Prolog
Untuk anda yang akrab dengan media sosial di Indonesia mungkin sudah mengenal si Juki, karakter komik karya Faza Ibnu Ubaidillah a.k.a "Faza Meonk" ini berhasil meraih popularitas tinggi di dunia maya karena aksinya yang berbeda alias anti-mainstream XD. Si Juki sendiri bisa dilihat melalui berbagai media sosial atau situs official-nya di www.sijuki.com .
Dan pada tahun 2017, Si Juki akhirnya mencoba jalur mainstream dengan bermain di film animasi layar lebar "Si Juki The Movie : Panitia Hari Akhir". Apakah film ini akan menambah kesuksesan si Juki, apalagi film ini dirilis di waktu yang tepat (masa liburan anak sekolah dan minim pesaing) ??? , bahkan satu bioskop penuh dengan anak kecil saat saya menonton film ini. Jadi seharusnya film ini bisa memberi banyak adegan lucu.
Sayangnya, untuk film yang katanya mencoba mainstream, Si Juki The Movie malah tampil dengan berbagai elemen anti-mainstream yang sayangnya bagi saya kurang lucu, selain itu masih ada kekurangan dari segi animasi yang terlihat kaku, belum lagi kualitas dubber yang memakai berbagai aktor/artis terkenal (kebanyakan komika sih XD) terlihat naik turun.Â
Sebenarnya film ini bisa saya apresiasi lebih jika muncul dalam bentuk web-series atau serial TV (salah satu alasannya adalah tidak perlu mengeluarkan uang a.k.a gratis XD, namanya juga anti-mainstream).
Intinya sih "Juk, mending elu tetep di jalur anti-mainstream aja deh!!"
Story
Film dibuka dengan iklan dan trailer beberapa film lain (yg katanya bkal diserbu penonton akhir bulan januari ini), tidak heran sih karena film si Juki dibuat oleh Falcon Pictures yang memakai taktik sama di film Warkop DKI Part 2.
Untuk anda yang sama sekali belum mengenal si Juki alias penonton mainstream maka bersiap-siaplah kecewa karena film ini minim penjelasan tentang siapa itu si Juki dan karakter pendukung lainnya seperti Juleha, Pocong Pinky, kecoa Coro, dll. Benar-benar cara anti-mainstream yang akan terlihat membingungkan di mata para penonton mainstream.
Cerita dimulai dengan kondisi Juki yang sudah terkenal dimana-mana, bahkan memiliki acara TV sendiri yang sudah berjalan lama, tapi akhirnya Juki mengalami keadaan di mana dia harus "nurut" sama sponsor dan sudah tidak anti-mainstream lagi.
Di tempat lain, sebuah meteor diperkirakan akan menuju bumi dan menghancurkan Indonesia (iya, cuman Indonesia doang yang kena -_-), dan nantinya akan ada beberapa orang dan organisasi yang mencoba menghentikan meteor ini.
Peran si Juki sendiri sedikit "dipaksakan" karena dia akan menjadi kunci untuk menghancurkan meteor tersebut.
Kualitas animasi film ini juga masih terlihat kaku dan kurang ekspresi "hiperbola" ala komik bagi beberapa karakter, untuk kualitas dubber juga terlihat kurang "sinkron" karena ada saat dimana animasinya kurang tapi dialognya lucu dan dialognya biasa-biasa saja tetapi animasinya lucu, hasil akhirnya adalah humor film ini jadi kurang "nendang". Padahal para dubber di film ini termasuk aktor dan artis terkenal seperti Indro Warkop, Maya Wulan, Babe Cabita, Bunga Citra Lestari, Nikita Mirzani, Tarzan, Agus Kuncoro, dll.
Untuk masalah humor, film ini banyak memakai humor satir dengan menyindir beberapa hal yang terjadi di Indonesia yang beberapa memang bagus, sayang kurang didukung dengan faktor animasi/suara.
Dan Ironisnya, humor yang benar-benar lucu dari film ini malah muncul dari beberapa hal kecil yang kurang diperhatikan penonton seperti "Iron"- Man, "Bed"-man, dan "suara jangkrik".
Characters
Si Juki
Sosok anti-mainstream yang sekarang sudah menjadi terkenal dan memiliki fans fanatik dalan bentuk "Front Pembela Juki" XD, sayangnya Juki kurang bisa merasakan ketenarannya karena sekarang tingkah laku dia diatur oleh sponsor alias sudah tidak bebas lagi.
Erin berharap Juki dapat membantunya untuk menghancurkan meteor tersebut dengan memakai acara talk show si Juki sebagai media untuk menyebarkan info-info penting tentang meteor tersebut, sayangnya hal ini tidak bisa dilakukan karena si Juki sudah dipecat karena PIPPPPPPP (sensor KPI lewat XD).
dan tidak disangka-sangka, si Juki bisa mendapat kekuatan super yang luar biasa "aneh" karena meminum ramuan buatan Professor Juned yang terbuat dari ekstrak kotoran bebek XD.
Erin Pratama
Peneliti di BASI (Badan Antariksa Seluruh Indonesia) yang baru saja kembali dari luar negeri sehingga logat bicaranya sangat Inggris sekali (mending Cinta Laura saja yang menjadi pengisi suaranya daripada Bunga Citra Lestari), dialah yang pertama kali menemukan meteor dan berusaha meyakinkan beberapa pihak untuk bertindak, sayangnya dia "dibuang" begitu saja saat penanganan meteor ini diserahkan pada ilmuwan dari luar negeri. Karena itu dia meminta bantuan si Juki agar bisa "mengubah" berbagai data yang ada di BASI.
Apa Yang Salah ???
 Jika berbicara tentang film animasi, umumnya 3 hal ini adalah yang akan anda perhatikan :
- animasi
- suara / dubbing
- cerita, humor, dll
Si Juki The Movie memakai animasi 2D disaat animasi 3D sedang trend, sebenarnya ini tidak masalah selama kualitas animasinya bagus (gerakan halus tidak patah-patah, ekspresi karakternya terlihat lucu, dll), sayang pada akhirnya animasi film ini masih terbilang biasa-biasa saja dan kurang bisa menyampaikan humor yang terkandung dalam film ini.
Untuk Dubbing sendiri seperti yang sudah saya tulis di atas, ada saatnya dialog bagus tapi animasinya kurang mendukung dan sebaliknya, bahkan terkadang saya tidak bisa mendengar jelas beberapa suara dalam film ini karena terlalu pelan/cepat, apakah para dubber di film ini kurang bsia menghayati tokoh yang mereka perankan ???. Mungkin satu-satunya dubber yang cocok di film ini adalah Jeremy Teti si "BBM Campuran", tapi itu juga karena di film ini beliau berperan sebagai pembawa berita yang tidak memakai celana XD.
Dan dari segi story film ini terlihat sangat "aneh" dan tidak cocok dengan karakter si Juki dengan memasukkan unsur "menyelamatkan dunia", meskipun si Juki sendiri memiliki beberapa cerita panjang dalam bentuk komik yang bagi saya lebih masuk akal daripada cerita di film ini.
Si Juki sendiri bagi saya lebih cocok jika bercerita tentang kehidupan sehari-hari / kehidupan anak kost yang dibumbui dengan aksi-aksi anti-mainstrem ala si Juki, jadi kenapa film ini harus membuang mentah-mentah unsur yang membuat si Juki terkenal ???
Apa karena hanya ingin menjadi mainstream sampai harus berkorban sejauh ini Juk ???
Conclusion
Animasi kurang mulus, dubbing naik turun, cerita sangat mudah untuk dilupakan, dan kurangnya penjelasan tentang berbagai karakter adalah berbagai kelemahan yang saya temukan pada film ini.
Untuk humor harus saya diakui jika beberapa diantaranya memang sangat lucu, tapi semua itu percuma jika eksekusinya kurang, alhasil saya hanya bisa 50% terhibur dengan humor yang ada.
Dan tidak, saya sudah kapok jika harus memakai argumen "hargai karya anak bangsa" untuk membela film ini.
My Score
40, Resiko Menjadi Mainstream
temukan review lainnya di SINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H