Prolog
 Saya masih ingat ketika tahun 90 s/d 2000an kegiatan yang lazim dilakukan oleh anak-anak sehabis bersekolah adalah menonton TV (setelah itu bermain), tapi ada yang beda di hari sabtu, pada hari itu salah satu stasiun TV yang biasanya menayangkan film horor Cina malah menayangkan lokal yang menunjukkan aksi kocak 3 orang yang pada waktu itu belum saya ketahui siapa namanya.
 'Ohhh... itu namanya Film Dono Ki' , begitulah kata Ibu saya. Dan disaat itulah saya mulai mengenal grup lawak yang menjadi legenda sampai saat ini, bahkan film-film mereka sendiri masih sering ditayangkan (meskipun sudah mengalami proses sensor dan hanya tayang di hari-hari libur saja). Dan dipastikan (hampir) seluruh rakyat Indonesia mengenal "Warung Kopi' yang satu ini.
Sejarah Singkat Warkop
 Grup lawak ini bermula dari sebuah acara di radio Prambor yang diisi oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono Dan Indro.
 Dan tentu saja grup ini tidak langsung sukses, banyak hal yang pahit (seperti mendapat honor hanya sebesar uang transport) dan manis yang dialami grup ini sebelum mereka meraih kesuksesan.
 Dan karena mereka masih memakai nama Warkop Prambor maka mau tidak mau grup ini tetap harus membayar royalti untuk Prambor, sampai akhirnya nama grup ini diganti menjadi "Warkop DKI (Dono-Kasino-Indro)".
 Mulai tahun 80 s/d 90 an Warkop DKI mulai mendapat tawaran untuk bermain di layar lebar dan tiap tahun bisa menghasilkan 2 film (tentu saja honor mereka pun melambung tinggi).
 Berikut sekilas tentang perjalanan film-film warkop (saya sendiri adalah fans untuk era 90an).
Era 80-an