Dunia akan selalu mengingat "The Room" sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa, dan memang gelar tersebut sangat pantas disandang oleh film "aneh" ini. Saking buruknya film ini sampai membuat Greg Sestero (salah satu aktor di The Room) menulis "The Disaster Artist : My Life Inside The Room, The Greatest Bad Movie Ever Made", sebuah buku yang berisi berbagai kejadian buruk selama produksi film The Room.
Pada tahun 2017, buku ini mendapat adaptasi film biografis yang ternyata mampu meraih banyak penghargaan (terutama dari bidang komedi XD), mungkinkah di tangan yang tepat film "sampah" ini bisa menjadi barang berharga ???
Ow hampir lupa (karena ke depannya saya akan menulis film biografis lainnya), meskipun berdasarkan kisah nyata film bergenre biografis tidak 100% sesuai dengan kejadian aslinya, akan ada beberapa adegan tambahan dengan tujuan untuk "meramaikan" suasana, namanya juga film tentu harus ada unsur hiburannya XD.
Tapi untuk film ini secara terpaksa saya harus percaya 100% karena Tommy Wiseau sendiri sangat merahasiakan kehidupan pribadinya.
Lalu bagaimana dengan film Disaster Artist ??? sebagai dokumenter film terburuk sudah sepantasnya jika film ini tampil buruk, tapi dari keburukannya (mungkin) anda akan lebih mengapresiasi/mencela The Room XD.
Overview
Bermula dari perkenalan Greg Sestero dengan Tommy Wiseau dalam sebuah kelas akting, karena memiliki mimpi yang sama (menjadi aktor terkenal) mereka berdua memutuskan untuk mengadu nasib di L.A.
Kenyataan selalu berkata lain karena di L.A Greg mendapatkan pekerjaan sedangkan Tommy ditolak di sana sini karena sifatnya yang terlalu "unik". Atas saran Greg akhirnya Tommy berniat membuat sebuah film dengan judul "The Room" dimana Tommy menjadi Director, Producer, Writer,sekaligus tokoh utama.
Meski tidak memiliki pengalaman dalam membuat film, Tommy sangat ambisius dalam membuat film ini sampai-sampai mengeluarkan uang pribadi dalam jumlah yang besar untuk mendanai pembuatan film ini (total pembuatan film ini mencapai > 6 juta dollar), sumber keuangannya sendiri masih menjadi misteri sampai hari ini.
Tapi kita semua sudah tahu bagaimana hasil dari film ini bukan ???
Bagi saya sendiri film ini memiliki pesan "ada saatnya kamu harus membuang cita-citamu"
Film ini berhasil membuat penonton dapat mengerti betapa "kacaunya" proses pembuatan film ini, apalagi sifat "nyentrik" Tommy ternyata membuatnya dibenci oleh kru film lainnya (Tommy sendiri menyewa orang untuk merekam proses behind the scenes yang membuatnya sadar betapa kru film sangat membenci dirinya).Â
Tapi dengan semua kekacauan yang terjadi film ini tetap selesai dibuat dan mendapat standing ovationsaat pemutaran perdana karena penonton menganggap film ini adalah komedi. Dan saat ini The Room menjadi film cult dengan banyak fans setia karena terlalu "kacau" XD.
Film ini memiliki beberapa cameo aktor yang cukup keren seperti Bryan Cranston dan Bob Odenkirk. Beberapa sutradara ternama juga turut berkomentar tentang The Room di awal-awal film ini dan mereka menganggap jika film ini memang "unik".
Tapi tunggu, bagi saya sendiri akting James Franco sebagai Tommy Wiseau terlihat sangat tidak cocok, saya memberi nilai 5,5 untuk akting "buruk" dari James Franco. Bahkan adegan "legendaris" ini terlihat lebih buruk di tangan James Franco.
(idih, kok malah nguap XD)
Kesalahan Terbesar Tommy Wiseau
Bagi saya sendiri ada 2 alasan yang menjadi penyebab kehancuran The Room
"Tommy Wiseau seperti anak orang kaya mengira uang bisa menyelesaikan segalanya"
Berbekal "dana tidak terbatas", Tommy menghabiskan banyak uang untuk membuat hal-hal yang tidak berguna untuk set film ini, belum lagi berbagai reshootyang terjadi karena Tommy lupa dialog dan perannya dalam film ini.
"Tidak ada yang mengerti Tommy"
Hanya Tommy yang mengerti apa "makna" dari film The Room, kru lainnya tidak mengerti visi Tommy yang membuat mereka sendiri tidak mengerti tentang perannya dalam film ini. Belum lagi nantinya Tommy "menyiksa" mereka dengan mengganti kru secara tiba-tiba, tidak memberikan air minum / pendingin ruangan saat suhu di ruangan mencapai ratusan derajat (bahkan sampai membuat salah satu aktor pingsan), bahkan mengejek tubuh pemeran utama wanita saat proses shooting adegan "panas". Tidak heran jika hal ini membuat para kru kehilangan semangat dan mengira jika film ini tidak akan selesai.
Conclusion
mengutip salah satu komentar saat film ini dimulai
"Jika saya memiliki mesin waktu, saya akan melihat set The Room dan mencoba untuk memahami perasaan mereka yang terlibat di sana"
My Score
85 , jadi punya alasan untuk menonton ulang The Room
temukan review lainnya di SINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H