Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resensi Gim "Final Fantasy 12: The Zodiac Age"

28 Maret 2018   22:32 Diperbarui: 28 Maret 2018   22:43 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog

Nama Final Fantasy (FF) sudah tidak asing di mata para penggemar genre JRPG (JapaneseRole Playing Game) dan sering dianggap sebagai salah satu seri RPG terbaik sepanjang masa (kecuali jika anda pernah "mencicipi" RPG dari barat). Sayang sekali selama ini seri Final Fantasy hanya dirlis di konsol saja yang membuat gamer PC harus bersabar untuk waktu yang lama XD.

Tapi sekarang zaman sudah berubah karena saat ini banyak game konsol yang dirilis di PC termasuk seri Final Fantasy, dan kali ini yang akan saya Reviewadalah Final Fantasy 12 : The Zodiac Age.

Final Fantasy 12 pertama kali rilis pada tahun 2006 di konsol PS2 dan memiliki banyak perubahan drastis yang anehnya membuat game ini disukai banyak pihak bahkan sampai mendapat gelar Game Of The Year pada masanya. 

Saya sendiri sangat MEMBENCI FF 12 pada waktu itu karena sangat membingungkan dari segala sisi. FF 12 sendiri sering dianggap versi offline dari FF 11, game yang sangat "sulit" dimainkan pada masanya (Online + harus beli versi asli + ada biaya bulanan memakai kartu kredit) dan hanya orang-orang terpilih saja yang bisa memainkannya. Versi remake FF 12 dengan sub-judul "The Zodiac Age" rilis pada tahun 2018 untuk PC yang berisi banyak perubahan positif sekaligus negatif untuk game ini.

Bagaimana dengan saat ini ??? secara mengejutkan sekarang saya dapat mengerti dan menikmati gameplay yang diberikan dan patut diacungi jempol. Tapi tampil buruk dari sisi lainnya, terutama dari segi story yang membuat saya heran mengapa game ini pernah menyandang gelar "Game Of The Year" ???.

Gameplay Overview


FF 12 menggunakan sistem bernama Active Dimension Battle (ADB) yang membuat pertarungan berjalan secara langsung (real-time). Pemain dapat mengendalikan karakter secara manual atau otomatis dengan sistem Gambit.

Sistem Gambit sendiri tampil sangat "inovatif" karena memaksa pemain untuk memprogram tingkah laku tiap karakter dengan berbagai kondisi "IF" (pengandaian),karena sistem ini tergolong baru pada zamannya jadi jangan heran jika banyak pemain yang bingung dengan sistem ini.


Sebagai contoh jika pemain ingin mengeluarkan "Firaga" maka yang harus pemain lakukan adalah pergi ke Magic & Technick -> Black Magic -> Firaga -> pilih target. Dengan Gambit pemain cukup memasang "Foe : any - Firaga" dan karakter yang ada akan langsung menggunakan Firaga tanpa pandang bulu.

Jeleknya sistem ini adalah pemain harus membeli terlebih dahulu beberapa gambit sebelum bisa memprogram karakternya masing-masing (kapitalis banget game ini XD), dan tentu saja beberapa gambit yang spesifik memiliki harga yang lebih tinggi.

Untuk versi The Zodiac Age pemain dapat mempercepat gamesampai 4x dengan hanya menekan satu tombol, hal ini jelas dapat mempermudah berbagai kegiatan dalam game ini terutama dari hal leveling. Salah satu keasyikan game ini adalah membuat gambit yang tepat bagi setiap karakter yang ada.

Fitur lainnya yang "merepotkan" dari FF 12 adalah License System dimana pemain harus memiliki "surat izin" sebelum dapat menggunakan berbagai perlengkapan/skill yang ada. Terdengar sangat konyol bukan ??? tetapi fitur ini membuat semua karakter dapat mempelajari semua perlengkapan/skill/magic dalam game ini. Tapi tetap saja fitur ini ngaco karena akan membuat pemain mengalami 2 hal berikut :

  • menemukan senjata super langka tapi tidak bisa memakainya karena tidak ada License
  • punya License tapi tidak bisa menemukan senjata yang dimaksud

The Zodiac Age mempermudah fitur ini dengan membatasi setiap karakter dengan 12 Job (Archer, Black Mage, Bushi, Foebreaker, Knight, Machinist, Monk, Red Battlemage, Shikari, Time Battlemage, Uhlan, dan White Mage) dengan masing-masing job memiliki Licensenya masing-masing dan membuat sistem ini menjadi lebih simpel. 

Masalahnya adalah tutorial ayng diberikan untuk ssitem ini sangat minim dan membuat pemain ber-eksperimen sendiri yang (pastinya) memiliki hasil yang berbeda. Ini adalah kombinasi Job yang saya pakai dan terus terang hanya Vann, Basch, dan Ashe saja yang tergolong "sukses", sisanya sangat payah sekali.


Sekilas hal ini mengingatkan saya pada Final Fantasy Tactic Advancedimana ada "aturan" pada setiap pertempuran yang harus dituruti oleh pemain, jika melanggar maka pemain akan diberi peringatan oleh Judge dan memiliki resiko dipenjara!!!


(Judge = wasit XD)

Dan yang terburuk, The Zodiac Age membuat berbagai Technick/Magic hanya bisa ditemukan di berbagai tempat tersembunyi yang membutuhkan banyak usaha ekstra -_- (dalam versi original semuanya dapat dibeli) , padahal pemain membutuhkannya untuk menyelesaikan berbagai sidequestsulit.

Hampir lupa, hal terbaik dari FF 12 adalah sidequest (terutama Hunt) yang mampu mengalihkan perhatian pemain dari cerita dan karakter di game ini yang tampil seadanya, tapi sangat jelas tidak sebaik The Witcher 3 sih XD.

Story

Bersetting di dunia Ivalice, Kerajaan Dalmasca diserang oleh Archadian Empire yang berakibat matinya pemimpin negara ini (yang dibunuh oleh pengawalnya sendiri) dan menyebabkan putri Ashe menjadi janda dan melakukan bunuh diri. Empire sendiri menjadi penguasa tunggal dan (konon) berkuasa secara tirani.

2 tahun berlalu, pemuda Yatim piatu bernama Vann yang bercita-cita menjadi seorang Sky Piratetidak sengaja bertemu putri Ashe yang ternyata masih hidup saat Vann mencoba menyusup + mencuri di istana. Ashe sendiri memimpin sebuah kelompok pemberontak dan berencana untuk membebaskan Dalmasca dari pengaruh Empire.

Ya gitu deh, sisanya dihabiskan dengan Vann dkk yang mencoba menyelamatkan kerajaan Dalmasca dengan mencari berbagai benda magis yang (Nethicite) yang terpencar di seluruh dunia. Cerita sangat fokus pada hal ini sampai membuat nyaris tidak ada waktu untuk mengakrabkan diri dengan berbagai karakter yang ada. Jadi gampangnya :

Vann: Karakter utama yang tidak berguna karena tampil annoying

Penelo: Sama seperti Vann tapi setidaknya lebih berguna

Balthier : sifatnya 100% mirip dengan Han Solo dari Star Wars

Fran: Partner Balthier yang memiliki masa lalu menarik yang hanya tampil sekilas

Basch: Pria yang kelewat setia sampai rela untuk menjadi "kambing hitam"

Ashe : Janda muda yang menjadi fokus pada game ini XD

Sayang sekali mereka semua harus tampil standar karena tuntutan skenario, saya sendiri merasa jika Balthier dan Fran adalah karakter yang menarik tetapi kurang mendapat perhatian. 

FF 12 benar-benar menghilangkan ciri khas seri Final Fantasy ayng memiliki cerita dan karakter yang sangat memorabledan mendekati cerita khas MMORPG yang tampil simpel dan lebih meminta pemain untuk melakukan berbagai aktifitas monoton.


(best couple di game ini XD)

Dan sepertinya designer game ini terlalu menfokuskan diri pada sidequest sampai membuat bagian akhir game (Final Dungeon + Boss) ini tampil sangat singkat dan mengecewakan -_-.

Yiazmat, Salah Satu "Superboss" Tersulit Dalam Sejarah Final Fantasy


Ini dia salah satu tantangan tersulit di game ini, Yiazmat adalah hunt mark terakhir yang muncul jika pemain sudah mengalahkan mark yang lain. Selain sangat kuat Yiazmat juga memiliki Health Point (HP) yang sangat tinggi yaitu 50.000.000!!!!.

Lebih gilanya lagi adalah pada versi original damage maksimum yang bisa pemain capai adalah 9999 jadi jangan heran jika butuh waktu berjam-jam untuk mengalahkan monster ini.

Untungnya dalam The Zodiac Age damage dapat melebihi 9999 dan Yiazmat dimodifikasi agar lebih mudah untuk dikalahkan (tapi tetap saja butuh waktu lama untuk mengalahkannya). Salah satu trik ayng dapat pemain gunakan adalah menggunakan 4 teknik (Expose, Addle, Wither, Shear) berkali-kali untuk menurunkan status Yiazmat.

Conclusion

Sangat tepat untuk menjuluki FF 12 sebagai versi offline dari FF 11 karena hanya gameplay-nya saja yang tampil menarik, sisanya tampil mengecewakan dan mudah untuk dilupakan.

My Score

65, Ini Itu Butuh Surat Izin -_-

temukan review lainnya di SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun