Hari kedua kita langsung mandi dan sarapan pagi di hotel untuk langsung menuju ke tempat merapi jeep tour. Merapi jeep tour adalah tour yg sangat menyenangkan dan sangat seru karena kita bisa melihat tempat2 wisata disekitar dengan mengendarai jeep, tapi sayangnya jeep kelompok kita mogok di tengah jalan dan dilanjutkan kita makan siang box mcdonald dan sholat.Â
Setelah 2 jam kita menuju ke tebing beraksi yg menurut aku memiliki pemandangan sangat indah. Kita langsung menuju malioboro untuk berbelanaja dengan menawar harga penjual. dan dilanjutkan makan malam dan istirahat sekitam jam 10.30
Hari terakhir kita memiliki rutinitas yg sama seperti hari2 sebelumnya tapi hari ini kita akan menuju ke candi borobudur selama 2 jam digabung dengan ishoma siang. Setelah itu kita menuju ke tempat bakpia enak untuk dibeli dan dilanjut ke tempat belanja pakaian dagadu.Â
Setelah itu kita melaksankan perjalanan ke stasiun tugu untuk kembali ke stasiun gambir di jakarta. Kita berangkat jam 09.00 malam dan sampai jam 04.00 pagi memakai kereta eksekutif yg lebih jadul daripada yg pertama.
Pengalaman saya yang paling mencolok adalah di Malioboro dan Candi Borobudur, itu semua karena perdagangan yang ada di sana, di Malioboro saya dan 5 teman saya berniat berbelanja bersama-sama untuk menjaga keamanan dan kekompakan serta membantu dalam hal tawar-menawar harga karena harganya yang menurut kami beberapa tidak pantas, namun kami sempat terpisah dan kami harus berusaha sebisa mungkin untuk mampu tawar-menawar kepada para pedagang agar harga barang yang akan dibeli menjadi lebih murah dan tidak membuat dompet kami kempes. Aku pun sendiri membeli waistbag dari harga 55rb menjadi 35rb karena aku menawar dengan niat.Â
Kalau di Candi Borobudur kemanapun kami pergi sebelum pintu masuk Borobudur kami selalu ditawari dan dikejar-kejar oleh penjual yang ada disana dan terlihat seperti paksaan halus untuk membeli barang jualan mereka sampai kami diikuti dan mereka berbicara sendiri kepada kami seolah-oleh tidak ada pelanggan lain yang mau membeli dagangannya.
Sampai saat kami sudah memasuki bis mereka tetap saja mengikuti kami dengan memasuki bis dan menawarkan dagangannya di dalam bis yang membuiat suasana bis terasa ramai, seakan-akan seluruh kawasan Candi Borobudur dipenuhi oleh pedagang yang semangat dan berjuang keras untuk menjual dagangannya pada kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H