Niki atau yang dikenal dengan nama aslinya Nicole Zefanya adalah seorang musisi dan produser dan termasuk salah satu artis perempuan paling terkenal yang berasal dari Indonesia. Dari membintangi Head In The Clouds hingga tampil di Coachella, Niki telah meninggalkan jejaknya dari Jakarta hingga ke Amerika dan menunjukkan dunia perasaannya melalui lagu dan liriknya yang mendalam. Dengan talentanya dalam membuat dan menulis musik, Niki telah menjadi sebuah bintang di hadapan jutaan orang.
Masa Awal
Nicole Zefanya yang dikenal dengan Niki lahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari, 1999. Niki bermula di Jakarta dan sejak kecil sudah mulai bermain musik dan membuat lagu saat berumur 9 tahun. Saat ia berumur 15 tahun, Niki sempat memenangkan sebuah kompetisi untuk tampil di pembukaan konser Taylor Swift "The Red Tour" di Jakarta dan saat itulah ia memutuskan kalau menjadi artis dan bertampil di depan banyak orang merupakan sebuah hal yang ia sukai dan minati. Setelah tampilan pertama Niki di depan panggung, Ia memulai akun Youtube dengan nama "nzee24" yang berisikan video cover lagu atau lagu kreasinya sendiri. Dua tahun setelah itu, Niki meninggalkan Jakarta dan berpindah ke Nashville, Amerika untuk melanjutkan studinya dalam bidang musik.Â
Karir Musik
Selama ia berpindah dari Jakarta, Niki menemukan sebuah hidup baru di Nashville. Ia memulai karirnya sebelum memulai kuliah di Nashville dan mengeluarkan lagu debutnya yang berjudul "See You Never". Karir musik Niki dimulai dengan eksplorasi terhadap genre Pop music yang marak di Amerika. Lagu tersebut yang memulai mendorong karirnya hingga dapat masuk ke dalam label 88Rising. Tidak lama setelah itu akhirnya Niki mengambil kontrak bersama 88Rising dan memulai karir musiknya bersama rekan-rekan di 88Rising. Niki memutuskan untuk melanjutkan karirnya di bidang musik dan bertampil dan meninggalkan kuliahnya. Niki lanjut mengeluarkan lagu dengan beberapa lagu singlenya yang terkenal berjudul "I Like U" dan "Vintage". Pada tahun 2018, Niki mengeluarkan Extended Play nya yang pertama yang berjudul "Zephyr". Tidak itu juga tetapi ia berkontribusi dalam album kolaboratif 88Rising berjudul "Head In The Clouds".Â
Tahun 2019 merupakan tahun kenaikan popularitas Niki dalam industri musik dengan lagu-lagunya yang dikeluarkan. Niki mengeluarkan single paling terkenalnya yaitu "lowkey" yang berhasil mengeluarkan namanya lebih jauh ke dalam industri musik. Lanjut setelah mengeluarkan single tersebut, Niki mengeluarkan Extended Play nya yang kedua dengan judul "wanna take this downtown?" dan juga mengeluarkan lagu di album kolaboratif 88Rising yang kedua dengan judul "Head in The Clouds II". Dalam mendukung dan mempromosi album baru tersebut, Niki mengeluarkan Extended Play akustik dengan membuat versi akustik atas tiga lagu yang ia buat di album tersebut. Salah satu performance akustik lagunya menjadi salah satu performance akustik paling terkenalnya dengan judul lagu "La La Lost You" yang berhasil memikat banyak pendengar baru dengan lirik lagu yang poetis serta pembawaan lagu dari Niki yang sangat menusuk hati. Sampai sekarang lagu ini masih banyak dibicarakan oleh penggemar ataupun pendengar baru, walaupun performance akustik tersebut hanyalah sebagai bentuk promosi.Â
Setelah satu tahun penuh dengan aktivitas bersama 88Rising dan karya sendiri, pada tahun 2020 mengumumkan album debut pertamanya yang berjudul "Moonchild". Pengumuman tersebut dikeluarkan bersamaan dengan pre-release yang berjudul "Switchblade". Setelah itu, ia lanjut mengeluarkan beberapa pre-release single dari albumnya dengan lagu berjudul "Selene" dan "Lose". Tanpa diketahuinya "Lose" menjadi lagu hitsnya dalam album tersebut walaupun sedang dalam masa Pandemi Covid-19. Album debut ini merupakan album pertama Niki dan dijelaskan seperti Niki yang sedang mencari jati dirinya sendiri. Antara seseorang yang berasal dari Jakarta, seorang artis di Amerika, atau seorang pelajar yang menempuh dalam bidang musik. Album ini menceritakan eksplorasi diri Niki dalam dunia musik. Pada akhir 2020, Niki mengeluarkan lagu winter pertamanya dengan judul "Hallway Weather".
