Mohon tunggu...
Sunan Doro
Sunan Doro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Linux Lover

Linux Defender, Android Supporter, Coffee Lover

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

#007: Bulan Sabit di Ufuk Republik

5 Agustus 2014   00:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tumenggung Surodiro, dalam pertapaannya menulis secara lengkap catatan tentang Ilmu-ilmu yang dia miliki, digabung dengan catatan ayahandanya, Ki Ageng Sindoro, kitab Liga Bayangan menjadi sebuah catatan lengkap tentang laku dan tata cara Ilmu Kanuragan para anggota Liga Bayangan, pemimpin mereka mengajarkan ilmu-ilmu kesaktian tersebut kepada para anggota.
Seringkali sejak masih aktif, Tumenggung Surodiro mendampingi Sunan Kalijogo berdakwah berkeliling Jawa, tidak dipungkiri tentunya Tumenggung Surodiro juga belajar banyak hal dari Wali Sakti tersebut, kebiasaan ini berlanjut sampai kepemimpinan Raden Panji Semeru. Walaupun keduanya memiliki perbedaan, Tumenggung Surodiro memiliki jabatan kepangkatan dalam keprajuritan Demak, sedangkan Panji Semeru bisa dikatakan orang sipil murni.

Panji Semeru cukup sering terlihat bersama Sunan Kalijogo. Tumenggung Surodiro menjabat sebagai Pimpinan Tertinggi Liga Bayangan saat berusia 31 tahun. Sementara Panji Semeru menggantikan kedudukan Pimpinan Liga bayangan saat berumur 24 tahun. Pada mulanya keempat anggota Liga bayangan tidak bisa menerima kepemimpinan Panji Semeru, satu anggota mengundurkan diri. Tiga anggota lain menguji kemampuan Panji Semeru dengan Perang Tanding, dan ketiganya dapat dikalahkan. Satu dari tiga anggota bayangan masa Tumenggung Surodiro, mengabdi sebagai Komandan Pasukan Khusus Kerajaan Pajang. Dua anggota lain warga biasa. Anggota keempat yang menggantikan anggota yang mengundurkan diri, seorang Bangsawan Pati.

Dari waktu ke waktu, Liga Bayangan secara luar biasa mampu mempertahankan eksistensinya, kini sudah lebih lima abad Liga Bayangan mampu bertahan bersama perkembangan Jaman. Kerahasiaan liga bayangan, menjadikan keberadaannya tidak diketahui banyak orang, antara ada dan tiada. Tidak seorangpun tahu siapa-siapa saja anggota liga bayangan, karena saat mereka bergabung, wajib melakukan sumpah untuk menjaga kerahasiaan. Pasa masa Panji Semeru pernah anggota lapis ke 3 membuka rahasia liga bayangan, namun anggota tersebut segera dieksekusi oleh pimpinan mereka.
Kerahasiaan dan ketaatan para anggota kepada organisasi sangat mengagumkan, karena apabila ada anggota gagal melakukan misi, mereka membunuh diri, apabila tertangkap musuh, mereka memegang teguh rahasia untuk tidak mengaku. Selain itu, solidaritas liga bayangan sangat kuat, organisasi akan berusaha keras membebaskan anggota yang tertangkap musuh, atau membunuhnya untuk menjaga kerahasiaan. Selain daripada itu, cara perekrutan membuat anggota liga bayangan tidak saling mengenal satu sama lain, sehingga beberapa kali terjadi bentrokan antar anggota, namun karena efektifnya garis komando, apabila terjadi bentrokan tidak sengaja antar anggota, para pemimpin mereka segera menyelesaikannya, sehingga tidak jarang dua anggota yang secara kebetulan bentrok, dua-duanya dibunuh.

Untuk membiayai operasi liga bayangan, sejak masa kepemimpinan Panji Semeru, mereka menanamkan modal ke berbagai bidang, sebagian berupa tanah-tanah perkebunan, atau membiayai berbagai perdagangan melalui saudagar-saudagar pandai, sehingga kekayaan liga bayangan selalu bertambah. Pada masa modern, investasi liga bayangan termasuk didalam Bank bank swasta, industri Perkapalan, pabrik garmen, telekomunikasi serta bidang lain. Bukan mustahil beberapa anggota masyarakat terpandang, sesungguhnya adalah Pimpinan teras liga bayangan.

Tidak dapat dipungkiri, visi utama liga bayangan saat didirikan adalah menjaga kelangsungan pemerintahan, menjadi penjaga Raja Demak, kemudian Pajang dan Mataram. Pimpinan liga bayangan selanjutnya seringkali menghadapi dilema, terutama setelah negeri tercinta berubah menjadi Republik, sebagai manusia tidak jarang pimpinan liga bayangan tidak menyetujui kebijakan pemerintahan yang ada, bahkan beberapa kali kebijakan pemerintah membuat investasi mereka di bidang ekonomi dan industri berantakan. Akan tetapi, liga bayangan benar-benar patriot sejati, mereka bahkan bersedia berkorban diri apabila kebijakan tersebut memang dibutuhkan demi kelangsungan Negara.

