Manga ini sendiri kelewat "adem" dari segi story karena saking sederhana tapi begitu menarik, tapi hal ini membuat manga ini nyaris tidak memiliki cerita utama. Tapi secara keseluruhan tidak menurunkan kualitas manga ini.
Ujian sebenarnya dari manga ini adalah membaca sambil mempertanyakan dimana logika manusia pada jaman tersebut, dan sialnya hal ini terjadi pada pikiran saya yang mencoba "merusak" berbagai kejadian yang terjadi dengan membandingkannya dengan berbagai hal yang tidak kalah "konyol" (akan saya ceritakan di bawah).
Sebagai pembuka, pasangan yang mengawali kisah pada manga ini adalah Amir -- Karluk yang memiliki perbedaan usia 8 tahun. Usia mempelai pria (Karluk) sendiri adalah 12 tahun!!!
 HAYOO, JANGAN BERPIKIRAN "NGERES" DULU YAH XD
Characters
Amir Halgal
Wanita 20 tahun yang menjadi pengantin untuk Karluk, keluarga Amir sendiri adalah keluarga yang nomaden (baca : hidup berpindah-pindah)Â dan melakukan pernikahan untuk memiliki tanah yang dijadikan tempat tinggal sementara. Amir sendiri mengikuti aturan budaya pada masa itu dimana istri akan tinggal bersama keluarga suami.
Amir sendiri digambarkan sebagai sosok istri "idaman" (cantik, bersemangat, pandai berburu, dan tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat) meskipun dianggap cukup "aneh" oleh keluarga Karluk karena menurut mereka wanita harus bersikap "tertutup".
Karluk Eihon
Pemuda (baca : bocah XD) 12 tahun yang menjadi suami Amir. Karluk sendiri pada awalnya "minder" di hadapan Amir yang jelas jauh lebih tua ketimbang dirinya. Tapi kelak Karluk akan berusaha sekaligus belajar banyak hal agar bsia menjadi suami yang baik untuk Amir.
Pernikahan Karluk -- Amir sendiri terbilang cukup "melawan tradisi" karena normalnya pengantin wanita harus lebih muda daripada pria (YOU DON'T SAY!!!), bukan sebaliknya. Tentunya hal ini membuat hubungan mereka berdua sering mendapat "cibiran halus" dari orang-orang sekitar, apalagi melihat usia Amir yang dianggap tidak pantas untuk memiliki anak (mereka pasti tidak pernah menonton AdamRuins Everything XD).