Prolog
IF THERE'S SOMETHING STRANGE IN YOUR NEIGHBORHOOD..
Who Ya Gonna Call ??????
 Mitos mengatakan bahwa hanya generasi 80-90an saja yang mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas. Apakah kalian bisa menjawabnya ?????
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
 Yup, Ghostbuster !!!!
 Franchise lama ini akhirnya bangkit untuk menunjukkan kepada generasi sekarang siapa yang paling pantas untuk menjadi pembasmi hantu.
 Meskipun berbentuk reboot (hal yang lazim ditemukan dalam film-film saat ini), ternyata film ini memiliki berbagai kontroversi SEBELUM dirilis. Ditambah lagi cerita yang dihadirkan benar-benar baru sehingga fans lama mungkin akan sedikit kecewa.
 Dan yang paling parah adalah................
 TOKOH UTAMANYA SEMUANYA ADALAH WANITA!!!
 Wow wow, bagaimanakah nasib film ini selanjutnya, sukses atau gagal ?????
 tapi sebelum itu, izinkan saya me refresh ingatan anda tentang Ghostbuster
Ghostbuster History
 Ghostbuster adalah film yang dirilis pada tahun 1984, film yang bercerita tentang 3 ilmuan Parapsychologist 'nyentrik', Peter Venkman (Bill Murray), Ray Stanz (Dan Aykroyd), dan Egon Spengler (Harold Ramis) dalam membuktikan bahwa hantu itu NYATA.
 Dan hasilnya, mereka berhasil membuktikan keberadaan hantu, menangkapnya dengan senjata Proton, dan menyelamatkan kota New York dari Invasi Hantu yang didalangi oleh Gozer, Dewa Penghancur.
 Pada masanya, film ini sangat menarik untuk diikuti, meskipun memiliki tema hantu, film ini memiliki banyak adegan menarik dan konyol, tidak heran Ghostbuster menjadi sebuah fenomena.  (yang nantinya akan menghasilkan berbagai macam acara/produk)
 3 Tahun kemudian, sequelnya dirilis dengan setting 5 tahun setelah film pertama dan Ghostbuster beralih profesi menjadi 'badut ulangtahun' karena warga sudah tidak mempercayai mereka lagi, hanya saja sequelnya kurang mendapat tanggapan yang bagus karena tidak menghadirkan hal yang baru. Praktis setelah tahun ini tidak ada rencana untuk sequel selanjutnya. Tapi Ghostbuster masih bisa dinikmati dalam bentuk serial kartun , The Real Ghostbuster dan Extreme Ghostbuster (yang salah satu episodenya menjadi inspirasi untuk film Goosebump)
(Tidak sebagus prequelnya)
 dan oh ya, sebelum ada yang komen
"Mas, anggota Ghostbuster itu ada 4, bukan 3"
harap diketahui bahwa Winston, anggota ke-4 muncul dengan tiba-tiba (bergabung setelah Ghostbuster menjadi terkenal) dan nyaris tidak memiliki peran (baca : perannya kecil) dalam film ini, bahkan adegan dia sempat dipotong dalam versi Home Media. Jadi bagi para fans Anggota inti Ghostbuster tetap 3 orang.
 Dan sekarang, setelah penantian selama hampir 20 tahun. Ghostbuster kembali lagi dengan konsep reboot (tokoh dan cerita baru) tapi para pemeran lama (minus Harold Ramis karena dia sudah meninggal) akan muncul sebagai cameo , bukan sebagai tokoh mereka sebelumnya.
 Jadi Ghostbuster 2016 ini tidak akan membingungkan untuk para audience baru, lantas apakah kontroversi yang ditimbulkan film ini ???
Why So Much Hate ?????????
 Respon Netizen cukup buruk pada masa-masa awal promosi film ini, setelah Tokoh Utamanya diubah menjadi Wanita, trailer film ini juga mendapat predikat sebagai "Trailer dengan jumlah Dislike terbanyak di Youtube".
                      (Wow, So Much Hate)
 menurut Netizen, membuat tokoh utama menjadi wanita adalah kesalahan terbesar karena film ini awalnya ditujukan untuk laki-laki, selain itu beredar kabar bahwa film ini membawa gerakan feminisme dan diskriminasi terhadap orang berkulit hitam (yang digambarkan bodoh dan tidak bisa menjadi ilmuwan).
 Ditambah lagi dengan beberapa fans yang terancam bahwa reboot ini akan menghancurkan masa kecil mereka.
 Saya sendiri sih enjoy saja sih, kalo bagus ya bagus, kalo jelek ya jelek XD
 dan saya selalu menganggap bahwa Netizen itu sifatnya 'mengikuti arus'
 bagaimana dengan respon Indonesia ??? Well tidak terdengar protes dari para Netizen Indonesia (mungkin karena sebagian besar energi mereka dicurahkan untuk merespon isu politik/ agama XD ).
 Karena rilis film ini telat di Indonesia (terima kasih kebijakan film lokal), saya sedikit mengintip review dari sumber luar, kebanyakan sih jelek (dengan alasan feminisme), tapi ada juga yang bilang bagus. Cukup beragam, mirip dengan perang kritik film Batman V Superman. Manakah pihak yang menang ???
 Ok, Let's Start The Review
Story
 Karir Dr. Erin Gilbert terancam saat teman lamanya, Dr. Abby Yates kembali mempublikasikan buku lama mereka tentang penelitian terhadap hantu, saat menemui Abby mau tidak mau Erin malah terlibat dalam sebuah investigasi paranormal. Dan kali ini dia berhasil membuktikan eksistensi hantu meski dia harus kehilangan pekerjaannya.
 Lalu, Erin beserta 2 rekannya membuka sebuah usaha baru untuk meneruskan penelitian mereka, dan kali ini mereka sudah bersiap jika harus menghadapi para hantu.
 Di sisi lain, seseorang membuat portal menuju dunia hantu dan melepaskannya di berbagai sudut kota.
 Lalu mudah ditebak, kota New York pun mengalami masalah hantu,
 So, Who Ya Gonna Call ???????
 sayangnya, joke dalam film ini cukup garing dan mudah ditebak. Untuk story memang sama persis seperti Ghostbuster terdahulu (bahkan di sini pihak pemerintah menentang eksistensi Ghostbuster) yaitu simpel,tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh film ini. Tapi simpel bukan berarti jelek loh!!.
 Yang cukup mengejutkan adalah atmosfir horor yang terasa cukup kental dalam film ini (terutama pada menit-menit awal), tapi yah tetap kalah jauh jika dibandingkan dengan The Conjuring.
 Saya sendiri cukup menikmati film ini, tapi bukan berarti film ini tidak mengangkat 2 tema yang saya sebut di atas (feminisme dan rasisme). Harus diakui mengubah karakter utama menjadi wanita memiliki pengaruh tersendiri.
Characters
*Bisakah kalian menemukan cameo dari para pemain Ghostbuster terdahulu ???
THE NEW GHOSTBUSTER
Erin Gilbert (Kristen Wiig)
 Dosen yang kehilangan pekerjaannya karena ulah Abby, sejak kecil sering dibully karena mengaku pernah melihat hantu. Tapi karena hal itulah dia bisa bersahabat dengan Abby.
 Dan setelah berhasil membuktikan eksistensi hantu, dialah yang paling bersemangat untuk meneliti lebih jauh tentang para hantu.
Abby Yates (Melissa McCarthy)
 Sahabat Erin yang lebih memilih untuk melanjutkan penelitian saat Erin merasa hantu itu tidak ada. Dari dialah Erin mendapatkan kembali passion hidupnya. Benar-benar BFF deh.
Jilian Holtzmann (Kate McKinnon)
 Partner In Crime Abby dalam meneliti hantu, Dialah yang membuat peralatan tempur untuk para anggota Ghostbuster.
 Dilihat dari tingkah lakunya, sepertinya dia tertarik pada Erin, bahkan pendekatan dia cukup 'agresif'.
 Dan kembali saya ingatkan bahwa Jillian itu wanita
Patty Tolan (Leslie Jones)
 Ingat Winston dari Ghostbuster terdahulu ?? Patty adalah versi lebih parah dari dia. Patty sendiri bergabung dengan Ghostbuster saat dia melihat penampakan di stasiun kereta bawah tanah.
 Patty kembali memperlihatkan stereotype aktor berkulit hitam, dia berisik, pengen jadi pusat perhatian, dan merasa bahwa dirinya adalah korban rasisme.
Kevin Beckman (Chris Hemsworth)
Sekarang Saya tahu mengapa Thor tidak muncul di Civil War XD
(jangan tertipu dengan penampilannya)
 Jika di original Ghostbuster resepsonis mereka adalah wanita yang nerdy, maka di versi 2016 resepsionis mereka adalah sosok pria yang WOW (wajar sih, dia kan pangeran dari Asgard).
 Tapi.............., tingkah laku dia sangat bodoh, lebih baik lihat sendiri saja. Yang jelas Kevin adalah tokoh 'terbodoh' yang pernah diperankan oleh Chris Hemsworth.
Dan bagi saya image dia sebagai Thor sudah hancur karena film ini
Rowan (Neil Casey)
 Antagonis dalam film ini, dia termasuk 'orang pintar yang tidak dianggap' dan akhirnya bermaksud membuka portal untuk mengundang para hantu ke kota New York.
 Standar Villain, nothing special.
Feminism, Win or Lose ??????
 Gampangnya sih, pria benar-benar dijajah para wanita dalam film ini. Karakter pria dalam film ini digambarkan seperti tidak bisa melakukan apa-apa, khususnya untuk Kevin.
 Tapi entah apakah ini yang diinginkan oleh para feminis atau tidak ??
 sebagai perbandingan, jika saya bisa tertawa saat mendengar kaliamat
 "yang kaya ginian mah cuman buat cewek"
 maka saya tidak bisa tertawa saat kalimat itu diganti menjadi
 "Cuman Cowok yang make beginian"
Who Yo Gonna Call ?? Old Or New Ghostbuster
 Untuk Ghostbuster 2016 ini malah tidak terlihat adanya perbedaan dalam hal karakter, mereka semua seperti berusaha memadukan berbagai macam karakter dalam satu tokoh (semua tokoh berusaha untuk melawak tapi sayang lawakannya garing), terlihat begitu mainstream di mata saya.
 Tapi hal ini tidak akan berpengaruh jika kalian tidak melihat film Ghostbuster terdahulu.
Conclusion
 Film yang cukup Fun, meskipun peran wanita > pria
Score
 75, So Will You Call The New Ghostbuster ???
temukan review film lainnya di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H