aku tak pandai merayu,
tak seperti cahaya lampu
bagi laron-laron
sehabis hujan.
“betulkah?”
aku hanya sepercik api
yang kelak menghanguskan rambut,
kulit, daging, tulang,
dan hatimu.
“mestikah?”
/Banten, 2012
KENANGAN
hingga kini aku percaya:
kenangan
bukanlah kesenangan
kenangan
bukanlah kemenangan
hingga kini aku percaya:
kau tak pernah percaya.
/Banten, 2012
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!