesaan alias "Kampung" (tapi jangan samakan dengan kampung di Indonesia yah  ). Main Character (MC) kali ini adalah Yu Narukami yang harus tinggal 1 tahun di kota kecil Inaba karena orang tuanya bekerja di luar negeri. Di Inaba sendiri ada sebuah kasus pembunuhan dimana korban ditemukan dalam kondisi yang sangat aneh (menggelantung di atap rumah).

 Fenomena misterius di game ini adalah "Midnight Channel", channel TV misterius yang hanya muncul di tengah malam dan dapat membawa beberapa individu untuk masuk ke dalam dunia TV dan menunjukkan sisi "gelap" pada dirinya. MC beserta kawan-kawannya akhirnya memutuskan untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini.

  "Menerima Diri Sendiri" menjadi fokus utama pada game ini yang tampil dalam bentuk dungeon di mana desainnya berdasarkan imajinasi dari seorang individu sebelum akhirnya individu tersebut dapat menerima "sisi gelap" pada dirinya yang nanti akan menjadi Persona. "sisi gelap" yang saya maksud bukan berarti sifat mengerikan tetapi sisi yang tidak ingin diperlihatkan seseorang pada orang lain, contohnya ada pada Yukiko Amagi yang di luar terlihat seperti perempuan baik-baik tetapi memiliki sisi lain seperti ini.


(Kaget ??? saya juga (tapi bohong )

  Overall tidak ada hal buruk dari Persona 4 yang bisa saya temukan (kecuali final boss yang ternyata adalah seorang karyawan SPBU  ), seri ini pantas menyandang gelar "casual"karena tampil begitu ringan dan menyenangkan. Persona 4 akhirnya dirilis ulang dengan judul "Persona 4 Golden" untuk handheld PS VITA yang sayangnya belum saya mainkan karena saya tidak punya PS VIT. Seperti P3 FES, P4 Golden memberikan berbagai tambahan yang cukup menarik untuk diikuti.

  Oh ya mumpung masih ingat, bagaimana jika saya bahas salah satu karakter Persona 4 yang tampil cukup "menarik"

Kanji Tatsumi, Banci/Bencong/LGBT ???

  Kanji Tatsumi digambarkan sangat menakutkan, bayangkan saja dia masih kelas 1 SMA tapi bisa melawan 1 geng motor SENDIRIAN!!!, dengan penampilan yang sangat "preman" tidak heran jika Kanji ditakuti berbagai pihak.

  Tapi semua berubah saat dia menjadi korban midnight channel dimana "sisi gelapnya" tampil seperti ini...


  ditambah lagi desain dungeon pemandian umum semakin membuat saya (pada waktu itu) berkesimpulan untuk menganggap Kanji = bencong/banci dan pantas untuk "dijauhi". Tapi siapa sangka sifat asli Kanji ternyata tidak jauh berbeda dengan sisi gelapnya yaitu senang hal-hal yang berbau "perempuan" seperti menjahit dan (sialnya) nanti semakin meyakinkan jika dia itu bencong/banci. Tapi dibalik itu semua Kanji memiliki sifat Pemberani yang luar biasa karena alasan dia melawan 1 geng motor adalah untuk melindungi nenek-nenek yang terganggu dengan ulah geng motor tersebut. Hal-hal ini membuat Kanji menjadi karakter Persona 4 yang sangat menarik tapi  bisa membuat "mual" untuk beberapa orang.

  Di mata media barat ternyata Kanji sering menjadi bahan tulisan untuk menebak kecenderungan seksual pada dirinya (Baca : apakah dia tergolong LGBT ???), meskipun developer game ini mengatakan jika Kanji itu "bingung" akan orientasi seksualnya, beberapa adegan dalam game ini semakin memperjelas jika Kanji lebih menyukai pria ketimbang wanita. Tapi hal ini bisa dibantah saat Kanji mengetahui identitas asli dari Naoto Shirogane.

  Siapa Naoto Shirogane ??? dia itu detektif terkenal (dengan tampilan mirip Raidou Kuzunoha) yang berpenampilan seperti laki-laki padahal aslinya adalah seorang PEREMPUAN. Naoto terpaksa berpenampilan seperti laki-laki untuk menghindari diskriminasi polisi yang mungkin akan merendahkan dirinya karena dia seorang perempuan (baca : sexism).

(contoh lain dari "wanita ganteng"  )

Persona 5


Coming Soon
logo-wikia-5bde560243322f6f40278403.png
logo-wikia-5bde560243322f6f40278403.png

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun