Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wanita Perusak Kota di Film "Colossal"

19 September 2017   20:16 Diperbarui: 19 September 2017   23:40 2438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog

Di saat tahun ini muncul banyak film yang memiliki genre yang "mainstream", Colossal muncul dengan tiba-tiba dan terasa unik, hanya melihat trailernya saja bisa memberikan kesan bahwa film ini ber-genre komedi dengan tambahan kaiju (monster besar) di dalamnya, dengan trailer yang cukup menjanjikan dan minim pesaing (hanya Kong : Skull Island jika ingin membandingkannya dengan film monster), seharusnya Colossal mampu meraih kesuksesan.

(terlihat menjanjikan)

Sayangnya, walau film ini memiliki banyak review positif ternyata penghasilan film ini tergolong rendah, apalagi film ini tayang cukup "telat" di Indonesia dan hanya bertahan selama 1 minggu saja (ditambah lagi hanya beberapa bioskop saja yang menayangkan film ini).

Salah satu penyebab kegagalan film ini adalah salah marketing, jika anda mengharapkan film komedi maka bersiaplah untuk kecewa karena film ini lebih terlihat seperti Romance Comedy dengan porsi drama > komedi, bahkan secara official genre film ini adalah science fiction black comedy.

Tapi jangan salah, bagi saya film ini unik dan menarik untuk ditonton.

Story

Hidup Gloria tergolong apes karena selain harus melawan alcoholism, Gloria juga "nganggur" dan akhirnya diusir dari apartemen pacarnya, hal ini membuat Gloria terpaksa kembali ke kota asalnya di New Hampshire. Di kota asalnya, Gloria bertemu dengan Oscar, teman masa kecilnya yang menawarkan sebuah pekerjaan di Bar miliknya.

Di lain tempat, kota Seoul (Korea Selatan) dikejutkan dengan munculnya sosok kaiju(monster besar) yang terlihat akan meneror kota ini walaupun monster ini hanya diam saja.

Yang lebih mengherankan adalah entah kenapa monster ini meniru tingkah laku/gerakan yang Gloria lakukan di sebuah tempat bermain anak-anak (playground), hal ini membuat Gloria secara tidak langsung bertanggung jawab dalam kejadian ini.

Apakah yang terjadi sebenarnya, mengapa Gloria yang hidupnya biasa-biasa saja bisa "terhubung" dengan monster itu ??? , lalu bagaimanakah dengan nasib Oscar yang terkena CLBK ???

Saya terhibur dengan semua adegan yang dihadirkan dalam film ini, unsur realisme dari segi komedi/romance benar-benar terlihat dengan jelas, Special Effect saat monster itu beraksi juga terlihat keren. Pokoknya film ini benar-benar unik dari segi story dan karakter.

Satu-satunya kekurangan film ini ada di ending yang tergolong "aneh" , cukup disayangkan karena terlihat jelas bahwa film ini tidak akan memiliki sequel. Jadinya malah film ini tidak menjadi memorabledan mudah untuk dilupakan.

Characters


Gloria (Anne Hathaway)

*Secara Pribadi, Anne Hathaway cocok memerankan karakter yang memiliki ekspresi madesu (masa depan suram) XD

Penulis lepas yang tidak memiliki pekerjaan dan terpaksa kembali ke rumah orang tuanya di kota asalnya yang ternyata kosong, hidupnya mulai membaik setelah ditawari bekerja di Bar milik Oscar, meskipun Gloria tetap harus bisa melawan sifat alcoholism yang dia miliki walau sulit untuk dilakukan (dia kerja di Bar gitu loh!!). Bahkan monster besar itu pertama kali muncul saat Gloria sedang mabuk di playgroiund!!

Dengan bantuan beberapa temannya, Gloria mencoba meyakinkan bahwa monster ini tidak berbahaya, tapi karena film ini "membutuhkan" sosok Villain maka pada akhirnya Gloria akan mengendalikan monster ini untuk melawan sosok Villain tersebut.

Dan sosok Villain itu tidak lain tidak bukan adalah......

Oscar (Jason Sudeikis)

Teman masa kecil Gloria yang baiknya "bukan main" , pasalnya selain menawari Gloria pekerjaan di Bar miliknya, Oscar juga memberi Gloria banyak barang yang berguna bagi kehidupan Gloria. Oscar tertarik pada Gloria dan berharap Gloria juga tertarik padanya.

Dan sama seperti Gloria, Oscar juga bisa memunculkan sosok robot besar yang nantinya akan menjadi lawan untuk Gloria.

Kenapa Oscar bisa jadi jahat? mungkin kalimat "marahnya orang sabar" bisa menjawab pertanyaan ini.

Conclusion

film unik yang gagal karena kesalahan strategi marketing.

My Score

75, Romance Comedy With Kaiju

temukan review lainnya di SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun