Mohon tunggu...
Deva putra
Deva putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kata dalam rasa

Bahasa jiwa adalah rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sindirku pada Wiraguna

14 Juni 2019   12:11 Diperbarui: 14 Juni 2019   12:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat aku dan seksamai, jika istri-istrimu menyulut bara cemburu, jangan salahkan purnama, sebab bulan dadari adalah wajah yang akan menenggelamkan langit.

"Tolong atas sabda lantangku dengarlah!"

Aku; bukan pesolek atas kemolekan manis wujud, dari gerai tangan awan.
Jika istri-istrimu menandaku lacur, biarkan aku tertawa. Menindik lidah bibir dan berkata, "Aku dilahir sebab ketaatan harga diri, adaptasi bukan mencari sensasi."

Mereka berebut sisa putung tembakau yang kuhisap. Merelakan segepok sloka untuk merasakan kepulan dari batang rokok yang candu.

Namun, aku bukan lacur yang menjual tanah kau. Adalah aku, kehormatan yang masih utuh tanpa tersentuh. Harkat martabat tubuh jiwa adalah candi yang kokoh untuk ke-ekaan  keyakinan. Bukan seduhan adopsi kalimat tenar.

Atas nama kesucian cinta pada kekasih, ku 'kan lebur dunia pelik yang menyinggung derap.

Belenggu yang menamai kealfaan memenjarakan gerak, bukan menjadi batu sandung untuk menujunya.

Yang telah kau kubur di bawah bukit, adalah tanah kecintaanku pada Prana. Akan aku pinangkan di gunduk tanah, darah kesetiaan padanya

Maka jangan sesalkan. Mendut, terbaring seliang dengan napas Citra. Sebab kutempatkan pinggul di mana semestinya beradaptasi dengan dunia membaur tenang.

Solo. 14062019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun