(dasar kids jaman dahulu XD)
Selain itu, Rita (Siska Karabety) juga tergolong anak yang "bandel" karena doyan berpesta sampai larut malam bersama pacarnya Herman (Simon Cader), sang ayah Munarto (W.D Mochtar) juga kelewat workaholic sampai jarang bertemu dengan anak-anaknya, Munarto sendiri mempercayakan anak-anaknya kepada Pak Karto (I.M Damsyik), tukang kebun yang sakit-sakitan (ironisnya ini karakter favorit saya di film ini karena saya pernah merasakan apa yang Pak Karto rasakan :'( ).
(mendadak dada saya jadi sesak)
Penampakan setan tetap terjadi, bahkan lebih parah semenjak muncul Darminah (Ruth Pelupessy), pembantu baru yang dikirim oleh kenalan Munarto. Setan di sini juga semakin berani untuk menakut-nakuti keluarga Munarto, bahkan sampai memakan korban.
(mukanya standar ibu tiri kejam nih XD)
Ya gitu deh, sisanya dihabiskan dengan usaha keluarga Munarto untuk mengusir setan dari rumah mereka, dan solusi yang muncul di akhir film ini terlihat sangat memaksa.
Unsur Islam yang muncul di film ini juga tergolong "halus", hanya sekedar nasehat "kamu harus sering ibadah/baca kitab suci" yang (tentu saja) mudah dilupakan oleh karakter di film ini.
Make-up setan yang ada terlihat keren walaupun sangat sederhana, tidak heran film ini mendapat predikat film terseram di jamannya. Tapi sepertinya film ini tidak fokus pada identitas "setan" yang ditampilkan karena terlihat seperti campuran zombie + vampire.
Contohnya pada saat "setan" Herman muncul dan terlihat memiliki gigi taring besar layaknya seorang Vampire, tapi gerakannya super lambat layaknya zombie.