Mohon tunggu...
Nicky putri sundari
Nicky putri sundari Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengembangkan Pemikiran Kritis Untuk Menyaring Informasi Kesehatan Yang Akurat Dalam Era Digital

9 Januari 2025   18:18 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi para perawat dan tenaga medis lainnya, kemampuan untuk berpikir kritis dalam menilai informasi kesehatan bukan hanya penting, tetapi esensial. Keputusan yang diambil tanpa menggunakan informasi yang akurat dapat berisiko pada keselamatan pasien. Sebagai contoh, banyak perawat yang kini dituntut untuk mengidentifikasi dan memahami berbagai perkembangan dalam perawatan kesehatan, baik itu metode baru, obat, atau prosedur yang sedang tren. Mereka harus mampu membedakan informasi yang sah dan informasi yang berpotensi berbahaya.

Menurut  The Journal of Nursing Education and Practice (2018), pendidikan yang memadai mengenai pemikiran kritis dapat meningkatkan kualitas keputusan perawat dalam menangani pasien dan menghadapi situasi medis yang kompleks. Perawat yang terlatih dalam pemikiran kritis akan mampu menyaring informasi kesehatan dengan lebih efektif dan membuat keputusan berbasis bukti yang lebih tepat.

 Langkah-langkah Mengembangkan Pemikiran Kritis di Era Digital

Pendidikan dan Pelatihan : Pendidikan yang melibatkan keterampilan berpikir kritis harus menjadi bagian integral dari kurikulum di semua tingkat pendidikan kesehatan. Pengajaran tentang bagaimana mencari dan mengevaluasi informasi yang sah harus diajarkan sejak dini, baik di sekolah keperawatan maupun pelatihan lanjutan.

Berlatih Membaca Secara Kritis : Perawat dapat berlatih dengan cara membaca artikel atau literatur medis dan kemudian menilai kualitas sumber informasi tersebut, serta validitas argumennya. Ini adalah keterampilan yang berguna dalam mengevaluasi informasi yang mereka temui dalam praktik klinis sehari-hari.

Kolaborasi dalam Tim Kesehatan : Berpikir kritis juga melibatkan kolaborasi. Dalam tim medis, berdiskusi dan berbagi pengetahuan dapat membantu untuk mengklarifikasi atau memverifikasi informasi kesehatan yang diterima.

Pemanfaatan Teknologi dan Aplikasi Kesehatan yang Tepat : Ada banyak aplikasi kesehatan yang dikembangkan dengan standar ilmiah tinggi. Sebagai contoh, aplikasi untuk konsultasi dengan dokter atau platform pembelajaran medis berbasis bukti. Para perawat dan masyarakat umum harus bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi ini dengan bijak, memilih yang terpercaya dan memiliki pengakuan dari otoritas medis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun