Di sisi lain, AC Milan tampil dengan gaya bermain yang lebih menyerang. Rafael Leo dan Christian Pulisic menjadi andalan di lini depan Rossoneri. Dengan formasi yang lebih dinamis, Milan berharap bisa memanfaatkan kelemahan Juventus untuk mencetak gol cepat. Duel ini dipastikan akan berjalan sengit hingga menit akhir.
Tekanan pada Pelatih
Babak ini juga menjadi panggung pembuktian bagi para pelatih. Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, dan Luis Enrique harus menunjukkan kualitas terbaik mereka untuk membawa tim masing-masing ke babak selanjutnya. Setiap keputusan taktik, dari pergantian pemain hingga formasi, bisa menjadi penentu hasil akhir pertandingan.
Ekspektasi Tinggi dari Para Penggemar
Para penggemar sepak bola di seluruh dunia tentu menantikan aksi para pemain bintang seperti Kylian Mbapp, Erling Haaland, Jude Bellingham, dan Rafael Leo. Pertandingan-pertandingan ini menawarkan momen-momen yang sulit dilupakan, seperti gol spektakuler atau penyelamatan dramatis yang dapat mengubah jalannya pertandingan.
Dominasi Klub-Klub Elite
Meski PSG, Manchester City, dan Real Madrid diunggulkan, sejarah menunjukkan bahwa tim-tim seperti Monaco, Juventus, atau AC Milan memiliki potensi untuk memberikan kejutan. Liga Champions adalah ajang di mana tim-tim underdog kerap mencuri perhatian dengan performa luar biasa.
Drama Liga Champions
Liga Champions tidak pernah kehilangan daya tariknya. Dari gol dramatis hingga comeback yang tak terduga, kompetisi ini selalu menawarkan cerita yang luar biasa. Setiap pertandingan menjadi panggung di mana sejarah baru dapat tercipta.
Peluang untuk Mencetak Sejarah
Bagi PSG, memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka menjadi target utama. Sementara itu, Manchester City ingin mempertahankan gelar mereka, dan Real Madrid berambisi menambah koleksi trofi mereka. Juventus dan AC Milan, sebagai wakil Italia, juga berharap bisa membawa pulang kebanggaan bagi Serie A.