Tahun 2021 di pertengahan pandemi Covid-19, Niki tetap mengeluarkan lagu dengan kolaborasi bersama artis lain dalam soundtrack untuk film Marvel Shang-Chi and The Legend Of The Ten Rings dan membuat single utama untuk film tersebut yang berjudul "Every Summertime". Lagu ini menjadi sensasi utama pada musim panas 2021 dan menjadi salah satu lagu Niki yang merepresentasikan kultur dan budaya Asianya. Â Selain dari lagu soundtrack tersebut, Niki juga melakukan beberapa lagu kolaborasi bersama artist 88Rising dan luar dari labelnya seperti lagu "California" yang dibuat bersama Rich Brian dan Warren Hue serta lagu "Coming Home" oleh HONNE yang terdapat Niki sebagai artist featuringnya.Â
Tahun 2022 merupakan tahun besar bagi Niki. Pada April 2022, Niki untuk pertama kalinya tampil di salah satu festival musik terbesar di dunia yaitu Coachella dan ia bertampil bersama rekannya Rich Brian dan berdua menjadi artist Indonesia pertama yang tampil di Coachella. Dua bulan setelah penampilannya di Coachella, Niki mengeluarkan album keduanya yang berjudul "Nicole". Album ini menjelaskan kisah patah hati Niki saat ia baru berpindah ke Amerika dan menjelaskan kisah mereka berdua dari awal bertemu hingga akhirnya harus berpisah. Album ini dikeluarkan bersama pre-release seperti album sebelumnya dengan lagu pre-release pertamanya yaitu "Before" kemudian "Oceans and Engines" dan diakhiri dengan "High School in Jakarta". Album ini menjadi salah satu mahakarya Niki dengan setiap lagunya yang menceritakan sebuah kisah dalam relasi Niki dengan pacarnya saat itu. Beberapa lagunya pun juga berasal dari lagu yang ia buat saat ia masih membuat lagu di youtube dengan nama "nzee24". Album ini juga mempopulerkan sebuah istilah baru yang sering digunakan oleh kalangan Generasi Z sekarang yaitu Backburner yang berupa istilah sebagai orang ketiga dalam sebuah hubungan. Bersamaan dengan keluarnya album ini, Niki juga mengumumkan debut tournya di Amerika yang pertama yaitu "The Nicole Tour" dan tour ini dilanjutkan hingga 2023 dengan perpanjangan tour tidak hanya di Amerika saja tetapi juga di Eropa, Asia Tenggara, dan Australia.Â
Tahun 2023 dipenuhi oleh tour dan penampilan di festival musik lain seperti "Lollapalooza" dan "Outside Lands" serta menyelesaikan tour debut pertamanya yang diperpanjang. Terakhir pada tahun 2024, setelah setahun tanpa ada informasi mengenai mengeluarkan lagu, Niki balik merilis lagu untuk ulang tahunnya yang berjudul "24" dan empat bulan setelahnya mengumumkan rilis album ketiganya yang ia sebut sebagai album terbaiknya dengan judul "Buzz". Seperti biasa sebelum mengeluarkan album tersebut Niki juga mengeluarkan pre-release single dengan judul "Too Much Of A Good Thing".Â
Kesimpulan
Niki sebagai artis baru yang sedang menuju kesuksesannya telah melampaui banyak perubahan dalam hidupnya. Dengan mengeluarkan lagu-lagunya ia juga berhasil dalam menjelaskan ceritanya ke banyak orang dan menebarkan perasaannya melalui liriknya yang poetic. Niki juga tidak melepaskan akar budayanya sebagai seorang yang berasal dari Indonesia dan asia dan hal tersebut ditunjukkan dalam lagu-lagunya terutama pada lagu "Every Summertime". Hal tersebutlah yang menarik banyak penggemar Niki terutama para penggemar di Amerika yang berupa Asia Amerika. Niki telah berhasil membuat sebuah komunitas yang semua mengerti dan merasakan perasaan Niki melalui lagu-lagunya.Â
Albumnya "Nicole" juga menjadi sebuah album bermakna bagi Niki. Album ini merupakan album pertama dia yang berbeda dengan lagu-lagunya sebelumnya dengan adanya perubahan genre menjadi alternative pop dan lagu bernuansa lebih sedih dari lagu-lagu sebelumnya karena album ini menceritakan kisah putus Niki. Album ini menjadi sebuah tahap penting bagi Niki sendiri. Niki menjelaskan kalau melalui album ini, dia bisa mengeluarkan semua perasaannya setelah ia putus dan juga album ini seperti pengeksplorasian diri lebih dalam dan merekam jejak ulang semua yang pernah dilampaui Niki dalam kisah cintanya. Walaupun terdengar sedikit klise tetapi itulah yang dialami Niki dan ia menceritakan semuanya sesuai dengan yang ia alami dan rasakan. Â Banyak pendengar yang mengerti dan merasakan perasaan Niki dalam lirik-lirik lagu ini dan seperti yang dikatakan Niki secara langsung di dalam interview bersama author "The Line Of Best Fit" Sophie Walker, Niki mengatakanÂ
"I don't really care if people don't get it, because I get it - and the people who get it, get it. That's all that matters to me."
Maksud Niki adalah kalau dia tidak peduli jika ada yang tidak mengerti mengenai arti dari lagunya karena dia sendiri yang mengerti tetapi jika ada orang yang mengerti arti lagunya dia akan mengerti juga perasaan Niki dalam lagu tersebut dan itulah yang penting bagi dia.Â
Sebagai seorang artis, Niki adalah seseorang yang bertalenta dan menghargai budaya. Dia tidak melupakan setiap tahap hidup dan budayanya, ia bahkan menghargainya dengan membuat setiap pengalamannya menjadi sebuah lagu yang bermakna dan yang dapat diceritakan kepada banyak orang. Itulah yang membedakan Niki dari artis-artis lain. Lagunya merupakan sebuah kisah yang memiliki makna mendalam yang mungkin tidak semua pendengarnya bisa mengerti tetapi jika ada yang mengerti, itulah yang penting bagi Niki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H