Dengan gencarnya globalisasi di era sekarang, setiap negara diharuskan untuk dapat berhubungan dengan negara lainnya agar dapat memudahkan mereka dalam menghadapi globalisasi di era sekarang. Hal ini juga berlaku dalam hal ekonomi.
Dengan pesatnya globalisasi di masa kini, kebutuhan masyarakat di suatu negara akan selalu berganti mengikuti apa yang dibutuhkan mereka di masa sekarang. Hal ini sangat berkaitan dengan supply and demand (penawaran dan permintaan) yang merupakan salah satu topik yang sangat penting apabila kita membahas ekonomi. Dengan adanya tingkatan supply and demand yang dibutuhkan oleh masyarakat, suatu negara harus dapat memenuhi penawaran dan permintaan tersebut agar masyarakat dapat menikmati barang yang beragam dengan harga yang masih bersaing di pasar.
Untuk mempermudah kegiatan ekonomi dalam hal memenuhi supply and demand, maka integrasi ekonomi sangat diperlukan. Menurut Corporate Finance Institute (2022), Integrasi Ekonomi merupakan suatu perjanjian antar negara yang biasanya berisi tentang penghapusan hambatan perdagangan dan penyelarasan kebijakan moneter dan fiskal yang ditujukan untuk mengarah pada ekonomi global yang lebih terhubung.Â
Sesuai dengan definisi sebelumnya, Integrasi ekonomi sangat berhubungan erat dengan globalisasi khususnya yaitu ekonomi global yang dimana setiap negara dituntut untuk bisa terhubung secara internasional (antar negara) untuk mempermudah perdagangan ekonomi diantara negara mereka.
Dengan melihat hal tersebut, salah satu area Asia yaitu Asia Tenggara melakukan integrasi ekonominya melalui organisasi ASEAN. ASEAN merupakan organisasi kerjasama di kawasan Asia Tenggara yang pertama kali didirikan pada tahun 1967. Dengan tujuan pembentukan ASEAN yang dimana untuk meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi diantara negara-negara Asia Tenggara, Integrasi ekonomi sangat dibutuhkan dalam hal mempermudah proses perdagangan diantara negara-negara ini.
Dalam perjalanannya, ASEAN menerapkan beberapa bentuk dari integrasi ekonomi. Terdapat dua bentuk yang diaplikasikan dari integrasi ekonomi di ASEAN yaitu Free Trade Area dan Common Market. Free Trade Area atau Kawasan perdagangan bebas diterapkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area). AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 4 yang dilakukan di Singapura pada tahun 1992. AFTA dibentuk dengan harapan bahwa AFTA dapat menjadikan kawasan ASEAN sebagai regional produksi yang kompetitif.Â
Dengan adanya AFTA juga diharapkan bahwa produk-produk yang berasal dari regional ASEAN dapat memiliki daya saing yang tinggi di pasar global. Sedangkan dalam Common Market atau Pasar bersama ditunjukkan dengan adanya AEC (ASEAN Economic Community) atau yang biasa kita sebut sebagai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). MEA merupakan suatu gagasan yang muncul ketika Konferensi Tingkat Tinggi yang dilakukan di Malaysia pada tahun 1997.
 Pada tahun 2003 yang tepatnya pada KTT ASEAN di Bali, KTT ini menghasilkan kesepakatan para negara anggota ASEAN bahwa pentingnya MEA ini di negara ASEAN. Kemudian, pada tahun 2006 yang tepatnya pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur, muncul kesepakatan baru yaitu Deklarasi Cebu yang salah satu isinya ialah pemberlakuan MEA yang awalnya pada tahun 2020 menjadi tahun 2015. Dan akhirnya, MEA disepakati pada tahun 2015 melalui Cetak Biru MEA 2015.
AFTA merupakan salah satu bentuk integrasi ekonomi pertama yang dilakukan oleh ASEAN. Dengan adanya AFTA ini, ASEAN mengharapkan negara-negara di ASEAN menjadi lebih kompetitif dalam hal produksi dan memiliki keunggulan dalam pasar global. Adanya penerapan tarif khusus barang impor dari negara anggota ASEAN juga menjadi salah satu poin penting dalam AFTA ini. Bea yang dikenakan dari barang impor asal negara anggota ASEAN hanya dikenakan dengan bea sebesar 0 sampai 5% saja.Â
Dengan adanya AFTA ini, Gross Domestic Product (GDP) ASEAN meningkat dari tahun ke tahun. Mengutip data dari ASEAN Statistical Yearbook (2005), Sebelum AFTA diterapkan yaitu pada tahun 2001, GDP yang didapatkan oleh gabungan negara ASEAN hanya sebesar 576,884 Juta USD. Sedangkan, pada tahun 2002 yaitu ketika AFTA diterapkan, GDP yang didapatkan oleh gabungan negara ASEAN meningkat menjadi 645,981 Juta USD dan nilai GDP ini tahun semakin tahun semakin meningkat.Â
Bahkan, pada tahun 2004, GDP gabungan negara ASEAN meningkat hingga menjadi 800,087 Juta USD. Dengan melihat data ini, adanya AFTA sangat membantu dalam hal meningkatkan perdagangan di negara-negara anggota ASEAN karena tidak adanya hambatan-hambatan dalam hal perdagangan diantara negara-negara ini.
Tidak hanya AFTA, ASEAN juga mengambil salah satu bentuk dari integrasi ekonomi melalui MEA. MEA menerapkan konsep common market yang dimana pasar ini menerapkan kebebasan faktor-faktor produksi antar negara, hal ini termasuk modal dan tenaga kerja. ASEAN menciptakan MEA dengan maksud untuk mengubah ASEAN menjadi pusat produksi yang kompetitif secara ekonomi, wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serta wilayah yang terintegrasi ke dalam ekonomi global (Warsono, 2017).Â
Dengan adanya MEA, Setiap negara dalam kawasan ASEAN diharapkan untuk memiliki daya saing ekonomi yang lebih tinggi, penguatan UKMM di setiap negara ASEAN dan memiliki SDM yang lebih dapat bersaing di pasar global. Menurut data dari web resmi dari ASEAN yaitu asean.org (2021), GDP ASEAN mencapai nilai 3.2 Triliun USD pada tahun 2019. Hal ini merupakan capaian yang sangat gemilang mengingat MEA disetujui dan disepakati pada tahun 2015.Â
Capaian ini menempatkan ASEAN sebagai regional ekonomi terbesar kelima di dunia. Dengan melihat data ini, pemberlakuan MEA dapat dikatakan berhasil mengingat dapat menjadikan regional ASEAN menjadi salah satu regional yang dapat bersaing di perekonomian global.
Temuan AFTA dan MEA merupakan temuan yang sangat brilian oleh pemimpin ASEAN mengingat integrasi ekonomi sudah menjadi salah satu poin krusial dalam hal perekonomian global. Melihat adanya AFTA dan MEA juga dapat menjadikan ASEAN sebagai salah satu regional yang tetap dapat bersaing di kancah perekonomian global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H