Inilah yang membuat Tiono Suparjo menduga, liga bayangan terlibat dalam kegagalan eksekusi Rudi Rubiandini. Namun Hindarsah yang memiliki pengenalan lebih baik, meyakini bukan liga bayangan terlibat dalam peristiwa tersebut, karena liga bayangan selalu meninggalkan tanda tanda tertentu sebagai informasi tersamar kepada kawan dan lawan tentang keterlibatan mereka. Secara diam-diam Hindarsah menyelidiki lokasi Kejadian dan tidak menemukan tanda tanda keterlibatan liga bayangan. Meskipun dia juga tidak mengerti bagaimana cara mengontak liga bayangan.

*****

Di Desa Jagapura wetan, seorang pedagang yang dikenal dengan panggilan Paman, seorang berwatak halus dan sabar, duduk merenung di teras rumahnya. Tak lama kemudian, kawannya bernama Darius datang mengendarai mobil. Paman berdiri dan menyambut Darius dengan senyum ramah, sementara Darius tampak gugup saat bersalaman “duduklah, mau minum Teh atau Kopi” Paman menawari tamunya. “Kopi” jawab Darius pendek. Paman melangkah kedalam rumah, dan keluar dengan secangkir kopi. “Saya mohon maaf” Darius membuka pembicaraan seraya menyeruput kopinya.

“Hmmm…” Paman tidak menjawab.
“Tampaknya ada halangan tidak terduga, ada pihak lain terlibat, sehingga kembang soka mengalami kegagalan” Darius menjelaskan.
Paman masih tidak menjawab.
“Entahlah, sejak semula aku mencium sesuatu yang tidak beres” suara Paman pelan. “Lalu apa yang hendak kamu perbuat Darius” sambung Paman pula.
“Kami akan melakukannya lagi dalam waktu dekat” jawab Darius singkat.
Paman mengangguk. Dariuspun berpamitan.
Sedan Vios warna hitam meluncur pelan, Darius mengemudikan dengan hati resah, ini pertama kali menemui kegagalan dalam bisnisnya. Bisnis Darius terbilang unik, menjadi penghubung dari beberapa kelompok Pembunuh bayaran. Darius sendiri tadinya seorang pedagang pakaian, namun perdagangannya tidak selalu berjalan mulus, jatuh bangun membuat dirinya sedikit putus asa. Ia memiliki beberapa anak buah yang berdagang secara berkeliling ke kota-kota, ada 15 pedagang dalam koordinasinya, Darius mengatur supply barang dagangan, dan pedagangnya menjual ke berbagai kota dengan cara berbagi keuntungan. Akan tetapi bila timbul kerugian, maka Darius-lah yang menanggung kerugian financial.
Suatu saat terjadi pedagangnya bertindak curang, anak buahnya yang berdagang dikota surabaya melaporkan bahwa dagangannnya habis dirampok. Tapi setelah dilakukan penyelidikan ternyata pedagang tersebut berniat buruk, menjual seluruh barang dan menilep uangnya. Darius sangat marah, diam-diam mendatangi pedagang tersebut dan membunuhnya. Di lain waktu, beberapa pedagang sekaligus melakukan kecurangan, darius akhirnya mencari kelompok preman yang bersedia untuk membunuh dengan bayaran tertentu. Begitulah Darius mengendalikan para pedagang, sehingga di kemudian hari tidak ada lagi pedagang yang berani bertindak curang kepadanya.

Perkenalannya dengan para preman, ternyata sangat menguntungkan, karena bukan saja Ia bisa mengendalikan para pedagang, namun beberapa orang membutuhkan jasa menghubungi kelompok pembunuh bayaran untuk berbagai kepentingan, ada kepentingan membalas dendam, menagih utang, sampai persaingan perebutan jabatan. Semakin lama darius semakin dikenal oleh kalangan tertentu. Imbalan untuk membunuh ternyata bernilai sangat besar, dan Ia menangguk keuntungan dari biaya tersebut.

Darius mengerti benar, kelompok Kembang Soka dikenal sebagai kelompok paling handal dalam melakukan pembunuhan-pembunuhan politik, mereka bekerja sangat rapi dan memiliki anggota-anggota berilmu tinggi, tidak pernah meninggalkan bekas dan sangat sulit diusut, karena kelompok kembang soka dalam aksinya, menggunakan metode sapu bersih, apabila ada saksi yang melihat mereka membunuh saksi tersebut untuk menghilangkan jejak, kembang soka adalah dalang banyak kematian misterius di berbagai kota di Pulau Jawa, tanpa pernah bisa diendus pihak kepolisian. Ditenggarai kelompok ini juga memiliki hubungan baik dengan orang dalam pihak berwajib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun