Tugas Wiro sekarang adalah membawa pulang mantan murid Sinto Gendeng yaitu Mahesa Birawa yang saat ini sedang merencakan pemberontakan pada kerajaan setempat yang dipastikan akan mengancam keselamatan kerajaan tersebut. Tentu saja dalam perjalanannya Wiro akan bertemu teman sekaligus lawan, apakah Wiro akan berhasil menangkap Mahesa Birawa ???
Cerita tampil sangat simpel sehingga mudah untuk dimengerti, karakter dalam film ini tampil sangat baik meskipun hanya memiliki sedikit background tetapi siap menghibur para penonton dengan berbagai aksi lucu dan keren, pokoknya film ini adalah pembuka yang cukup baik franchise Wiro Sableng jaman Now XD.
Komedi menjadi senjata utama film ini untuk menghibur penonton, aksi Wiro dijamin dapat membuat anda tertawa lepas, apalagi film ini memberikan beberapa istilah "jaman Now" yang harus saya cukup pas dari segi komedi XD. Visual Effect juga terlihat bagus meskipun beberapa background terlihat palsu, tapi overall tidak terlalu mengganggu.
Kekurangan film ini cukup banyak, pertama terlihat dari segi World Building (baca : detail dunia yang ditempati) yang sangat kurang karena minim penjelasan tentang berbagai tempat yang ada, hal ini dipastikan akan menghilangkan minat penonton dalam mengenal kerajaan yang ada pada film ini, alhasil intrik politik pada film ini terlihat sangat membosankan.
Kerajaan yang ada di film ini terlihat sangat minimalis dan sederhana, tidak seperti stereotype pada umumnya dimana sebuah kerajaan harus terlihat luas dan megah, positive thinking saja mungkin budget film ini tidak cukup untuk menampilkan hal tersebut XD.
Fight scene pada film ini sayangnya tampil begitu "palsu" seperti serial-serial silat pada tahun 90an, contohnya seperti adegan terbang yang terlihat sangat dibuat-buat. Untungnya beberapa fight scene ini berhasil ditutupi dengan musik yang keren dan berbagai adegan humor.
Seperti yang saya tulis di awal saya cukup sulit mengingat nama-nama karakter pada film ini seperti Syahrini Anggini, Werku Alit, Kamandaka, dll. Tapi hal ini sebaiknya tidak dianggap terlalu serius sih XD.
Awalnya saya senang karena film ini memasukkan Ken Ken (Herning Soekendro) yang menjadi pemeran Wiro Sableng pada versi serial TV meskipun hanya satu adegan saja, bahkan kemunculannya diiringi musik pembuka serial TV Wiro Sableng meskipun hanya sebentar dan membuat saya berharap jika musik versi baru akan muncul di film ini, sayangnya itu semua hanya "angan-angan belaka" saja -_-
(Wiro kok ada 2 ???)
2 lagi "alasan ngawur" dari saya :
- Image Dwi Sasono sebagai Adi Putranto dalam serial TV "tetangga masa gitu" membuat aksinya sebagai Raja Kamandaka terlihat aneh di mata saya
- entah kenapa pemberian nama dalam subtitle terlihat lebih keren ketimbang versi aslinya, contohnya seperti "Bujang Gila Tapak Sakti" yang menjadi "Mad Mighty Fist"