Mohon tunggu...
Eleazar Malau
Eleazar Malau Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Mempunyai mimpi untuk menjadi seorang maba di UI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Karakter Kolese Kanisius

18 September 2024   20:32 Diperbarui: 18 September 2024   20:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter orang akan terlihat dari cara mereka dididik sejak kecil. Selain dari orang tua, sekolah menjadi tempat pembangunan karakter orang yang kedua, maka dari itu penting agar sekolah memberikan pendidikan karakter yang baik agar saat besar orang tersebut bisa menjadi seseorang yang berperilaku baik.

Kolese Kanisius adalah sekolah yang sudah berdiri dari sejak tahun 1927 dari zaman penjajahan Belanda. Tetapi sampai sekarang pun Kanisius masih terus bangun dan berjuang, melewati semua tantangan dan perkembangan zaman hingga saat ini di tahun 2024. Kedepannya terus tentu Kanisius akan terus maju dan berkembang dan mengadaptasikan dirinya ke lingkungan dan perkembangan zaman sekarang tetapi tanpa menghilangkan nilai-nilai pokok yang dibangun dari sejak awal berdirinya yaitu nilai 4C 1L. Selain itu, Kanisius juga dapat terus melanjutkan reputasinya dengan adanya pembangunan karakter yang sudah dididik dari awal masuk sekolah dengan berbagai kegiatan leadership seperti Ignatian Brotherhood dan ILT. Kegiatan inilah yang menjadi sifat unik dari Kanisius yang telah membawanya dari sejak 1927 hingga sekarang.

Sebagai siswa dari Kanisius sendiri, telah banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi sejak awal masuk di SMP hingga sekarang menempati bangku kelas 12. Dari segala kegiatan yang dilalui seperti Ignatian Brotherhood, ILT, acara sekolah seperti POR CC di SMP ataupun CC Cup di SMA. Dari segala kegiatan ini, telah menimbulkan pengembangan karakter yang bahkan orang-orang sendiri tidak sadari. Kegiatan ini mengembangkan sifat kedisiplinan serta kepemimpinan yang merupakan akar dari karakter para Kanisian. Dari kegiatan-kegiatan sederhana tersebut, setiap siswa Kanisius dipaksa untuk menjadi bagian dari kegiatannya dengan menjadi panitia ataupun mengikuti kegiatan perlombaan atau hal-hal terkait mengenai kegiatannya. Pada intinya semua siswa akan terlibat dalam kegiatan tersebut, mau atau tidak mau. Dengan adanya kewajiban untuk menjadi panitia, semua siswa pasti akan mengalami dampak dari kegiatan tersebut tanpa terkecuali. Jika terdapat siswa yang tidak berkomitmen dalam melakukan tugasnya dalam kegiatan tersebut maka akan tentunya diberikan konsekuensi dari guru ataupun kemoderatoran yang bekerja dalam bidang pendidikan karakter siswa. Konsekuensi akan memberikan sebuah peringatan ataupun pelajaran bagi siswa tersebut, semua tergantung dengan cara mereka memandangnya. 

Pendidikan karakter akan menjadi sebuah unsur esensial dalam pendidikan di Kanisius karena tidak melepas dari karakteristik seorang Yesuit yang merupakan fondasi dari pengajaran bagi para Kanisian. Dari pengalaman saya sendiri, saya telah melalui semua kegiatan dari SMP hingga SMA dengan penuh komitmen dan tanggung jawab sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan semua kegiatan tersebut dengan baik pula. Dari kegiatan-kegiatan ini, saya dapat merasakan sebuah nilai penting yang ada di setiap tahap perkembangan karakter saya di Kanisius. Melalui kegiatan-kegiatan seperti Ignatian Brotherhood, ILT, dan kegiatan kepanitiaan atau komunitas lainnya, saya bisa menumbuhkan karakter 4C 1L yang sudah ditanamkan di setiap bagian pendidikan Kanisius. Hal tersebut memang awalnya tidak terlihat secara langsung, tetapi semakin lama saya bersekolah di Kanisius dan berkembang bersama Kanisius dan cara pendidikannya, semakin terlihat sebuah perbedaan karakter di diri saya dibandingkan dengan teman-teman saya di luar Kanisius. Perbedaan karakter yang lebih sering terlihat adalah sifat kedisiplinan dan tanggung jawab atas tugas dan setiap kegiatan yang dilakukan. Perbedaan ini sangat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dengan anak-anak SMA lainnya yang banyak terlihat masih sering berkeliaran dan tidak memikirkan masa depannya dengan serius dibandingkan dengan para Kanisian yang saling bekerja sama dan bekerja keras untuk mencapai mimpinya masing-masing di sekolah Kanisius.

Sekolah bukanlah sebuah tempat yang digunakan untuk mendapatkan ilmu saja. Banyak sekali hal baru yang bisa didapatkan dari sekolah. Pembangunan karakter dan pengalaman yang bisa didapatkan dari sekolah merupakan sebuah hal esensial yang perlu dialami oleh setiap siswa di sekolah manapun karena sekolahlah tempat awal belajar manusia dan sekolah akan selalu menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan orang yang akan berdampak hingga nanti di masa depan orang tersebut. Karakter dari sekolah akan selalu melekat pada orang tersebut hingga mereka besar nanti, maka dari itu pembangunan karakter yang baik seharusnya memang sudah dididik dari sejak kecil dan Kanisius lah sekolah yang sangat menunjukkan kelebihan dan perbedaan tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun