Netliputan.com -- Mengenal Lebih Dekat Penyelam Pesawat Lion Air JT610. Seorang dari tim penyelam evakuasi korban lion air yang jatuh di perairan karawang tanjung pakis,Jawa barat. Dan berangkat dari kapal SAR sadewa, Sabtu malam 3 november 2018. Dengan mendarat nya tujuh penyelam di dermaga JITC 2.
Pada pukul 19.20 WIB. Salah satu penyelam perempuan evakuasi korban pesawat lion air JT 610 turun dari kapal. Tetapi tidak ada wajah lelah yang terlihat. Padahal evakuasi ini menjadi operasi nya pertama.
Â
Â
Selama penyelaman di laut karawang dia lebih sering berurusan dengan jenazah korban daripada puing pesawat Lion Air. Karena untuk urusan puing pesawat, sudah banyak yang mengambil.
Selama evakuasi Korban, dia menemukan jenazah korban yang tak utuh lagi. Dan, tubuh korban itu dimasukkan ke jaring khusus sebelum diangkat. Dikarnakan, jika langsung dimasukkan ke kantong mayat, tidak bisa diangkat ke kapal karena berat terisi air. Jaringnya mirip tempat bawang merah. Tapi, lebih kuat," Ujar jack
Tetapi, dia mengabaikan rasa takutnya. "Saya sedih melihat kondisi korban dan membayangkan bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkan," Ujar jack.
Menurut Jack. Keluarga adalah segalanya. Hampir tiap hari pasukan penyelam melakukan evakuasi korban Lion Air berangkat pagi dan kembali malam. Ada pula yang sampai menginap di laut. Sementara, Jack memilih untuk pulang karena ada dua anaknya yang menunggu serta sepuluh anjing miliknya.
Profil Pekerjaan Anggota Penyelam Pesawat Lion Air JT610
Â
Menurut Jack, bekerja dengan banyak penyelam Basarnas ada 155 orang, ternyata tidak mudah. Sebab, tiap penyelam tentu punya kemampuan yang berbeda-beda.